Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE IN
1. INT. KAMAR TIDUR — PAGI
Kamar bernuansa pastel seluas 6x6 meter yang berisikan sebuah ranjang ukurang queen size yang berada di tengah ruangan dan diapit oleh dua buah meja belajar di sisi kiri dan kanannya. Maya yang menggunakan baju handuk terlihat sedang membuka sebuah lemari putih yang berdiri tepat di depan ranjang.
Suara pintu terbuka kemudian tertutup kemudian terdengar. Caca masuk menggunakan sebuah baju mandi yang sama dengan Maya terlihat. Caca terlihat kesal, sebelum akhirnya melangkah mendekati Maya dan menggeser tubuh Maya ke samping untuk memberinya ruang untuk mencari.
Caca mengeluarkan almamater berwarna hijau muda dari dalam lemari kemudian memberikannya kepada Maya. Setelah itu Caca memilih baju untuk ia pakai kuliah hari ini.
CUT TO
2. INT. RUANGAN MUSIK — PAGI
FX — SUARA PERMAINAN GITAR ACAK
Di dalam sebuah ruangan yang minim cahaya dan terdapat beberapa alat musik seperti drum, gitar, keybord juga beberapa sofa. Ada 3 orang pria yang sedang duduk sambil memperhatikan seorang laki-laki dengan pakaian serba hitam tengah mamainkan gitar.
Tiga pemuda yang duduk di sofa itu antara lain Dewa, Kale dan Semesta. Sedangkan lelaki yang tadi bermain gitar dan kini tengah berjalan ke arah tiga temannya adalah Romeo. Romeo berjalan disambut tawa ketiga temannya.
Serentak, Romeo dan Semesta menoleh dan menatap tajam ke arah Kale. Kale yang sama sekali tak menyadari jika kedua kawannya tak senang dengan kalimatnya masih melanjutkan tawa. Dewa yang sedari tadi pura-pura tak tau sambil memainkan ponsel mau tak mau turun tangan. Di letakkannya ponsel yang masih menyala.
INSERT:
Profil instagram: Aurora Mayalovie Raneena.
Kalimat Dewa disambut suara tawa Semesta, sedangkan Romeo kembali sibuk dengan ponselnya.
Dewa sengaja memberi gesture tanda kutip dengan tangannya pada kalimat sahabat. Belum sempat Kale menanggapi kalimat Dewa, pintu ruangan musik terbuka dari luar. Arya dan Natasya berjalan masuk ke dalam. Semua berubah hening. Dewa bergeser mendekati Kale, merangkul pundak Kale mendekatkan wajahnya pada telinga Kale.
Dewa tersenyum mengejek. Ia bangkit kemudian memberi sinyal pada Semesta dan Romeo untuk meninggalkan ruangan lewat kedipan mata. Orang yang diberi sinyal langsung sadar dan bangkit mengikuti Dewa.
Dewa, Semesta dan Romeo berhenti melangkah saat jarak mereka terpaut dua langkah dari tempat Natasya dan Arya berdiri. Ketiga lelaki itu melempar senyum pada Arya kemudian melakukan tos bergantian. Semesta dan Romeo berbincang ringan dengan Arya sejenak. Sedangkan Dewa sesekali melirik Kale dan Natasya bergantian..
Romeo dan Semesta yang masih bercerita dengan Arya langsung menoleh. Keduanya mengangguk kaku karena tak mendengar kalimat Dewa tadi.
Dewa mengangguk. Ia melihat lagi ke arah Kale. Kali ini Kale sudah berpindah tempat, lelaki itu sudah berjalan menghampiri mereka.
Saat Kale sampai di hadapan Natasya dan keempat lelaki itu kalimat Kale telah selesai. Kale menatap kaitan tangan Natasya dan Arya sekilas, kemudian terseyum pada Arya.
Kale berdiri di sebelah kanan Arya merangkulnya dan tangan panjang Kale secara sengaja menyentuh pundak Natasya yang berada di sebelah kiri Arya. Membuat Natasya refleks menjauh dan melepaskan tautan tangannya dari Arya. Apa yang Kale lakukan tak luput dari pandangan Dewa.
Romeo mengangguk, kemudian menatap Dewa yang wajahnya tiba-tiba berubah datar. Pandangan Romeo teralihkan mendengar suara ponsel yang berasal dari saku celana Semesta. Semesta merogoh ponselnya dan menjawab telepon.
Dewa menoleh cepat ke arah Semesta saat mendengar nama Maya disebut.
Dewa masih mengamati dan terlihat penasaran. Ia bahkan bergeser mendekat pada Semesta.
Semesta melirik ke arah Dewa sebentar, kemudian melihat Kale, Arya dan Natasya yang sudah bergerak menjauh dari tempat Semesta, Romeo dan Dewa berdiri.
Semesta memutus sambungan teleponnya. Menyimpan ponsel di saku dan menatap bingung pada Dewa yang masih berdiri di dekatnya dengan tatapan penasaran.
Dewa menggelengkan kepala dengan telunjuk yang bergerak kekiri dan kanan. Ia menghadang langkah Semesta yang hendak pergi.
FADE OUT