Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
6 EXT. BELAKANG SEKOLAH
Waktunya pulang, saya pergi ke belakang sekolah untuk menemui jaka yang telah menunggu, pas sudah sampai jaka menunggu ku sambil merokok.
SAYA
Apa kau sudah menunggu lama jaka.....
JAKA
Apa kau sudah lupa, saya satu sekolah sama kamu...
Muka bercanda.
SAYA
Oh iya maaf yah aku lupa hehe....
Senyum tipis sambil garuk garuk kepala.
JAKA
Jangan minta maaf kau tidak salah. Bersikap lah seperti seorang pria....
Berbicara serius.
SAYA
Seperti apa sikap seorang lelaki itu jaka...
Sikap lugu.
Jaka menghampiri saya lalu mengepalkan tangan nya terus memukul saya di bagian perut.
JAKA
Apa kau merasakan sakit....
SAYA
Kau gila. Aku sangat kesakitan ini....
Raut wajah kesakitan.
JAKA
Di pukul satu kali saja kau sudah kalah, apalagi menghadapi kehidupan. Seorang lelaki harus bisa menahan rasa sakit, entah itu jasmani maupun rohani...
SAYA
Aku sungguh tidak mengerti apa yang lakukan dan katakan...
Berbicara nada keras.
JAKA
Itulah kamu, terlalu dalam menyelam dalam rasa lugu yang membuatmu tidak mengerti apa arti dari kehidupan....
Jaka kembali memukul saya di bagian kepala, saya jatuh ke tanah dan berdarah di bagian kepala.
SAYA
ANJING. Apa yang kamu lakukan bangsat.....
Teriak dan marah.
Saya lalu memukulnya di bagian kepala.
JAKA.
Itu baru sifat seorang lelaki, aku bangga kepadamu....
Menghampiri lalu menepuk bahunya.
Saya tersenyum kepada jaka dan berterimakasih
SAYA
Terimakasih....
JAKA
Santai saja. Jika kamu masih ingin belajar, temui aku pulang sekolah disini
Pergi....
SAYA
Dimana rumah mu jaka....
Teriak memanggil jaka.
JAKA
Di pikiran mu....
SAYA
Hahh. Dipikiran ku...
Muka bingung.
7.EXT. JALAN RAYA
Sesudah bertemu jaka saya langsung pulang dan menunggu angkot di halte. Ada dua orang lelaki di pinggir saya dan berbisik mengobrol. Tapi saya mendengarnya.
PEMBANTU 1
Itu kan si lugu dari kelas sebelah...
Berbisik.
PEMBANTU 2
Eh iya iyah. Ko mukanya berdarah gitu sih,habis dipukulin lagi kali....
PEMBANTU 1
Kayanya mah gitu.kasian yah di bully terus....
Sambil tertawa kecil berdua.
Saya pun menjawabnya.
SAYA
Aku mendengarnya bajingan....
Memandangi kedua orang itu dengan sinis.
Mereka pun naik angkot, tapi beda jurusan dengan saya, dan ketika di angkot mereka mengacungkan jari tengah ke saya, saya pun membalasnya dengan senyuman jahat.(lalu melihat ke kamera)
TALKING HEAD
SAYA(MODERATOR)
Itulah awal mulanya saya seperti ini, entah siapa jaka itu. Yang pasti dia memberikan banyak pelajaran hidup bagi saya. Sejak saat itu hidup saya berubah drastis.