Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Hanya Cerita Sebuah Keluarga
Suka
Favorit
Bagikan
1. ACT 1

1. INT. GEDUNG TERBENGKALAI — NIGHT

CAST: ARMAN, RONI, SEGEROMBOL POLISI

Arman sedang duduk sembari membawa travel bag kecil yang berisikan penuh dengan narkoba. Ia menunggu seorang pelanggan yang akan membeli narkoba yang dibawanya sembari menyalakan rokok dan tiba-tiba terdengar suara langkah kaki, seorang muncul dan berdiri dengan jarak yang sedikit jauh dengan arman.

ARMAN
(menghisap rokok)
Pelanggan baru ternyata

Arman melemparkan tas yang ia pegang ke arah tengah.

RONI
Lu sendiri kan?

ARMAN
Kenapa lu tanya-tanya hah? Siniin aja duitnya

RONI
(terkekeh)
Lain kali.. kalo lu nekat punya kerjaan kaya gini.. minimal punya otak lah

ARMAN
(membuang rokok)

Maksud lu apa anjing!

Tiba-tiba terdengar segerombolan langkah kaki polisi datang untuk mengepung Arman, Arman menyadarinya.


ARMAN
(kabur)
Bangsat!

Arman kabur dan meniggalkan tas yang ia simpan tadi, Roni dan pasukannya mengejar Arman.

MONTAGE:

Arman berlari disebuah lorong dengan keadaan panik;

Roni dan rombonganmya mengejar Arman;

Arman melompati lubang jendela;

Roni belok ke sebuah ruangan;

Arman lolos dari kejaran rombongannya dan terus berlari.


CUT TO:

2. INT. GEDUNG TERBENGKALAI — NIGHT

CAST: ARMAN, RONI, RANGGA, TARNO, 2 ANGGOTA POLISI

Arman terus berlari namun tiba-tiba ia dicegat oleh Roni, mereka berdua terengah-engah.


ARMAN
(terengah-engah)
Siapa lu?!

Roni tidak menjawab pertanyaan Arman, Roni memasang wajah marah dan mereka berdua bersiap untuk bertarung.

MONTAGE:

Arman dan Roni memasang kuda-kuda yang sama persis;

Arman mulai melancarkan pukulan dan Roni menangkisnya;

Mereka bertarung dengan sengit;

Roni menendang perut Araman;

Arman terpental dan merasa kesakitan.

ARMAN
(terkekeh sembari kesakitan)
Dari mana lu tau kuda-kuda itu?

RONI
(terengah-engah)
Harusnya gua yang nanya itu bangsat!

Tiba-tiba terdengar suara memanggil nama Arman.

RANGGA
Man! lama amat dah, pegel nih gua nungguin lu di luar..

Roni melihat ke arah Rangga.

RANGGA (CONT'D)
Siapa lu?

Arman berteriak dan berlari ke arah Roni, Arman melancarkan tendangan ke arah Roni.


ARMAN
Anjing!

Secara spontan Roni menahan dadanya yang akan terkena tendangan dan ia terpental ke arah tumpukan barang. Arman dan Rangga kabur menuju motor.

ARMAN (CONT'D)
(berlari ke arah Rangga)
Kabur cuk!

Mereka berdua lari, Tarno dan dua orang polisi tiba-tiba datang menghampiri Roni.


TARNO

Pak! gapapa pak?

RONI
(kesakitan)
kejar bego! jangan sampe lolos!

Mereka mengejar Arman dan Rangga. Mereka mengecek beberapa ruangan, setelah di ujung lorong tiba-tiba terdengar suara motor lalu Tarno lari ke arah jendela.


TARNO
(melihat Arman dan Rangga kabur)
Bangsat!


CUT TO:

3. EXT. JALANAN — NIGHT

CAST: ARMAN, RANGGA

Arman dan Rangga berhasil lolos dari kejaran polisi dengan motor yang dikendarai Rangga.

CUT TO:

4. INT. RUANG BOS FAMSA — NIGHT

CAST: ARMAN, RANGGA, DASWAR, RIAN

Famsa, sebuah organisasi narkoba yang terletak di sebuah gudang besar. Arman dan Rangga sedang memberikan laporan kepada bos yang juga merupakan ayah dari Rangga bernama Daswar yang sedang duduk di bangkunya didampingi rekan setia nya, Rian yang sedang berdiri disebelahnya. Arman dan Rangga berdiri dan menunduk karena mereka telah melakukan kesalahan.

DASWAR
(menghisap cerutu)
Jadi.. mana duit nya?

ARMAN
(gugup)
Maaf bos.. kali ini kita dijebak

Daswar menghisap cerutunya.

DASWAR
Rangga

RANGGA
Iya pak?

DASWAR
keluar dari ruangan ini.. Arman disini saja

RANGGA
Baik pak

Rangga meninggalkan ruangan.

DASWAR
Rian.. Hajar

Rian berjalan ke arah Arman. Arman memasang wajah angkuh, siap untuk menerima pukulan lalu Rian memukul Arman.

SHOT: ECU CERUTU DASWAR DIHISAP DAN MENGHEMBUSKAN ASAP


CUT TO:

5. INT. LORONG RUMAH SAKIT — DAY

CAST: ARMAN

Arman berjalan di sebuah lorong rumah sakit menggunakan seragam kurir sembari membawa kantong plastik berisikan buah-buahan. Ia berjalan dengan wajah lebamnya karena habis dipukuli semalam.


6. INT. KAMAR RUMAH SAKIT TIKA — DAY

CAST; ARMAN, TIKA

Arman masuk ke kamar Tika, adiknya yang sedang mengidap penyakit mematikan. Tika tidak memiliki rambut dan terlihat pucat, namun ia selalu memasang wajah bahagia di depan kakaknya. Tika menyapa Arman yang baru saja datang dengan keadaan berbaring di kasurnya.

TIKA
(tersenyum)
Kakak!

ARMAN
(tersenyum)
Tika udah bangun..

Arman duduk di kursi dekat kasur.

ARMAN (CONT'D)
Nih kakak bawain buah buat Tika, nanti dimakan ya!

TIKA
(tersenyum)
Iya dong.. Tika kan suka banget buah

Tika menyadari lebam di wajah Arman.

TIKA (CONT'D)
Muka kakak kenapa? jangan-jangan kakak berantem ya!

ARMAN
Kakak ga berantem... Ini kakak abis jatoh kemarin pas kerja..

Tika tiba-tiba murung karena merasa hanya bisa membebani kakaknya.


TIKA
(murung)
Maaf ya kak.. Tika cuma bisa ngebebanin kakak..

ARMAN
Gaboleh ngomong gitu.. Tika kan lagi sakit, nanti kalo udah sembuh.. kakak janji bakal ajak Tika jalan-jalan.. oke?!

TIKA
Iya kak..

Arman mengambil apel dan mengupasnya untuk Tika.

CUT TO:

7. EXT. MAKAM AYAH — DAY

CAST: ARMAN

Arman berdiri di makam Ayahnya. Yani yang dibunuh secara misterius dan hingga saat ini Arman tidak mengetahui siapa pelaku pembunuhan terhadap ayahnya.


ARMAN
Bapak.. Arman tadi ngobrol sama Tika, dan sekarang udah ke- 67 kali nya Arman ngejanjiin ngajak dia jalan-jalan.. walaupun Arman tau kalau itu ngga bisa, Arman bakal ngelakuin apapun buat ngebahagiain Tika.. karna keluarga yang Arman punya tinggal Tika seorang pak..

Telepon milik Arman berbunyi, Arman menjawabnya.

ARMAN (CONT'D)
Kenapa coy? iya bentar lagi kesana.. gua masih di makam bokap gua..

Arman menutup telepon nya dan memasukannya kedalam saku celananya.


ARMAN (CONT'D)
Arman pamit kerja pak

Arman pergi dari makam Yani dan menaiki motor bebek nya. Ia pergi menuju Gudang Besar pabrik pembuatan Narkoba Famsa.


CUT TO:

8. INT. GUDANG PABRIK FAMSA — DAY

CAST: ARMAN, RANGGA

Terlihat beberapa orang sedang memproduksi narkoba berjenis sabu dan memasukannya kedalam satu plastik. Arman datang mengahampiri Rangga yang sedang memantau keadaan para pekerja.

ARMAN
Gimana bro?

RANGGA
Hari ini ada kiriman lagi, tas nya udah gua pegang

Rangga memperlihatkan sport bag berisikan narkoba yang dibawa nya.

RANGGA (CONT'D)
Kali ini gua harus ikut sama lu buat ketemu orang nya langsung, jangan bego kaya kemarin lu.. malah dilempar aje barang nya, duit kaga dapet.. dah gini kan berabe.. untung aja lu ga diabisin sama bokap gua

ARMAN
Emang lagi apes aja gua kemarin

Mereka berdua berjalan menuju pintu keluar sembari berbincang.


RANGGA
(berjalan)
Lu tau kaga berapa duit isi tas kemarin hah?!

ARMAN
(berjalan)
Tau lah.. orang gua disuruh ganti

RANGGA
Pantes aja lu masih idup.. cuma lecet doang tuh muka

ARMAN
Lima puluh juta.. yahh gaji sepuluh transaksi barang lagi lah..

RANGGA
Terus adek lu gimana bego

ARMAN
Gampang lah.. biara gua yang atur

RANGGA
Udah lahh pakek duit gua aja dulu... lu kenapa nolak mulu si?!
ARMAN
Gua gamau punya utang sama orang..

RANGGA
Iye iye..


CUT TO:

9. INT. RUANG KANTOR RONI — DAY

CAST: RONI, BAYU, TARNO

Roni yang terlihat stres sedang berdiri menghadap tembok yang terdapat sebuah foto yang saling disambungkan menggunakan benang. Diawali dengan foto ibu nya, Desi yang diduga bunuh diri karena stres lalu menggunakan narkoba dan bunuh diri, dilanjut dengan foto narkoba yang berada di tangan Desi saat ia tewas, di lanjut foto seorang remaja yang ditangkap karena menggunakan narkoba bernama Bayu, dilanjut foto gedung terbengkalai yang digunakan Arman untuk bertemu Roni, tali menyambung lagi ke sketsa wajah Arman.

Roni berdiri dan melihat ke arah mapping foto tersebut, ia berfikir keras. Tiba-tiba datang seorang remaja dengan keadaan rusuh sembari dipegangi Tarno.

BAYU
Pak! gua udah bisa keluar kan pak?! Gua udah ngasih tau semua yang lu mau! Gausah lah rehab-rehab tai anjing! Gua mau keluar! Gua juga kepengen bebas kaya anak-anak lain coy!
RONI
(menarik baju bayu, menamparnya)
Gua cuma ngebolehin lu keluar sebentar, siapa yang bilang lu jadi bebas goblok

Roni melepaskan kerah baju bayu.

RONI (CONT'D)
Bawa nih anak
TARNO
Baik pak

Roni kembali menatap dengan serius ke arah mapping nya.

SHOT: ZOOM IN SKETSA ARMAN


MATCH CUT:

10. EXT. GUDANG TERBENGKALAI — NIGHT

CAST: ARMAN, RANGGA

Arman dan Roni sedang merokok setelah mereka berhasil melakukan transaksi.

ARMAN
Bro, lu masih inget polisi yang ngejebak kita kan?

RANGGA
(menghisap rokok)
Inget lah.. kenape?

ARMAN
Cara dia sparing.. mirip banget sama gua

RANGGA
Yang belajar gelut kan bukan lu doang bego

ARMAN
Tapi kuda-kuda nya sama persis bro

Tiba-tiba terdengar suara telepon milik Rangga, ia menjawabnya

RANGGA
(menjawab telepon)
Halo pak?

CUT TO:

11. INT. RUANG BOS FAMSA — NIGHT

CAST: DASWAR, RIAN

Daswar sedang duduk di kursinya, Rian sedang meminum kopi di meja yang berbeda.

DASWAR
(menelepon rangga)
Halo anak ku.. gimana transaksinya?


INTERCUT: DASWAR DAN RANGGA

RANGGA
Lancar pak.. ini duit nya ada di kita

DASWAR
Sebelum pulang kesini bapak mau nitip dong

RANGGA
Nitip apa pak?

DASWAR
(terkekeh)
Rian bilang hari ini orang yang ngebocorin informasi pertemuan kemarin itu lagi jalan-jalan di luar

RANGGA
Maksudnya orang yang ngebocorin informasi kita ke polisi itu lagi di rehab pak? Terus sekarang lagi di luar?

DASWAR
Betul.. jadi, tolong bilangin ke Arman abisin orang itu ya nak

RANGGA
Iya pak

12. EXT. GUDANG TERBENGKALAI — NIGHT

CAST: ARMAN, RANGGA

Rangga memberitahu hasil pembicaraan mereka kepada Arman.

RANGGA
(menyimpan hp nya ke saku)
Bokap gua nemuin orang yang ngebocorin informasi kita man.. dan dia minta lu buat ngabisin tuh orang

ARMAN
(serius)
Dimana orang nya?

RANGGA
(melihat hp)
Gajauh dari sini

13. EXT. JALANAN — NIGHT

CAST: ARMAN, RANGGA

Mereka berdua menuju lokasi Bayu yang sedang berkeliaran menggunakan motor Rangga.


CUT TO:

14. INT. MOBIL — NIGHT

CAST: BAYU, TARNO

Tarno membiarkan Bayu keluar mobil dan mengingatkannya ia akan menunggu di mobil, jam menunjukan pukul 22.00 WIB.

TARNO
(melihat ke arah spion tengah)
Lu boleh keluar sampe jam setengah sebelas, kalo lu ga balik-balik, alat yang ada di kaki lu itu bisa ngelacak lu ada dimana..

BAYU
(membuka pintu mobil)
Bacot anjing

Bayu pergi keluar mobil dan berjalan-jalan.


15. EXT. PINGGIR JALAN — NIGHT

CAST: BAYU, ARMAN

Bayu berjalan di trotoar.

BAYU
Goblok banget tuh orang, gua kan tinggal ancurin nih alat biar bisa kabur

Tiba-tiba Arman menarik bayu ke sebuah gang yang berada di pinggir jalan.


16. EXT. GANG PINGGIR JALAN — NIGHT

CAST: ARMAN, RANGGA, BAYU

Arman menarik Bayu dan membuatnya berbaring. Arman memukuli wajah Bayu.

ARMAN
(memukuli)
Anjing! Berani-beraninya lu bocorin informasi kita bangsat!

BAYU
Ampun bang! Gua dipaksa buka mulut! Ampun! Tolong!

ARMAN
(mencekik leher bayu)
Gara gara lu.. duit yang gua kumpulin buat perawatan adek gua berkurang!

Rangga mencoba menahan Arman.

RANGGA
(menarik bahu arman)
Man udah man! Nanti mati tuh bocah!

ARMAN
(melepas tarikan rangga)
Awas anjing!

Arman kembali memukuli wajah bayu.

ARMAN (CONT'D)
Asal lu tau! waktu satu hari aja.. penting banget buat adek gua!

Arman memberikan ancang-ancang untuk pukulan terakhir namun ia menahannya.

ARMAN (CONT'D)
Anjing!

Bayu pingsan karena pukulan Arman, Rangga meminta Arman untuk kabur dari tempat kejadian.

RANGGA
Udah goblok! Ayo kabur

Rangga menarik Arman dengan paksa, Arman menendang Bayu.


CUT TO:

17. INT. MOBIL — NIGHT

CAST: TARNO

Tarno merasa resah karena sudah jam sebeleas bayu tidak kembali ke mobil.

TARNO
Tuh anak kemana.. yak, udah jam 11 ini.. bisa berabe kalo pak Roni tau.. gua cek lokasi nya aja dah

Ia mengecek hp nya untuk mengetahui lokasi bayu.

TARNO (CONT'D)
(mengecek lokasi di hp nya)
Lah dari tadi di titik ini.. dia nongkrong ape gimane? gua datangin aja dah

Ia pergi keluar mobil untuk menjemput Bayu.


CUT TO:

18. EXT. GANG PINGGIR JALAN — NIGHT

CAST: TARNO, BAYU

Tarno mengiikuti titik di map hpnya.

TARNO
(mencari lewat hp nya)
Udeh deket nih

Ia melihat ke arah depan. Dia kaget karena melihat keadaan Bayu tergeletak sekarat di tanah.

TARNO (CONT'D)
(berlari)
Anjir!

dia berlari ke arah Bayu dan mulai menelepon Roni.

TARNO (CONT,D)
(menelepon Roni)
Halo pak?! Ada masalah!


CUT TO BLACK:

19. INT. RUANG BOS FAMSA — NIGHT

CAST: ARMAN, RANGGA, DASWAR

Arman dan Rangga memasuki ruangan Daswar dengan membawa tas berisikan uang hasil transaksi narkoba mereka. Daswar sedang berdiri memandangi keadaan luar lewat jendala besarnya, dia membelakangi Arman dan Rangga.

ARMAN
(menyimpan tas di meja daswar)
Ini uang hasil transaksi tadi pak

DASWAR
Udah lu abisin tuh orang?


Arman tidak menjawab pertanyaan Daswar, daswar berbalik dan menghampiri Arman

DASWAR (CONT'D)
Hmm? Ga lu abisin? Kenapa lu ga abisin tuh bocah? Lu keinget adek lu? Iya?

Arman mengangkat kepalanya dan menatap tajam ke arah Daswar, Daswar menampar wajah Arman, Arman menahan amarahnya.

RANGGA
(memegang bahu arman)
Kita pamit dulu pak

Mereke meninggalkan ruangan.


CUT TO:

20. EXT. JALANAN — NIGHT

CAST: ARMAN

Arman mengendarai motor bebeknya menuju rumah, ia berteriak karena hanya bisa menahan amarahanya.

ARMAN
(mengendarai motor)
ARRRRHHHHG!


CUT TO:

21. INT. RUANG TAMU RUMAH ARMAN — NIGHT

CAST: ARMAN

Arman tiba di rumahnya, terlihat beberapa foto masa kecil keluarga Arman. Ada satu foto dengan anggota keluarga yang lengkap, Yani (Bapak), Desi (Ibu), Roni (14), Arman (10), dan Tika (6) yang digendong oleh Yani. Arman berjalan menuju kamar mandi.


22. INT. KAMAR MANDI RUMAH ARMAN — NIGHT

CAST: ARMAN

Arman menggantungkan handuk nya di atas pintu, ia membuka bajunya dan menggantung nya juga. Terlihat sebuah tato berbentuk kupu-kupu di bahu kanannya.


23. INT. KAMAR RUMAH SAKIT TIKA — DAY

CAST: ARMAN, TIKA

Arman datang ke kamar tika menggunakan seragam kurir, Tika masih tertidur. Ia duduk di kursi sebelah kasur dengan memandangi wajah Tika dan mulai memegang tangan Tika, mata arman berkaca-kaca, Tika terbangun.

TIKA
Kakak udah dateng..

ARMAN
(tersenyum)
Udah dong.. kakak kan ga pernah telat..

TIKA
Gimana kerjaan kakak? Lancar nganterin paket nya?

ARMAN
Lancar.. paling ngisiin bensin si jaguar tuh..


TIKA
(tertawa)
Ya namanya juga motor lama kak.. haha, jadi inget pas Bapak beli motor itu, orang serumah seneng banget karna punya motor... keinget juga kalo Tika sekolah pasti di anterin terus pake motor itu sama Bapak.. ya sebelum pake kursi roda sih hahaha


Arman melihat wajah Tika dan mulai berkaca-kaca.

TIKA (CONT'D)
Loh kok kakak malah nangis? yhaa cengeng.. hahaha


Arman mulai tersenyum.

ARMAN
Kakak berangkat kerja dulu ya
TIKA
Iya, hati-hati dijalan ya kak

Arman meninggalkan ruangan.


CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar