Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Hanya Cerita Sebuah Keluarga
Suka
Favorit
Bagikan
4. ACT 3

61. INT. RUANG BOS FAMSA — NIGHT

CAST: ARMAN, RONI, DASWAR, TIKA, RANGGA

Daswar sedang menghisap cerutu, Armand dan Roni masuk ke dalam ruangan.

DASWAR
(menghisap cerutu)
Silakan duduk tuan-tuan..

Arman mendekati meja Daswar.

ARMAN
Kita gaada waktu buat basa basi.. ceritain semuanya tentang keluarga gua yang lu tau
DASWAR
Yah.. bawahan-bawahan saya sudah kalian habisi.. lebih baik saya jujur bukan? karena pada akhirnya akan menambah korban ditempat ini..
ARMAN
(tersenyum)
Nah.. itu lu tau
DASWAR
Perusahaan ini.. didirikan oleh tiga orang.. saya, Rian, yang kalian udah abisin, dan yani.. ayah kalian

Arman dan Roni tercengang ketika mengetahui Ayahnya menjadi salah satu pendiri Famsa, Roni mendekati Arman.

DASWAR (CONT'D)
Di keluarga Ayah kalian.. diharuskan menggunakan tato kupu-kupu untuk melambangkan keindahan setelah berusaha.. filosofi yang menarik bukan?..

Daswar menarik baju lengannya hingga siku, terlihat sebuah tato kupu-kupu di bagian lengan bawah.

DASWAR (CONT'D)
(tersenyum)
Seperti tato yang ada di tangan saya ini.. saya dan rian adalah adek dari bapak kalian..

Arman dan Roni memasang wajah kesal, Roni menarik kerah Daswar.

RONI
Jadi lu selama ini mainin adek-adek gua hah?! paman macam apa yang ngebiarin keponakannya sekarat di rumah sakit bangsat!
DASWAR
Bisnis ya bisnis bro.. harus tetep jalan..

Roni marah hingga akan memukul Daswar.

RONI
(mengambil ancang-ancang memukul)
Anjing!!

Tanpa Roni sadari, tangan satunya Daswar sudah mengarahkan pistol ke arah perutnya.

Saat Roni akan melayangkan pukulan, ia di tembak di bagian perut oleh Daswar.

Arman berteriak dan langsung menahan darah yang keluar dari perut Roni, ia berteriak dengan histeris karena takut akan kehilangan kakaknya.

ARMAN
(berteriak ketakutan, menahan pendarahan)
ARRGHHH bang!! bang tahan bang!! daswar anjing!!
RONI
(terbata-bata)
Gua bisa nahan sendiri..

Arman menangis.

DASWAR
(melihat-lihat pistol yang ia pegang)
Dan kalo orang tua kalian.. yani berniat untuk berkhianat dan mau ngelaporin kita ke pihak berwenang.. jadi saya suruh si Rian buat bunuh bapak kalian..

Arman dan Roni tercegang.

DASWAR
(tersenyum)
Satunya lagi dia terlalu banyak tau informasi tentang kita.. jadi dua-duanya kita bunuh..

Arman dan Roni marah besar ketika mendengar fakta tersebut, Daswar akan mengarahkan pistol ke arah Arman, Arman segera berlari ke Arah Daswar dan berhasil menepis pistol Daswar hingga terhempas.

ARMAN
Anjing!!!

Arman membabi buta memukuli Daswar, Daswar masih bisa menahannya hingga terdorong ke arah meja belakang, Arman mengambil botol lalu memukulkannya pada kepala Daswar dan pecah.

Daswar kesakitan dan melakukan pukulan dengan ancang-ancang, Arman terpental.

Daswar dan Arman melihat ke arah pistol dan berlari untuk mendapatkannya, Arman mendapatkan pistolnya namun langsung di tepis oleh Daswar hingga terpental di dekat Roni yang sibuk menahan rasa sakit dan pendarahannya.

Daswar memukul Arman hingga terjatuh, Arman dipukuli oleh Daswar. Roni menyadari ada pistol di dekatnya, ia berusaha mendapatkan pistol tersebut namun pendarahannya semakin membesar karena pergerakan yang dilakukannya. ia berhasil mendapatkan pistolnya dan mengekernya pada Daswar.

Peluru yang ditembakannya mengenai bahu Daswar.

DASWAR
(kesakitan)
Bajingan!!

Arman yang sedang ditindih oleh Daswar langung melilitkan kakinya ke leher Daswar dan melakukan penguncian. Arman meminta pistol pada Roni.

ARMAN
(meminta pistol)
Bang!!

Roni melemparkan pistolnya, Arman mendapatkannya lalu ia menembaki perut Daswar berkali-kali sembari berteriak.

ARMAN (CONT'D)
Arghhh!! mati lu anjing!!

Peluru yang dimilikinya habis, ia membuang pistol yang dipegangnya lalu lari menuju Roni.

ARMAN (CONT'D)
(menahan pendarahan Roni, ia menangis)
Bang! Tahan bang! Kita keluar dari tempat ini!.. Arghh!!
RONI
(tersenyum)
Kenapa lu nangis hah?
ARMAN
(menangis histeris)
Bang sabar bang! Si komandan lu lagi manggil bantuan kesini, tahan bang..
RONI
(merintih kesakitan)
Yhaa.. Nangis.. Alay lo..

Arman masih berusaha menahan pendarahan Roni, ia menahan tangis namun ia tak bisa melakukannya.

RONI
(menangis)
Lu tau man? gua sayang kalian.. gua sayang keluarga gua..

Roni menangis namun dalam sesaat pandangannya kabur.

ARMAN
(menepuk pipi Roni)
Bang! Bangun bang..

Arman yang menyadari hal tersebut langsung mengecek nafas dan detak jantung Roni. Roni meninggal dan Arman menangis dengan histeris, Arman memeluk Roni.

Tiba-tiba terdengar suara kursi roda dari arah pintu, Arman melihat ke arah pintu. Tiba-tiba Rangga datang membawa Tika.

RANGGA
(tersenyum)
Yo bro.. apa kabar?
RONI
(kaget)
Kenapa lu bawa Tika kesini?
TIKA
(tatapan kosong)
Kak Roni.. Kak.. Kak Roni kenapa...
RANGGA
(tersenyum)
Ohh itu.. kakak kamu mati Tika.. sama kayak orang yang kaki nya pincang tadi.. yang aku bunuh..

Rangga tertawa.

ARMAN
(beekaca-kaca, bergumam)
Kalo komandan ga pergi.. Berarti gaada bantuan..
RANGGA
(melihat ruangan)
Gua ganyangka lu yang ngekhiyanatin gua duluan, tapi.. kalo diliat-liat sih.. ini kayanya cocok buat makam keluarga

Rangga menodongkan pistol ke arah kepala Tika.

RANGGA (CONT'D)
Gimana kalo misalkan tika nyusul keluarga yang lain? mau?
TIKA
(menangis)
Jangan...
ARMAN
Kalo lu berani narik pelatuknya.. gua bakal bunuh lu dengan cara tersadis bangsat!
RANGGA
(mengarahkan pistol ke tika, tertawa)
Satu...
TIKA
(menangis)
Kak.. walaupun Tika tau hidup Tika bentar lagi.. tapi tika gamau mati..
RANGGA
dua..
ARMAN
Rangga anjing!!
RANGGA
Tigaa!

Rangga mempermainkan Arman.

RANGGA (CONT'D)
(tertawa)
HAHAHAHAHA!! Lucu banget mukanya anjing! Hahahahaha! Arman.. lu harus bayar hutang karena udah ngabisin bokap gua! paman gua, dan sodara gua.. ya walaupun lu sodara gua juga.. tapi gua kepingin lu mati.

Arman berdiri.

ARMAN
Bokap lu yang udah nyiksa keluarga gua anjing!
RANGGA
(tertawa)
Orang yang berkhianat itu.. Pantes buat disiksa Arman..
ARMAN
Buang pistol lu, kita sparing.. itu pun kalo lu berani..

Rangga melihat ke arah muka Tika.

RANGGA
(membuang pistol)
Oke oke... nih gua buang

Rangga melemparnya, Tika melihat pistol yang dilemparkan.

Rangga dan Arman saling berhadapan dan menggunakan kuda-kuda yang sama. mereka mulai bertarung, mereka saling bertukar pukulan dengan sengit (durasi 3 menit), Arman mengungguli perkelahian. Rangga memegang bibirnya yang berdarah.

RANGGA
Sakit goblok!

Rangga berlari ke arah Arman, Arman berhasil menangkis semuanya namun tiba-tiba Rangga mengeluarkan pisau dan menyayat paha Arman, Rangga tertawa.

ARMAN
Dasar licik lu bangsat

Ketawa Rangga semakin kencang.

RANGGA
(terkekeh)
Lu nya aja yang lemah.. lagian lu tadi mintanya buang pistol gua kan?

Mereka bertarung kembali dengan sengit, Arman terkena sayatan baru di tangan dan kakinya, Arman kesakitan dan menjaga jarak.

RANGGA (CONT'D)
(tertawa)
Ayo dong.. mana yang tadinya semangat buat bunuh gua

Tiba-tiba kepala Rangga tertembak oleh Tika yang sudah berada di lantai untuk mengambil pistol, tangan Tika bergetar karena menggunakan pistol.

Darah mengalir dari kepala Rangga. Arman mencari sebuah kunci mobil di saku Rangga dan menemukannya. Arman menghampiri Tika.

TIKA
(takut)
Kak... tika, tika bunuuh orang..
ARMAN
(memeluk tika)
Gapapa tika.. gapapa, itu bukan salah tika..

Arman menegarkan Tika.

ARMAN (CONT'D)
Dengerin kakak.. sekarang kita harus minta bantuan sama pihak kepolisian
TIKA
Tapi kak Roni gimana kak...
ARMAN
(berkaca-kaca)
Sekarang kita minta bantuan polisi dulu biar nanti mereka nanganin semua yang ada disini.. kita harus cepet, jadi kaka gendong ya..

Arman menggendong TIka lalu pergi menuju luar.

MONTAGE:

Arman berjalan sembari menggendong Tika di lorong;

Arman melihat beberpa rekan dan musuh yang gugur lalu menyuruh tika untuk tutup mata;

Arman menemui jasad komandan yang tertembak tepat di dahi dan memalingkan mukanya;

Arman memasuki mobil polisi yang dibawa Rangga;

Arman mengendarai mobil;

Arman sampai di kantor polisi;

Arman memberitahu apa yang sedang terjadi;

Pasukan dikerahkan menuju markas famsa.

62. INT. KAMAR RUMAH SAKIT TIKA — DAY

CAST: TIKA

Tika sedang sedang berbaring dan melihat televisi, terdengar suara tv yang sedang memberitakan kasus semalam.

PRESENTER BERITA TV (O.S)
Pagi tadi, tepatnya pukul 2:20 WIB terjadi pembantaian sebuah pabrik narkoba bernama FAMSA, pabrik ini merupakan pusat dari kasus-kasus terbaru belakangan ini


MATCH CUT:

63. INT. PENJARA — DAY

CAST: ARMAN

Arman dipenjara karena sudah membunuh serta bergabung dengan Famsa sebelumnya.

PRESENTER BERITA TV (O.S) (CONT'D)
Pada semalam, pabrik ini dikepung oleh pihak kepolisian dan dibantu oleh salah satu pekerja pabrik narkoba berinisal A.P. terdapat 26 orang Korban meninggal dunia dan dua orang selamat berinisial A.P dan T.P

Arman duduk sembari menangis kecil.

ARMAN
(menangis)
Bapak.. maafin Arman gabisa lindungin keluarga kita.. dan lagi.. gua juga sayang lu bang... sayang keluarga kita..

Arman menangis



THE END






Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar