Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
61. INT. RUANG BOS FAMSA — NIGHT
CAST: ARMAN, RONI, DASWAR, TIKA, RANGGA
Daswar sedang menghisap cerutu, Armand dan Roni masuk ke dalam ruangan.
Arman mendekati meja Daswar.
Arman dan Roni tercengang ketika mengetahui Ayahnya menjadi salah satu pendiri Famsa, Roni mendekati Arman.
Daswar menarik baju lengannya hingga siku, terlihat sebuah tato kupu-kupu di bagian lengan bawah.
Arman dan Roni memasang wajah kesal, Roni menarik kerah Daswar.
Roni marah hingga akan memukul Daswar.
Tanpa Roni sadari, tangan satunya Daswar sudah mengarahkan pistol ke arah perutnya.
Saat Roni akan melayangkan pukulan, ia di tembak di bagian perut oleh Daswar.
Arman berteriak dan langsung menahan darah yang keluar dari perut Roni, ia berteriak dengan histeris karena takut akan kehilangan kakaknya.
Arman menangis.
Arman dan Roni tercegang.
Arman dan Roni marah besar ketika mendengar fakta tersebut, Daswar akan mengarahkan pistol ke arah Arman, Arman segera berlari ke Arah Daswar dan berhasil menepis pistol Daswar hingga terhempas.
Arman membabi buta memukuli Daswar, Daswar masih bisa menahannya hingga terdorong ke arah meja belakang, Arman mengambil botol lalu memukulkannya pada kepala Daswar dan pecah.
Daswar kesakitan dan melakukan pukulan dengan ancang-ancang, Arman terpental.
Daswar dan Arman melihat ke arah pistol dan berlari untuk mendapatkannya, Arman mendapatkan pistolnya namun langsung di tepis oleh Daswar hingga terpental di dekat Roni yang sibuk menahan rasa sakit dan pendarahannya.
Daswar memukul Arman hingga terjatuh, Arman dipukuli oleh Daswar. Roni menyadari ada pistol di dekatnya, ia berusaha mendapatkan pistol tersebut namun pendarahannya semakin membesar karena pergerakan yang dilakukannya. ia berhasil mendapatkan pistolnya dan mengekernya pada Daswar.
Peluru yang ditembakannya mengenai bahu Daswar.
Arman yang sedang ditindih oleh Daswar langung melilitkan kakinya ke leher Daswar dan melakukan penguncian. Arman meminta pistol pada Roni.
Roni melemparkan pistolnya, Arman mendapatkannya lalu ia menembaki perut Daswar berkali-kali sembari berteriak.
Peluru yang dimilikinya habis, ia membuang pistol yang dipegangnya lalu lari menuju Roni.
Arman masih berusaha menahan pendarahan Roni, ia menahan tangis namun ia tak bisa melakukannya.
Roni menangis namun dalam sesaat pandangannya kabur.
Arman yang menyadari hal tersebut langsung mengecek nafas dan detak jantung Roni. Roni meninggal dan Arman menangis dengan histeris, Arman memeluk Roni.
Tiba-tiba terdengar suara kursi roda dari arah pintu, Arman melihat ke arah pintu. Tiba-tiba Rangga datang membawa Tika.
Rangga tertawa.
Rangga menodongkan pistol ke arah kepala Tika.
Rangga mempermainkan Arman.
Arman berdiri.
Rangga melihat ke arah muka Tika.
Rangga melemparnya, Tika melihat pistol yang dilemparkan.
Rangga dan Arman saling berhadapan dan menggunakan kuda-kuda yang sama. mereka mulai bertarung, mereka saling bertukar pukulan dengan sengit (durasi 3 menit), Arman mengungguli perkelahian. Rangga memegang bibirnya yang berdarah.
Rangga berlari ke arah Arman, Arman berhasil menangkis semuanya namun tiba-tiba Rangga mengeluarkan pisau dan menyayat paha Arman, Rangga tertawa.
Ketawa Rangga semakin kencang.
Mereka bertarung kembali dengan sengit, Arman terkena sayatan baru di tangan dan kakinya, Arman kesakitan dan menjaga jarak.
Tiba-tiba kepala Rangga tertembak oleh Tika yang sudah berada di lantai untuk mengambil pistol, tangan Tika bergetar karena menggunakan pistol.
Darah mengalir dari kepala Rangga. Arman mencari sebuah kunci mobil di saku Rangga dan menemukannya. Arman menghampiri Tika.
Arman menegarkan Tika.
Arman menggendong TIka lalu pergi menuju luar.
MONTAGE:
Arman berjalan sembari menggendong Tika di lorong;
Arman melihat beberpa rekan dan musuh yang gugur lalu menyuruh tika untuk tutup mata;
Arman menemui jasad komandan yang tertembak tepat di dahi dan memalingkan mukanya;
Arman memasuki mobil polisi yang dibawa Rangga;
Arman mengendarai mobil;
Arman sampai di kantor polisi;
Arman memberitahu apa yang sedang terjadi;
Pasukan dikerahkan menuju markas famsa.
62. INT. KAMAR RUMAH SAKIT TIKA — DAY
CAST: TIKA
Tika sedang sedang berbaring dan melihat televisi, terdengar suara tv yang sedang memberitakan kasus semalam.
MATCH CUT:
63. INT. PENJARA — DAY
CAST: ARMAN
Arman dipenjara karena sudah membunuh serta bergabung dengan Famsa sebelumnya.
Arman duduk sembari menangis kecil.
Arman menangis
THE END