Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
29. INT. RUANG MAKAN RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM
Juragan Sastro mengusap mulutnya dengan tissu, begitupun Bagas. Sementara Ibu,Intan dan Maya masih menikmati buah buahan yang ada dimeja makan.
Cahaya di semua ruangan terlihat sedikit redup karena hanya diterangi beberapa lampu minyak yang menempel didinding dan beberapa lilin yang ada diatas meja.
JURAGAN SASTRO
Juragan Sastro bangkit berdiri
JURAGAN SASTRO (CONT’D)
BASKORO
Semuanya tersenyum dan membenarkan ucapan Baskoro. Juragan Sastro menepuk pundak Baskoro dan memberi isyarat agar dia ikut dan menemaninya ke ruang tengah. Baskoro pun mengikuti bapaknya meninggalkan meja makan.
IBU SULASTRI
(Sambil makan buah)
Maya memelototi Intan dengan canda, sementara Intan hanya tersenyum sambil makan buah jeruk.
MAYA
IBU SULASTRI
MAYA
IBU SULASTRI
MAYA
Ibu Sulastri tersenyum sambil melihat Intan, Maya yang terkejut dengan ucapan ibunya juga ikut menatap kakak iparnya. Intan melihat keduanya bergantian dan tertawa sambil menggerakkan kedua telapak tangannya tanda bahwa bukan dia yang bercerita tentang pacar Maya.
INTAN
(berdiri sambil tertawa)
Intan tertawa sambil meninggalkan mereka berdua, Maya cemberut kesal dan sedikit malu, sementara ibu Sulastri tersenyum melihat kelakuan mereka berdua.
IBU SULASTRI
(Menggoda maya)
MAYA
(Masih malu)
IBU SULASTRI
(Tersenyum)
Maya tersentak. Dia ingat telah menyuruh dhani dan teman-teman menjemput dia malam ini. maya mengambil ponsel dari saku celananya.
IBU SULASTRI (CONT’D)
MAYA
IBU SULASTRI
Maya tersenyum gembira, dia segera menghubungi ponsel Dhani tapi tidak ada nada sambung. Dia coba sekali lagi tapi tetap tidak ada nada sambung.
MAYA
IBU SULASTRI
MAYA
IBU SULASTRI
Maya mengangguk. Ibu Sulastri mulai memanggil Ayu
IBU SULASTRI (CONT’D)
(sedikit kencang)
MAYA
IBU SULASTRI
(terkejut)
Maya segera menuju ke kamar Ayu, sementara ibu Sulastri menumpuk piring kotor sendiri. Tak lama kemudian Maya kembali.
MAYA
IBU SULASTRI
MAYA
IBU SULASTRI
MAYA
Ibu Sulastri dibantu Maya menumpuk piring dan gelas kotor, kemudian langsung membawanya ke dapur. Ibu Sulastri membawa lampu minyak sebagai penerangan.
30. INT. DAPUR RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM
Suasana dapur gelap, Maya dan ibu memasuki dapur. Ibu Sulastri menuju ketempat cuci piring dan menaruh piring dan gelas kotor ditempat cuci piring.
Sementara lampu minyaknya dia gantungkan di tembok yang ada pakunya.
IBU SULASTRI
(mengambil lap dan menyerahkan ke Maya)
MAYA
(menerima lap dari ibunya)
Maya pergi meninggalkan ibunya didapur seorang diri. ibu Sulastri menghidupkan kran westafel. Tiba tiba dari arah belakang Maya memeluk dan menyandarkan kepalanya di punggung ibunya, ibu sulastri terkejut sebentar dan tersenyum ketika tahu anaknya yang memeluk.
MAYA (CONT’D)
IBU SULASTRI
(memegang tangan Maya yang melingkar di perut)
Maya tersenyum bahagia lalu mencium pipi ibunya dan langsung bergegas pergi. Ibu Sulastri tersenyum melihat perilaku anaknya. Dia melanjutkan pekerjaanya membersihkan piring. suasana hening, sayup sayup masih terdengar suara gemuruh lirih.
Cahaya lampu minyak sedikit bergoyang, bersamaan dengan itu terdengar suara benda kecil yang jatuh. Ibu Sulastri membalikkan badan ke sumber suara tapi tak melihat sesuatu karena kondisi agak gelap.
IBU SULASTRI (CONT’D)
Suasana hening tanpa ada jawaban. Ibu Sulastri perlahan berbalik lagi melanjutkan pekerjaanya. Tak berselang lama terdengar suara langkah kaki mengendap dari belakang. ibu sulastri terasa kalau ada seseorang dibelakangnya, dia menyangka itu maya.
IBU SULASTRI (CONT’D)
(sambil terus mencuci)
Ditunggu tidak ada jawaban. Ibu Sulastri merasa ada yang aneh,bulu kuduknya mulai berdiri.
dia mematikan air kran perlahan, dan tiba tiba sebuah tali tambang berbentuk laso jatuh dari atas tepat melingkar dilehernya.
Belum sempat sadar apa yang terjadi, tali tambang tersebut tertarik keatas melilit lehernya dengan kencang hingga tubuh ibu Sulastri ikut terangkat dan kakinya menggantung. Ibu Sulastri meronta ronta dan berusaha melepas ikatan yang ada dilehernya, kakinya menendang nendang dan mengenai gelas yang ada di tempat cucian hingga akhirnya gelas tersebut jatuh.
CUT TO:
31. INT. RUANG MAKAN RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM
Suara gelas pecah terdengar hingga dimeja makan. Maya yang sedang menyapu langsung berhenti, sementara Intan muncul dari ruang tengah.
INTAN
MAYA
Maya pergi memeriksa sambil membawa sebuah lilin. dia berjalan perlahan memanggil nama ibunya sambil mempertahankan agar api lilin tidak padam.
MAYA (CONT’D)
Tak ada jawaban, Maya terus berjalan menuju dapur.
32. INT. DAPUR RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM
Keadaan dapur sepi dan gelap. Lampu minyak yang tergantung di dinding mati. Maya terus memanggil nama ibunya tapi tetap tidak ada jawaban.
Maya berjalan sambil mengarahkan cahaya lilin kedepan menuju tempat lampu minyak yang tergantung. saat mau mengambil lampu tiba-tiba kakinya menginjak pecahan gelas yang berserakan dibawah tapi tidak sampai melukainya.
Maya melangkah dengan hati-hati dan mengambil lampu minyak yang tergantung dan menyalakan dengan bantuan lilin yang dipegangnya. Maya menggantung kembali lampu minyaknya.
Ruang dapur sedikit lebih terang, hingga pada saat yang bersamaan terlihat pula tubuh ibunya yang menggantung diatas. Maya histeris, lilin yang dipegang dilepas dan dia berteriak sambil menutup kedua telinganya.
MAYA
(teriak histeris)
Baskoro muncul disusul Intan dan juragan Sastro. Mereka semua tersentak,panik, dan bingung melihat kejadian tragis tersebut.
BASKORO
(bingung dan panik)
Baskoro bergegas merangkul Maya yang menangis shok dan mengajaknya menjauh. Sementara Intan menangis bingung di samping juragan Sastro yang diam tak bisa berkata apa-apa.
INTAN
(menangis)
Intan memeluk mertuanya yang tak kuat melihat kejadian itu.
JURAGAN SASTRO
(menenangkan diri)
BASKORO
(menangis dan emosi)
JURAGAN SASTRO
(menenangkan baskoro)
Baskoro terdiam dan menatap wajah bapaknya.
JURAGAN SASTRO (CONT’D)
(mengatur nafas)
BASKORO
JURAGAN SASTRO
Baskoro dan yang lain tersentak sadar, mereka saling melihat sekeliling.
BASKORO
(bicara pelan)
JURAGAN SASTRO
(mengangguk dan bicara pelan)
Baskoro mencari sesuatu dan melihat pisau di dekat rak piring. Dia melepas pelukan maya dan mengambil pisau tersebut untuk berjaga jaga.
Saat itu juga tiba-tiba pintu dapur terbuka karena hembusan angin yang kuat dari luar. Mereka semua langsung waspada dengan semua kemungkinan yang akan terjadi.
Baskoro mengambil lampu minyak yang menempel di dinding dan memberanikan diri memeriksa.
MAYA
Baskoro berjalan hati-hati mendekati pintu, dia mengacungkan pisau kearah luar dan melihat tidak ada seorang pun disana, dia kemudian menutup dan mengunci pintu dapur. Baskoro mendekati bapaknya.
BASKORO
Juragan Sastro mengangguk setuju, Intan mendekati suaminya dan merangkul lengan kirinya, sementara Maya merangkul lengan bapaknya. Mereka bersama -sama meninggalkan dapur dengan waspada.
33. INT. RUANG KELUARGA RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM
Mereka sampai di ruang keluarga. Baskoro menyuruh intan agar segera menelepon polisi.
BASKORO
Intan langsung mengambil ponselnya yang ada di atas meja disamping ponsel Baskoro, sementara Baskoro pergi memeriksa pintu samping.
JURAGAN SASTRO
(Bicara ke Maya)
Maya melepas lengan bapaknya dan berdiri disamping Intan, sementara intan terus berusaha menelepon polisi tapi tidak ada nada sambung.
INTAN
(sedikit panik)
MAYA
(mengeluarkan ponsel dari sakunya)
Maya mencoba menghubungi nomor 112 tapi tetap tidak ada layanan. Juragan Sastro kembali dari ruang tamu, begitu juga Baskoro muncul dari ruang tengah.
BASKORO
INTAN
Baskoro meletakkan pisau dan mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja, dia memeriksa sinyal ponselnya.
BASKORO
JURAGAN SASTRO
(melihat telepon rumah)
Baskoro langsung menuju ketempat telepon rumah yang ada diatas buffet disamping televisi. Dia mengangkat gagangnya dan menekan nomor 112.
Baskoro bingung, tidak ada suara apapun ditelepon itu, dia memeriksa pesawat teleponnya dan mengangkatnya, ternyata kabel telepon itu terputus tepat dikonektornya.
BASKORO
(membanting pesawat telepon)
MAYA
(bergaya dingin dan tenang)
Semuanya melihat kearah maya.
BASKORO
(sedikit emosi)
MAYA
JURAGAN SASTRO
MAYA
Saat semuanya terdiam mendengar cerita Maya, tiba-tiba terdengar ada seseorang yang menggedor dan berusaha membuka pintu depan. Baskoro memberi isyarat agar semuanya diam dan tenang.
Dia mengambil lagi pisau yang dia letakkan di meja. mereka bersama-sama menuju ruang tamu.