Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Hanya Cerita Sebuah Keluarga
Suka
Favorit
Bagikan
3. ACT 2 (FASE II)

52. INT. LORONG RUANGAN I — NIGHT

CAST: ARMAN, RONI, KOMANDAN, 2 ORANG PASUKAN POLISI, TONI, TONO, 5 ORANG PEKERJA FAMSA

Para pekerja sudah tumbang. Komandan mengambil satu pistol dan mengecek isi peluru, terdapat sisa tiga peluru.

KOMANDAN
Gaada jalan buat balik, mereka harus ngebayar kematian bawahan gua dan

Komandan menarik bagian atas pistol untuk mengisi peluru.

KOMANDAN (CONT'D)
Kita harus cari tau fakta dari keluarga kalian


CUT TO:

52. INT. RUANG I — NIGHT

CAST: ARMAN, RONI, KOMANDAN, TONO, TONI

Arman membuka gagang pintu untuk memasuki ruangan, mereka berjalan hingga pertengahan ruangan. Tono dan Toni datang dari pintu yang dituju dengan membawa golok.

TONI
(tertawa)
Ciluk ba

Komandan mengarahkan senjata ke arah toni, ia memerintah roni dan arwan menghindar.

KOMANDAN
(menodongkan senjata)
Awas

Peluru di tembakan, toni menutup kembali pintunya. tiga peluru ditembakan, peluru yang dimiliki komandan habis, ia membuang pistolnya. Pintu terbuka kembali, muncul Toni dan Tono.

TONI
(meledek)
Gak kenaa hahahaha
ARMAN
Kayanya kita harus lawan mereka pake tangan kosong komandan

Arman dan Roni menyiapkan kuda-kudanya, Toni maju terlebih dahulu.

TONI
(tertawa)
Gua maju duluan bang!

Toni menendang ke arah ulu hati Arman, Arman menangkisnya dan Komandan membantu Arman. Tono bergabung untuk bertarung. Tono bertarung dengan Roni, mereka bertarung dengan sangat sengit dan makin lama makin cepat tempo mereka bertarung. Toni mengayunkan goloknya bak orang gila, Arman mundur agar tidak terkena serangannya, Komandan menendang badan Toni dari belakang, Toni di hajar depan belakang oleh Arman dan Komandan. Pertarugan mereka semakin memanas, tawa Toni semakin kencang, saat ia tertawa wajahnya dipukul oleh Arman hingga matanya memerah namun ia masih tertawa.

TONI
Sakit anjing!!

Komandan akan menendang dari belakang, namun Toni mengetahui itu dan menhindar, ia berhasil menghindar dan memegang kaki komandan yang masih di atas, ia membacok kaki komandan.

KOMANDAN
(kesakitan)
Anjing!

Arman memukul tulang rusuk Toni, golok lepas dari tangannya namun masih menancap di kaki Komandan. Arman dan Toni bertarung dengan tangan kosong.

Roni dan Tono saling bertukar pukulan, Tono menendang Roni hingga terpental.

Arman menendang kaki Toni hingga ia berlutut kesakitan, ia mematahkan leher Toni. Arman berlari ke arah Tono.

Tono berjalan ke arah Roni namun tiba-tiba ia dipukul dari belakang oleh Arman, ia bingung karena Arman sudah berada di dekatnya. Tono melihat ke arah Toni yang sudah mati.

TONO
Adek gua!!

Tono mengamuk, Roni lanjut bertarung membantu Arman, mereka bertarung dengan tempo yang cepat, Tono mengambil golok yang menancap di kaki komandan dan mulai menggila, Arman dan Roni bergabung untuk melawan Tono, ia mengarah Roni terlebih dahulu. Arman mengambil sebuah pipa besi dekat tembok.

Roni memukul leher Tono hingga ia merasa kesakitan dan tiba-tiba punggungnya di pukul oleh pipa besi yang digunakan oleh Arman. Tono berteriak menahan rasa sakit hingga terjatuh, Arman mencekiknya menggunakan pipa besi.

ARMAN
Apa yang lo tau tentang keluarga gua!
TONO
(kesakitan)
Persetan keluarga anjing!!

Arman mencekiknya lebih keras, Roni menendang kepalanya dengan sekali serangan lalu Tono mati.

RONI
(terengah-engah)
Kita tanya langsung sama bosnya


CUT TO BLACK:

53. INT. PENJARA — NIGHT

CAST: RANGGA, TARO, SIPIR

Rangga dipenjara dan dijaga oleh seorang Sipir, Rangga berdiri dengan wajah dinginnya dan seperti menunggu seseorang, Tarno memasuki ruangan.

TARNO
(senyum)
Selamat malam pak
SIPIR
Eh pak tarno, ada yang bisa saya bantu pak?
TARNO
(gugup)
Ini.. saya ada yang mau di obrolin sama rangga pa
SIPIR
Terkait apa pak?

Tarno berbicara pada Rangga

TARNO
Heh! uangnya bakal lu kirim kan?

Sipir curiga dengan ucapan Tarno.

SIPIR
Maksudnya apa ini?

Tarno mengeluarkan pistol dengan peredam dari pinggangnya dan menembakannya pada kepala Sipir, Rangga tersenyum.

RANGGA
(tersenyum)
Jelas gua bayar lah.. lu lupa kalo gua anak dari bos narkoba?

Tarno mengambil kunci dari badan Sipir, ia membuka pintu penjara, Rangga keluar dari penjara.

RANGGA (CONT'D)
Terus gua keluarnya gimana?
TARNO
Lu pake baju sipir ini
RANGGA
Wih.. pinter juga lu, pantesan jadi tangan kanan detektif ye.. tapi jagain pintu nya dong, takut ada yang liat
TARNO
Gapake lama

Tarno berjalan menuju pintu, namun ia mengambil pistol Tarno dari pinggangnya dan menembaknya, Tarno mati.

RANGGA
(terkekeh)
Bodo banget nih orang, pantesan kakaknya si Arman lama banget ngumpulin informasi

Rangga menghampiri tubuh sipir untuk mengganti baju, Rangga membuka bajunya dan terlihat tato kupu-kupu di punggung bagian atas nya.

CUT TO BLACK:

54. INT. LORONG RUANG II — NIGHT

CAST: ARMAN, RONI, KOMANDAN

Arman dan Roni membantu komandan berjalan, pendarahan yang dialami Komandan telah diberhentikan oleh baju Roni.

KOMANDAN
Tinggalin gua disini, gua cuma bakal jadi beban buat lu pada

Roni berhenti berjalan

RONI
Gua setuju sama ucapan lu
ARMAN
Ya gua juga setuju

Mereka menurunkan komandan

KOMANDAN
Gua bakal balik ke markas buat minta bantuan
RONI
Lu masih bisa jalan
KOMANDAN
(terkekeh)
Aman.. tapi gua duduk dulu lah bangsat
RONI
Gua sama Arman lanjut ya

Arman dan Roni melanjutkan perjalan ke ruangan berikutnya.

55. INT. RUANG II — NIGHT

CAST: ARMAN, RONI, RIAN

Arman dan Roni memasuki ruangan dan menemui Rian yang sudah siap untuk bertarung

ARMAN
Hati-hati, dia tangan kanan si daswar, gua gatau dia kerja jadi bagian apa.. tapi yang pasti.. dia orang yang kuat

Roni menganggukan kepalanya. Tiba-tiba Rian memasang kuda-kuda yang sama persis dengan mereka, Roni dan Arman kaget saat melihat gerakannya.

Roni melepas rompinya dan mulai melakukan peregangan tipis.

RONI
(membuka rompi anti pelurunya)
Kayanya.. ini bener-bener ada kaitannya sama kematian keluarga kita..
RIAN
(berkaca-kaca dan tersenyum)
Saya juga kenal bapak kalian

Arman dan Roni kaget atas pernyataan Rian.

RIAN (CONT'D)
Kalo kalian mau tau.. lewatin gua dulu.. kaya yg lu lakuin sama anak gua
ARMAN
Jadi.. kakak adek idiot tadi anak lu? hah?

Rian terlihat marah.

RONI
Hajar

Roni dan Arman menyerang terlebih dahulu, mereka saling bertukar pukulan, Rian dapat menghindari dan menangkis pukulan mereka, pergerakan mereka makin cepat, Rian memukul keras perut Arman dan berhasil mengelak dari pukulan Roni, Rian sempat memegang lengan Roni dan ia membantingnya. Rian mundur beberapa langkah dan Roni bangkit kembali.

Rian marah besar dan lari kearah Arman, Arman menyiapkan kuda-kudanya dan mulai bertarung, Arman terpukul beberapa kali hingga terpojok, Namun Roni menangkap badannya hingga terdorong mundur, Rian memukuli punggung Roni saat mendorongnya namun pegangannya tidak lepas, Arman memukul wajah Rian, dan Roni membantingnya (suplex), leher Rian patah saat dibantingkan ke lantai. Mereka kelelahan dengan badan yang sudah babak belur.

CUT TO:

56. INT. KAMAR RUMAH SAKIT TIKA — NIGHT

CAST: TIKA

Tika sedang tertidur pulas.

57. INT. LORONG RUMAH SAKIT — NIGHT

CAST: RANGGA, BAYU

Bayu sedang menjaga Tika dari luar kamar, ia melihat ke arah jam dinding yang menunjukan pukul 1 malam.

BAYU
Hah.. gila juga gua bantuin tu orang, untung aja adek nya manis

Rangga yang menggunakan seragam sipir berjalan di lorong sembari membawa kursi roda, Bayu melihat Rangga masuk ke kamar Tika lalu menutup pintunya kembali.

BAYU (CONT'D)
Itu siapa anjay

Bayu mendekati pintu kamar namun ragu untuk masuk.

BAYU
Apa si detektif yak? tapi dia perasaan gapernah pake seragam.. masuk aja dah

Bayu masuk ke kamar.

CUT TO:

58. INT. KAMAR RUMAH SAKIT TIKA — NIGHT

CAST: RANGGA, TIKA, BAYU

Bayu bertanya pada Rangga.

BAYU
Siapa lu?
RANGGA
(menodongkan senjata pada Tika)
Tutup pintunya, atau gua matiin anak ini

Bayu tercengang melihat senjata yang di arahkan kepada Tika dan menutup Pintunya, ia ketakutan.

RANGGA (CONT'D)
Kenapa? lu takut?

Bayu menganggukan kepalanya.

RANGGA (CONT'D)
(memasukan kembali pistolnya)
Yaudah.. gua simpen, sini lu

Bayu menghampiri Rangga.

RANGGA
(tersenyum)
Kalo anak ini gua bawa dulu gimana? hmm?

Bayu mencoba melindungi Tika.

BAYU
(marah)
Gua ga akan biarin Tika dibawa sama lu
RANGGA
(tertawa kecil)
Emang lu siapa..? romeo?

Bayu mencoba memukul Rangga, Rangga mengelak dan memukul wajah Bayu, Bayu terjatuh dan Rangga memukul wajahnya berkali-kali hingga ia pingsan.

Rangga mengeluarkan hpnya untuk melakukan vidcall dengan Arman, namun tidak terdapat tersambung karena sinyal diwilayah pabrik sudah diputus oleh Tono dan Toni sebelumnya.

RANGGA (CONT'D)
(tersenyum)
Gaada sinyal nih.. gua samperin aja deh..

Rangga berdiri dan mengeluarkan lap untuk menyekap Tika agar pingsan.

SHOT: COWBOY SHOT LAP (FOREGROUND LAP DAN BACKGROUND TIKA)

CUT TO:

59. INT. LORONG RUANG BOS FAMSA — NIGHT

CAST: ARMAN, RONI

Arman dan Roni berjalan menyusuri lorong, mereka merasa kesakitan.

ARMAN
Bentar lagi kita sampe
RONI
Man, makasih ya udah jagain Tika selama gua gaada disamping kalian
ARMAN
Apaan si anjing alay banget
RONI
Bangsat, gua serius..
ARMAN
Udahlah, kita omongin ini semua kalo udah keluar dari tempat ini

Mereka masih berjalan menuju ruangan Daswar.

CUT TO:

60. INT. MOBIL — NIGHT

CAST: RANGGA, TIKA

Rangga sedang mengandarai mobil menuju Famsa. Tangan Tika dan Kaki nya diikat oleh Rangga yang membuat Tika tak berdaya, ia terbangun dari pingsannya.

TIKA
Aku di mana? siapa kamu? tolong!.. tolong!
RANGGA
Berisik, mending lu diem

Rangga menodongkan pistol ke arah Tika.

RANGGA (CONT'D)
(menodongkan pistol)
Kalo gamau mati

Tika menahan tangisnya.


CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar