Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
24. INT. LORONG RUMAH SAKIT — DAY
CAST: ARMAN, RONI
Arman berjalan menyusuri lorong rumah sakit, terlihat Roni baru saja keluar dari kamar rumah sakit Bayu. Mereka saling kontak mata, Arman kabur dari Roni.
Roni mengejar Arman.
MONTAGE:
Arman berlari ke arah pintu darurat;
Roni masih mengejar di belakang nya;
Arman masuk ke pintu darurat dan berlari menyusuri tangga;
Roni melompati pegangan tangga dan mengenai Arman.
CUT TO:
25. INT. TANGGA DARURAT RUMAH SAKIT — DAY
CAST: ARMAN, RONI
Mereka berdua memasang kuda-kuda yang sama persis.
Arman mulai melancarkan pukulannya, mereka saling bertarung di tangga.
SHOT: TOP ANGLE ARMAN DAN RONI BERTARUNG
Arman menangkis serangan Roni dan memukul wajahnya, ia kabur menuruni tangga.
Roni mengejar Arman.
CUT TO:
26. INT. PARKIRAN BAWAH TANAH — DAY
CAST: ARMAN, RONI
Roni masih mengejar Arman, Roni berteriak.
Arman berhenti berlari.
Memperlihatkan tato kupu-kupu yang sama persis dengan Arman di bahu kanannya.
Arman berlari melancarkan tendangannya.
MATCH CUT FLASH BACK:
27. EXT. HALAMAN RUMAH ARMAN — DAY
CAST: YANI, ARMAN (11), RONI (15)
Arman (11) berlari melancarkan tendangannya kepada Roni (15), Roni menangkis tendangannya dan memberikan pukulan balik, mereka bertarung dengan sengit dan tempo bertarung mereka semakin cepat.
Setiap pukulan dan tangkisan yang mereka berikan sama persis dengan gerakan waktu mereka kecil, Roni menendang kaki Arman hingga terjatuh.
MATCH CUT: TARUNG SCENE 26 DAN 27
Roni menendang kaki Arman hingga terjatuh dan membuka lengan baju kanan nya, terlihat sebuah tato kupu-kupu.
CUT TO BLACK:
28. INT. PARKIRAN BAWAH TANAH — DAY
Mereka duduk bersama di pinggir parkiran sembari merokok dengan lebam di wajah mereka.
Roni diam membeku mendengar Tika mengidap kanker.
ARMAN (CONT'D)
Roni melepaskan cengkraman Arman.
FLASHBACK TO:
29. EXT. RUMAH ARMAN — DAY
CAST: ARMAN (11), TIKA (7), YANI
Arman dan Tika baru saja pulang dari sekolahnya, Arman mendorong kursi roda Tika. saat Arman membuka pintu, mereka berdua melihat Bapaknya sudah tergeletak di lantai dengan darah yang berlumuran. Arman lari ke arah Yani dan Tika turun dari kursi rodanya, merangkak lalu menangis memeluk Yani.
Out Sound suara Arman Dewasa
CUT TO:
30. INT. PARKIRAN BAWAH TANAH — DAY
CAST: ARMAN, RONI
Arman tertawa.
Arman menatap ke arah Roni.
Roni menghisap rokok nya dengan mata yang berkaca-kaca
FLASHBACK:
31. INT. KAMAR BAPAK (RUMAH ARMAN) — NIGHT
CAST: YANI, DESI, RONI (15)
Roni menceritakan masa kecilnya saat ia melihat Bapak dan Ibu nya bertengkar sebelum mereka bercerai, ia melihat kejadian itu melalui sela sela pintu.
CUT TO:
32. INT. PARKIRAN BAWAH TANAH — DAY
CAST: ARMAN, RONI
Arman berpikir sejenak.
Roni berdiri.
Arman berlari ke arah Roni.
CUT TO
33. INT. KAMAR RUMAH SAKIT TIKA — NIGHT
CAST: ARMAN, RONI, TIKA
Tika sedang menonton TV, Arman membuka pintu.
Arman dan Roni berdiri disebelah kasur Tika, Roni melihat ke arah Tika.
Roni menangis histeris.
Roni memeluk Tika
Mereka berdua menangis.
CUT TO:
34. INT. KAMAR RUMAH SAKIT BAYU — DAY
CAST: BAYU
Terlihat seseorang yang sedang berbaring, suara tangisan Tika dan Roni masih terdengar.
CUT TO:
35. INT. RUANG BOS FAMSA — DAY
CAST: DASWAR, TONI, TONO, RIAN
Toni dan Tono memasuki ruangan, mereka merupakan ahli bela diri yang dipercayai oleh Daswar. Daswar sedang bermain catur dengan Rian, Toni dan Tono berdiri di belakang Daswar.
Rian memindahkan kuda munuju bidak, tinggal melakukan satu kali gerakan untuk kuda bisa menelan bidak.
Toni dan Tono meninggalkan ruangan
CUT TO:
36. INT. GUDANG PABRIK FAMSA — NIGHT
CAST: PEKERJA
Salah satu pekerja sedang memasukan narkoba kedalam sport bag untuk di bawa Tono dan Toni.
37. INT. RUANG KANTOR RONI — NIGHT
CAST: ARMAN, RONI
Arman dan Roni berdiri menghadap foto mapping bukti-bukti yang sudah di kumpulkan Roni. Arman memberikan semua informasi yang diketahuinya.
Arman mendekati foto narkoba di mapping tembok untuk memperdalam foto tersebut.
SHOT: ZOOM IN ARMAN
CUT TO:
38. INT. RUMAH ALFAN — NIGHT
CAST: ALFAN, TONO, TONI
Ruangan yang dipenuhi orang-orang diiringi lagu EDM bak diskotik. Tiba-tiba musik mati dan alfan memberi sambutan.
Alfan tertawa.
Musik kembali diputar dan orang-orang bersorak melanjutkan keasikannya.
Alfan mengambil sebuah minuman di meja dan tiba-tiba dihampiri oleh Tono dan Toni. Toni melihat kesana kemari karena banyak wanita, ia tersenyum.
Tono dan Toni melakukan aksinya dengan berbincang dengan pengunjung.
CUT TO:
39. INT. KAMAR RUMAH SAKIT TIKA — DAY
CAST: ARMAN, RONI, TIKA
Arman sedang memakan roti sembari duduk dan Roni menyuapi Tika makan, diiringi televisi yang menyala. Tiba-tiba terdengar Presenter Berita membacakan berita tentang artis yang mengalami kecelakaan dan terdapat sabu di sakunya.
Mereka langsung memperhatikan televisi, Roni kaget karena baru mengetahui kabar tersebut. Telepon masuk dari Tarno ke hp Roni, ia mengangkatnya.
Roni menutup teleponnya.
Arman menghampiri Tika.
Arman dan Roni berjalan menuju pintu.
Arman dan Roni melambaikan tangannya.
CUT TO:
40. INT. LORONG RUMAH SAKIT — DAY
CAST: ARMAN, RONI
Arman dan Roni keluar dari kamar tika. Arman menelepon Rangga.
Arman menganggukan kepalanya dan mengambil handphone dari sakunya.
CUT TO BLACK:
41. EXT. TEMPAT BAKSO — DAY
CAST: ARMAN, RANGGA, RONI, TARNO
Arman sedang duduk memakan bakso, datang Rangga dengan motornya.
Arman terdiam, terlihat dari wajahnya ketidakrelaan temannya yang akan segara ditangkap.
Tiba-tiba Tarno yang sedang menyamar menjadi tukang bakso menekan leher Rangga ke meja dari belakang, satu tangan rangga berhasil terborgol.
Rangga melihat ke arah Tarno lalu ke arah Arman. Arman berhasil lepas dan kabur, Roni menghadang jalannya.
Roni memerintah bawahannya membawakan mobil yang sudah disiapkan untuk membawa Rangga. Ia memasang kuda-kuda khasnya, Rangga melakukan kuda-kuda yang sama persis dengannya.
Roni memasang wajah curiga, mereka mulai bertarung. Rangga melancarkan tendagan ke arah kepala, Roni berhasil menghindar dengan menunduk. Mereka melakukan pertarungan jarak dekat menggunakan tangan, namun Arman dan Tarno ikut serta dalam pertarungan.
Mobil polisi mulai datang.
Arman melakukan pukulan telak ke perut Rangga.
Rangga kesakitan dan Roni berhasil menjatuhkannya dari belakang, ia berhasil di borgol.
Rangga melihat ke arah arman
CAM: LOW ANGLE
Rangga diberdirikan oleh Roni dengan paksa dan dibawa kedalam mobil. Roni mendatangi Arman.
Roni menarik kerah arman dan menatap matanya dengan penuh amarah.
Roni memalingkan muka dan memberikan perintah kepada Tarno dan bawahannya.
Semua orang menaiki mobil dan berangkat menuju markas.
CUT TO:
42. INT. RUANG INTROGASI — DAY
CAST: RONI, RANGGA
Rangga berada di ruang intrograsi dengan keadaan terikat tali dan mencoba untuk berontak, Roni memasuki ruangan sembari membawa berkas terkait bukti yang sudah dikumpulkan.
Secara spontan Roni memukul wajah Rangga hingga kursinya terjatuh, namun Rangga masih tertawa.
Roni memukul wajah Rangga.
Arman membuka bahu kanan Rangga untuk mengecek tato kupu-kupu khas keluarganya, namun Rangga tidak memiliki tato tersebut. Roni meninggalkan ruangan dan berbicara dengan Tarno di depan pintu.
Roni meniggalkan tempat.
CUT TO:
43. INT. KAMAR RUMAH SAKIT TIKA — DAY
CAST: TIKA, BAYU
Tika sedang berbaring denga kasur yang sedikit naik, ia menonton berita.
Bayu memasuki ruangan dengan gelang pelacak di kakinya dan membawa cairan infus.
Bayu terpesona dengan senyuman Tika yang terlihat indah.
Bayu duduk di kursi yang cukup jauh dengan kasur.
Bayu menundukan kepalanya.
Bayu berdiri dan menuju pintu.
Bayu mengambil jeruk di meja.
Bayu pergi dengan buru-buru karena gugup.
CUT TO:
44. INT. MARKAS PERSENJATAAN POLISI — NIGHT
CAST: RONI, RANGGA, KOMANDAN, 5 ORANG PASUKAN POISI
Terdapat sebuah mobil barakuda menghadap pintu keluar, semua hampir selesai mempersiapkan senjata dan peralatannya. Roni berbicara pada Arman.
Roni melihat ke arah senjata Arman, Arman kesulitan memasukan magazine pistolnya.
Roni membantu memasukan magazine Arman. Komandan datang dengan perlengkapan yang sudah digunakan.
Roni memberikan pistolnya kembali pada Arman
Pasukan berbaris di depan komandan
Komandan melihat ke arah Roni
komandan memperhatikan wajah Arman
Roni menahan amarahnya.
Semua orang menaiki mobil barakuda, mobil berangkat.
CUT TO:
45. EXT. JALANAN — NIGHT
CAST: TONO, TONI
Tono dan Toni memantau dari atas gedung, Tono melaporkan pada Daswar.
MONTAGE
Mobil barakuda melewati jalanan kota;
Melewati jalanan sepi dan gelap;
Mobil hampir tiba ke gudang pabrik Famsa.
CUT TO:
46. INT. MOBIL PEMBERANGKATAN — NIGHT
CAST: ARMAN, RONI, KOMANDAN, 5 ORANG PASUKAN POLISI
Para pasukan siap siaga dengan memegangi senjata mereka, terdengar suara dari HT komandan.
Komandan memerintah pasukan.
Pasukan mengecek kembali perlengkapan masing-masing.
Roni mengepalkan tangannya, Arman melihatnya.
CUT TO:
47. EXT. TEMBOK LUAR PABRIK FAMSA — NIGHT
CAST: ARMAN, RONI, KOMANDAN, 5 ORANG PASUKAN POLISI
Semua orang keluar dari mobil secara diam-diam, mereka saling bantu membantu untuk menaiki tembok tersebut, supir tetap berada di dalam mobil.
CUT TO:
48. EXT. BAGIAN LUAR GUDANG 1 — NIGHT
CAST: ARMAN, RONI, KOMANDAN, 5 ORANG PASUKAN PASUKAN POLISI
Mereka mengedap-endap untuk masuk ke gudang pembuatan sabu Famsa. Komandan mengintip bagian dalam, para pekerja sudah memegang senjata api dan menembakan ke arah komandan namun ia berhasil menghindar.
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah mobil barakuda, komandan memerintahkan pada salah satu pasukannya menggunakan granat.
Tembakan senjata dari pihak pekerja Famsa masih diluncurkan ke arah mereka, salah satu pasukan mengambil granat dan menarik bagian pin lalu melemparkannya.
49. INT. GUDANG PABRIK FAMSA — NIGHT
CAST: 15 PEKERJA FAMSA, ARMAN, RONI, KOMANDAN, 5 ORANG PASUKAN POLISI, TONO, TONI, 10 PEKERJA FAMSA TAMBAHAN
Salah satu dari mereka melihat granat terjatuh di dekatnya.
granat meledak dan terkena 5 orang pekerja
:INTERCUT 48 DAN 49
Komandan dan pasukan mulai menembaki pekerja, mereka masuk ke dalam gudang dengan tembakan yang masih diluncurkan, mereka berhasil sembunyi di balik barang-barang dekat pintu, mereka mulai membalas tembakan, Roni berhasil menembak 2 orang pekerja namun 3 orang dari pasukan terkena tembakan lawan. Arman membantu menembaki namun dengan badan yang masih berhalang pada barang-barang tanpa melihat lawan. Komandan menghampiri rekan yang tertembak.
Beberapa pasukan berhasil mengenai 2 orang pekerja, komandan melemparkan granat miliknya ke arah lawan dan berhasil mengenai 5 orang pekerja.
Tersisa 1 orang pekerja dan ia menembakan semua pelurunya hingga tak tersisa, mereka maju untuk menyergap 1 orang pekerja sisanya.
Pekerja kabur namun Roni berhasil menembak kaki nya, pekerja itu berteriak kesakitan. Komandan mengahampiri rekan yang gugur.
Komandan melihat ke arah salah satu rekannya yang gugur, terdapat tembakan di dekat mata nya.
Komandan berlari munuju Roni dan memukulnya.
Roni mengarahkan pistol ke arah komandan, Arman menahannya.
Komandan menahan amarahnya dan menuju pekerja yang tertembak.
2 orang pasukan sudah memegangi pekerja yang tertembak.
Pasukan A membuka hp nya untuk meminta bantuan ke markas, namun tidak bisa karena sinyal sudah diputus oleh Toni dan Tono.
Arman dan Roni menghampiri komandan. Pekerja masih menjerit menahan rasa sakit, Pasukan A memberi taunya kepada Komandan.
Tiba-tiba terdengar suara Daswar dari speaker dan segerombolan pekerja dengan golok dan senjata api ditangan mereka ditambah Toni dan Tono mengepung mereka.
Para pekerja mulai menodongkan senjatanya ke arah mereka. Arman, Roni, Komandan, dan 2 pasukan berlutut dan membuang senjata mereka, Toni menghampiri Arman.
Komandan menghampiri Roni.
Komandan yang melihat hal tersebut langsung berlutut kembali.
Tono menunjuk pada para pekerja.
Para pekerja menodongkan senjata mereka ke arah Arman, Roni, Komandan dan Pasukan. Toni meminta pistol salah satu pekerja.
Salah satu pekerja meminjamkan pistolnya pada Toni, Toni membunuh Pekerja yang kakinya tertembak.
CUT TO BLACK:
50. INT. LORONG RUANG 1 — NIGHT
CAST: ARMAN, RONI, KOMANDAN, 2 ORANG PASUKAN POLISI, TONI, TONO, 5 ORANG PEKERJA FAMSA
Mereka berjalan menuju ruangan Daswar. 3 orang pekerja memegang golok, 1 orang membawa pistol, 1 orang membawa ak47.
Toni berbicara mendekati telinga Arman.
Arman dan Roni kaget karena Toni mengetahui tentang keluarga mereka.
Arman marah dan mulai memukul wajah Toni yang ada didekatnya, Roni menendang dada pekerja yang memegang golok.
Mereka mulai bertarung, namun Tono dan Toni kabur menuju ruangan bos.
Arman ingin mengejar mereka namun tertahan oleh pekerja yang memegang golok, Komandan menendang orang yang memegang ak47 dan senjatanya terlempar, 1 Orang dari Pasukan Polisi terbacok oleh golok dan 1 orang lainnya berhasil menangkis pistol yang diarahkan oleh pekerja. Komandan melihat rekannya dibacok dan mulai menggila.
Komandan menendang ke arah kepala pasukan yang tadinya memegang senjata ak47 namun berhasil ditankis, mereka mulai bertarung dengan sengit.
Roni melawan Pekerja yang membacok Pasukan Polisi, Roni memasang kuda-kudanya, Pekerja berteriak sembari mengangkat goloknya dan lari ke arah Roni, Roni menangkis golok dan bertarung dengan sengit.
1 Orang Pasukan Polisi yang menangkis pistol bertarung dengan 2 pekerja, salah satunya memegang golok, mereka mulai bertarung.
Arman memasang kuda-kudanya lalu mulai bertarung dengan pekerja yang menghalangi jalannya. Mereka semua bertarung dengan sengit.
Komandan menendang kaki lawannya dan mematahkan lehernya, ia bergabung dengan 1 Orang Pasukan Polisi yang melawan 2 orang.
Roni hampir terkena bacokan golok namun ia menghindarinya, ia menggunakan pukulan tangannya menuju kepala lawan, kepala lawan berdenging dan diakhiri oleh tendangan Roni.
Pekerja yang melawan arman mengayunkan golok nya ke tubuh arman, Arman mundur untuk menghindar namun saat ada celah ia mulai menendang dagu musuhnya dan memukul hidung pekerja tersebut dengan ancang-ancang pukulan kencang dan mengenainya.
Komandan dan 1 orang Pasukan Polisi masih bertarung, komandan berhasil melucuti golok lawan, 1 Orang Pasukan Polisi mengambil golok yang terjatuh dan mengayunkan golok nya ke arah leher lawannya, setelah berhasil membacok leher pekerja ia mengayunkan ke arah leher pekerja lainnya dan berhasil membunuh mereka.
Mereka terengah-engah, Komandan menghajar wajah Roni hingga menambahkan satu lebam pada wajahnya.
Roni menahan amarahya
Arman berusaha memisahkan Roni dan Komandan
Tiba-tiba 1 orang Pasukan Polisi yang tersisa tertembak oleh salah satu dari 4 pekerja yang baru datang membawa 1 ak47 dan 3 benda tajam, mereka berasal dari tempat sebelumnya (gudang pabrik famsa). Arman, Roni, dan Komandan berlindung dibalik barang yang ada di dekat mereka, tembakan masih diluncurkan.
Arman melihat ak47 milik musuh yang sebelumnya terjatuh lalu ia mengambilnya dengan hati-hati terkena tembakan, ia berhasil mengambilnya dan mulai melawan tembakan para pekerja.
Ia berhasil mengenai satu musuh yang membawa ak47 dan senjatanya ikut terjatuh, temabakan terhenti.
Salah satu pekerja ingin mengambil senjata yang terjatuh namun arman berhasil menembak tangannya.
Pekerja lainnya berlari ke arah Arman, Roni, dan Komandan. Saat Arman akan menembak pekerja yang berlari, peluru yang dimilikinya habis.
Komandan dan Roni berlari kearah pekerja yang mendatangi mereka, mereka mulai bertarung dengan sengit.
CUT TO:
51. INT. RUANG BOS FAMSA — NIGHT
CAST: DASWAR, RIAN, TONO, TONI
Tono dan Toni masuk ke ruangan Daswar, Toni yang tadinya memasang wajah gembira seketika bermimik tegas saat berhadapan dengan Daswar.
Tono dan Toni terdiam karena tidak bisa menjawab pertanyaan Daswar.
Tono melihat ke arah Rian yang sedang duduk meminum kopi, Tono berbicara pada Daswar.
TONO
Tono dan Toni meninggalkan ruangan
CUT TO: