Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Hidup ku aturan ku
Suka
Favorit
Bagikan
4. Awal pendidikan mental
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

6 EXT. BELAKANG SEKOLAH

Waktunya pulang, saya pergi ke belakang sekolah untuk menemui jaka yang telah menunggu, pas sudah sampai jaka menunggu ku sambil merokok.

SAYA

Apa kau sudah menunggu lama jaka.....

JAKA

Apa kau sudah lupa, saya satu sekolah sama kamu...

Muka bercanda.

SAYA

Oh iya maaf yah aku lupa hehe....

Senyum tipis sambil garuk garuk kepala.

JAKA

Jangan minta maaf kau tidak salah. Bersikap lah seperti seorang pria....

Berbicara serius.

SAYA

Seperti apa sikap seorang lelaki itu jaka...

Sikap lugu.

Jaka menghampiri saya lalu mengepalkan tangan nya terus memukul saya di bagian perut.

JAKA

Apa kau merasakan sakit....

SAYA

Kau gila. Aku sangat kesakitan ini....

Raut wajah kesakitan.

JAKA

Di pukul satu kali saja kau sudah kalah, apalagi menghadapi kehidupan. Seorang lelaki harus bisa menahan rasa sakit, entah itu jasmani maupun rohani...

SAYA

Aku sungguh tidak mengerti apa yang lakukan dan katakan...

Berbicara nada keras.

JAKA

Itulah kamu, terlalu dalam menyelam dalam rasa lugu yang membuatmu tidak mengerti apa arti dari kehidupan....

Jaka kembali memukul saya di bagian kepala, saya jatuh ke tanah dan berdarah di bagian kepala.

SAYA

ANJING. Apa yang kamu lakukan bangsat.....

Teriak dan marah.

Saya lalu memukulnya di bagian kepala.

JAKA.

Itu baru sifat seorang lelaki, aku bangga kepadamu....

Menghampiri lalu menepuk bahunya.

Saya tersenyum kepada jaka dan berterimakasih

SAYA

Terimakasih....

JAKA

Santai saja. Jika kamu masih ingin belajar, temui aku pulang sekolah disini

Pergi....

SAYA

Dimana rumah mu jaka....

Teriak memanggil jaka.

JAKA

Di pikiran mu....

SAYA

Hahh. Dipikiran ku...

Muka bingung.

7.EXT. JALAN RAYA

Sesudah bertemu jaka saya langsung pulang dan menunggu angkot di halte. Ada dua orang lelaki di pinggir saya dan berbisik mengobrol. Tapi saya mendengarnya.

PEMBANTU 1

Itu kan si lugu dari kelas sebelah...

Berbisik.

PEMBANTU 2

Eh iya iyah. Ko mukanya berdarah gitu sih,habis dipukulin lagi kali....

PEMBANTU 1

Kayanya mah gitu.kasian yah di bully terus....

Sambil tertawa kecil berdua.

Saya pun menjawabnya.

SAYA

Aku mendengarnya bajingan....

Memandangi kedua orang itu dengan sinis.

Mereka pun naik angkot, tapi beda jurusan dengan saya, dan ketika di angkot mereka mengacungkan jari tengah ke saya, saya pun membalasnya dengan senyuman jahat.(lalu melihat ke kamera)

TALKING HEAD

SAYA(MODERATOR)

Itulah awal mulanya saya seperti ini, entah siapa jaka itu. Yang pasti dia memberikan banyak pelajaran hidup bagi saya. Sejak saat itu hidup saya berubah drastis.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar