Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Establish rumah mewah - siang
1. INT. RUANG TENGAH RUMAH PAK ARIK – SIANG
Pak Arik, Bu Mona akan pindah ke rumah kontrakan, rumah itu sudah dijual untuk bayar hutang karena Pak Arik bangkrut. Pak Arik dan Bu Mona sudah siap buat pindahan.
BU MONA
Mama akan kangen banget suasana di rumah ini, Pa!
Pak Arik menghela nafas mendengar ucapan Bu Mona.
PAK ARIK
Sama Ma. Papa juga pasti kangen banget, apalagi kita sudah 10 tahun lebih tinggal di sini! Tapi keadaan yang membuat kita harus menjual rumah ini. (Beat) O ya Ma, Kiara mana?
BU MONA
Masi di atas.
Bu Mona teriak panggil Kiara.
KIARA (O.S)
Iya Ma. Bentar.
Sopir mobil pick up masuk, dia angkat beberapa kardus yang berisikan barang-barang Pak Arik, Bu Mona, dan Kiara untuk dinaikan ke mobil pick up.
Kiara turun dari atas sambil tarik koper yang berisi pakaiannya, dan Kiara berdiri di tengah-tengan Mama dan Papanya. Bu Mona usap rambut Kiara sambil senyum, dan Kiara membalas senyuman Mamanya.
PAK ARIK
Kiara, semua barang-barang kamu, dan keperluan kuliah kamu, sudah kamu beresin!?
KIARA
Iya Pa, sudah.
PAK ARIK
Yaudah, sekarang kita jalan!
Pak Arik, Bu Mona, dan Kiara jalan keluar. Setelah mereka sampai halaman rumah, Pak Arik angkat koper Kiara ke mobil pick up, setelah semua barang sudah dinaikan. Pak Arik, Bu Mona, Kiara, dan sopir masuk mobil, dan mobil langsung jalan.
CUT TO
2. INT. RUANG TENGAH RUMAH PAK RUDY - SORE
Pak Rudy lagi ngobrol sama Denis, anaknya. Pak Rudy dan Denis duduk di ruang tengah, Denis masih bawa kamera karena dia baru pulang.
PAK RUDY
Papa mau, kamu menggantikan Papa mengurus perusahaan!
DENIS
Sudah beberapa kali Denis bilang. Denis nggak mau, Pa.
PAK RUDY
Trus kalau kamu nggak mau menggantikan Papa, kamu mau jadi apa? Jadi fotografer?
DENIS
Iya Pa.
Pak Rudy geleng-geleng, dia heran sama Denis. Suara Pak Rudy jadi meninggi.
PAK RUDY
Jadi fotografer, tidak akan menjamin kamu akan hidup enak, apalagi punya uang banyak. Karena Papa liat, kamu nggak ada skil buat jadi fotografer profesional!
Denis kesel mendengar kata Papanya, dia berdiri.
DENIS
Papa bisa nggak sih, sekali saja mendukung keputusan Denis!?
Pak Rudy ikut berdiri.
PAK RUDY
Bukannya Papa tidak mendukung keputusan kamu. Papa hanya ingin yang terbaik buat kamu!
DENIS
Tapi apa yang terbaik menurut Papa, belum tentu yang terbaik buat aku! (Beat) Jadi aku nggak akan nurutin kemauan Papa.
Denis langsung jalan menuju kamarnya. Pak Rudy sangat emosi mendengar kata Denis.
PAK RUDY
Kalau kamu nggak nurut sama Papa. Lebih baik, kamu keluar dari rumah ini!
Denis nengok ke arah Papanya, dia senyum kecewa.
DENIS
Ok. Denis akan nurutin kemauan Papa. Denis akan keluar dari rumah ini!
Denis masuk kamar, dia cari ransel besar, dan dia masukin semua pakaiannya.
DISSOLVE TO
3. INT. KAMAR KOSAN RAFA – MALAM
Rafa sudah siap-siap mau tidur, tiba-tiba dia mendengar ada yang ketok pintu.
RAFA
Siapa sih? Nggak tau apa, ini udah malam!?
Rafa turun dari tempat tidur, dan dia jalan keluar. Rafa buka pintu, dia kaget melihat Denis yang datang sambil bawa ransel besar.
Denis masuk, dia lepas ranselnya, dan dia langsung duduk sambil menghela nafas. Rafa tutup pintu, dia juga ikut duduk dengan muka penuh penasaran.
RAFA
Lo ngapain datang kesini sambil bawa ransel besar? kayak orang mau pindahan!
DENIS
Caritanya panjang. Intinya, gue mau tinggal disini, sampai batas waktu yang belum gue tentukan!
Denis jalan menuju kamar kosan, dan Rafa mengikuti Denis sambil bertanya.
RAFA
Lo berantem lagi sama bokap lo?
Denis merebahkan tubuhnya di kasur kosan Rafa.
DENIS
Lebih tepatnya lagi, gue diusir sama bokap gue!
Rafa duduk di kursi yang ada di kamarnya.
RAFA
Karena....
Rafa belum lanjutin pertanyaannya tapi Denis mulai jawab.
DENIS
Karena gue nggak mau gantiin dia, kerja di perusahaan! (Beat) Lo kan tau, gue maunya jadi fotografer!
RAFA
Lagian lo sih...disuruh kerja enak, malah nggak wau. Wajar kalau lo diusir.
Denis bangun, dan dia menatap Rafa.
DENIS
Kok lo jadi belain bokap gue sih!? Lo temen gue, atau temen bokap gue?
RAFA
Yaaa temen lo, lah...
DENIS
Yaudah, bererti lo harus dukung keputusan gue!
RAFA
Yaaa gue dukung.
Wajah Rafa nampak pasrah.
DENIS
Nahhhh gitu dong. Itu baru namanya sahabat gue sejak SMA.
Denis rangkul Rafa sambil tepuk-tepuk pundak Rafa.
DENIS
Fa. Gue laper nih! Ada makanan nggak?
RAFA
Coba aja lo cari di kulkas.
Denis langsung jalan menuju dapur.
CUT TO
4. INT. KAMAR KONTRAKAN KIARA - MALAM
Kiara sudah tertidur lelap. Pak Arik buka pintu kamar Kiara, dia duduk di samping Kiara yang tertidur.
PAK ARIK (V.O)
Papa yakin, kamu bisa bertahan dengan kondisi kita yang sekarang, karena Papa tau, kamu anak yang baik. (Beat) Maafin Papa ya, Nak.
Pak Arik usap rambut Kiara, dia cium kening Kiara, dan Pak Arik keluar dari kamar Kiara.
FADE IN
Establish kampus - siang
5. INT. KANTIN KAMPUS - SIANG
Kiara lagi mau makan siang sama Lisa, mereka ngobrol sambil mengunggu pesanan mereka datang.
KIARA
Udah beberapa hari, lo traktir gue terus! Gue jadi nggak enak.
LISA
Ya ampun Kiara...lo jangan bilang gitu. Kita kan temenan, wajar lah kalau saling traktir. Apalagi gue tau, keadaan lo sekarang seperti apa. (Beat) Ini tu saatnya gue balas kebaikan lo, dulu kan lo sering traktir gue. Kalau uang jajan dari bokap gue habis!
Kiara senyum.
KIARA
O ya Lisa. Kayaknya gue mau kerja! Menurut lo gimana?
LISA
Gue sih, dukung-dukung aja. Asalkan kulih lo tetap jalan.
Pesanan Kiara dan Lisa datang, pedagang kantin menaruh pesanan Kiara dan Lisa. Kiara pesan mi goreng dan jus jeruk, sedangkan Lisa pesan mi kuah dan jus semangka.
LISA DAN KIARA
Makasaih ya Mbak...
PEDAGANG KANTIN
Sama-sama.
Pedagang kantin senyum, Kiara dan Lisa langsung makan.
CUT TO
6. EXT. HALAMAN KONTRAKAN PAK ARIK - SIANG
Bu Mona sudah rapi, dia mau pergi cari kerja untuk bantu perekonomian keluarga.
PAK ARIK
Tapi Mama udah janjian kan sama orangnya !?
BU MONA
Iya Pa, sudah. Makanya Mama disuruh datang sekarang! (Beat) Mama berangkat ya, Pa!
Bu Mona salim sama Pak Arik.
PAK ARIK
Kalau ada apa-apa, kasih tau Papa, ya.
BU MONA
Iya Pa. Assalamulaikum...
PAK ARIK
Waalaikumsalam...
Bu Mona jalan menuju tukang ojek yang sudah menunggunya.
Hp Pak Arik bunyi, dan yang nelepon adalah Pak Sabar temannya.
PAK ARIK
Semoga ada info baik dari Pak Sabar.
Pak Arik langsung angkat telepon.
PAK ARIK
Halo...
CUT TO
7. EXT. HALAMAN KOSAN RAFA – SIANG
Rafa lagi manasin motor, dia lagi siap-siap mau berangkat kerja, dia kerja di mini market.
Denis keluar, dia sudah rapi karena dia dapat job.
RAFA
Lo jadi, ambil job yang ditawarin semalem?
DENIS
Iya...
RAFA
Tapi itu kan acara ulang tahun anak-anak. Yakin, bisa handle?
Denis
Bisa lah. Lo meragukan gue banget deh.(Beat)Udah ah, gue berangkat duluan ya!
Denis naik motor ninja yang dia bawa dari rumah karena motor itu hadiah ulang tahun dari almh Mamanya 2 tahun lalu. Setelah Denis naik dan pasang helm, dia langsung tancap gas.
RAFA
Hati-hati...
DENIS
Siap...
FADE IN
8. INT. RUANG TENGAH KONTRAKAN PAK ARIK - MALAM
Pak Arik lagi baca koran untuk mencari lowongan pekerjaan sambil menunggu Bu Mona yang belum pulang, Bu Mona kerja sebagai asisten rumah tangga.
Pak Arik melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul 22.00 WIB.
PAK ARIK (V.O)
Kenapa ya, udah beberapa hari belakangan ini, Mama selalu pulang larut malam! Biasanya jam 7 malam, sudah ada di rumah!
Pak Arik mendengar suara motor berhenti di depan rumah, Pak Arik berdiri dan jalan buka pintu karena dia berpikir itu Bu Mona, tapi ternyata itu tetangga.
Pak Arik kembali duduk, dan baca koran, Pak Arik menguap, dia nampak ngantuk, dan Pak Arik tidar sambil duduk karena dia tidak bisa menahan kantuknya.
Tak lama kemudian Bu Mona buka pintu, dia masuk, dan langsung kunci pintu.
Bu Mona bangunin Pak Arik yang masih tertidur.
BU MONA
Pa. Bangun, Pa.
Pak Arik buka mata, dia kucek-kucek matanya supaya tidak ngantuk lagi.
PAK ARIK
Eh Mama. Udah pulang!
BU MONA
Iya Pa. Ayo masuk.
Bu Mona jalan mau masuk kamar.
PAK ARIK
Ma...
Bu Mona berhenti karena dipanggil, dan Pak Arik jalan samperin Bu Mona.
PAK ARIK
Kenapa pulang malam lagi?
Bu Mona nampak bingung mau jawab apa.
BU MONA
Mmmm...Majikan Mama lembur lagi, Pa. Makanya Mama pulang malam.
Pak Arik mengangguk, tapi dia seperti tidak yakin dengan jawaban istrinya.
FADE IN
9. EXT. JALANAN - SIANG
Kiara lagi jalan mau pulang, dia baru selesai mencari kerja.
KIARA
Cari kerja di Jakarta, susah banget! (Beat) Masa dari 10 tempat yang gue datengein nggak ada yang bisa nerima gue!?
Kiara melihat ada tukang es campur lagi mangkal, Kiara pegang lehernya karena dia haus.
KIARA (V.O)
Gue haus banget! Tapi kalau gue beli, besok gue nggak ada ongkos buat ke kampus!
Kiara nampak menelan ludahnya, dan dia lanjut jalan.
FADE IN
Establish kontrakan Pak Arik - malam
10. INT. KAMAR KONTRAKAN PAK ARIK - MALAM
Terdengar suara Pak Arik gebrak meja. Bu Mona menangis karena Pak Arik menuduh dia selingkuh, makanya dia sering pulang malam.
BU MONA
Kenapa kamu lebih percaya sama omongan tetangga daripada aku!?
PAK ARIK
Karena alasan kamu itu tidak masuk akal!
BU MONA
Kalau kamu terus mencurigai aku melakukan hal yang tidak pernah akau lakukan, lebih baik aku nggak usah balik lagi kesini.
Bu Mona ambil tas, dia buka lemari dan masukan semua pakaiannya.
Kiara yang mendengar pertengkaran orang tuanya ngintip dari balik pintu, Kiara meneteskan air mata, dia tidak bisa menahan kesedihannya.
PAK ARIK
Silahkan, kalau itu mau kamu. Tapi kamu jangan pernah lagi balik kesini, karena aku mau kita cerai, talak tiga.
Kiara lari ke kamarnya sambil menangis. Setelah Bu Mona selesai memasukan semua pakaiannya, Bu Mona bicara didekat wajah Pak Arik.
BU MONA
Terima kasih atas semuanya. Semoga kamu tidak menyesal dengan keputusan yang kamu ambil!
Bu Mona langsung keluar dari kamar, dan Pak Arik terus melihat Bu Mona yang melangkah pergi dari sana.