Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
21. INT. LORONG RUANGAN DEPAN KAMAR INTAN — PETANG
Maya yang selesai mandi dengan kondisi handuk yang tersampir dibahunya melihat ibunya yang sedang bahagia menerima kado dari intan. Dia berhenti dan memperhatikan dari balik pintu kamar Intan yang terbuka sedikit.
IBU SULASTRI (V.O.)
INTAN (V.O.)
IBU SULASTRI (V.O.)
INTAN (V.O.)
Maya melihat Intan berdiri lalu mempersilahkan ibunya duduk dan membantu memakaikan kalung dileher ibunya.
ibu Sulastri tersenyum didepan cermin sambil memegang bandul mutiaranya.
Maya tertegun sesaat, lalu berjalan pergi menuju teras samping rumah.
22. I/E. TERAS HALAMAN SAMPING RUMAH JURAGAN SASTRO — PETANG
Maya berdiri di teras samping. Sepasang kursi dari kayu menghiasi ruangan ini. Sesekali dia mengusap rambut pendeknya yang belum kering dengan handuk.
Dia melihat kearah langit yang semakin mendung. Terpaan angin yang sesekali kencang membuat beberapa pohon terlihat bergoyang.
Maya mengeluarkan sebungkus rokok dan menyalakan sebatang. Dia menikmati beberapa hisapan saat matanya tertuju pada sosok pak Dasim yang berjalan mendekatinya dengan terseok karena kaki kirinya yang cacat.
Pak Dasim menatap maya dengan tajam sambil terus mendekat. Maya sedikit takut dan mundur perlahan hingga tiba-tiba dia menabrak Baskoro yang ternyata sudah berdiri dibelakangnya. Sambil terkejut dia memarahi Boskoro.
MAYA
BASKORO
(tersenyum dan mengusap rambutnya dengan handuk)
Maya tidak melanjutkan perdebatan dengan kakaknya. Dia melihat kearah pak Dasim lagi yang sudah ada dihadapan mereka berdua. Maya merapatkan tubuhnya kesamping Baskoro dan memegang lengannya. Baskoro menyapa pak Dasim.
BASKORO (CONT’D)
Pak Dasim tersenyum sambil menganggukkan kepala.
PAK DASIM
BASKORO
PAK DASIM
(Menunjuk kearah maya)
Maya hanya mengangguk sambil berusaha tersenyum.
PAK DASIM (CONT’D)
BASKORO
PAK DASIM
(Mengangguk-anggukkan kepala)
BASKORO
PAK DASIM
BASKORO
Pak Dasim tersenyum aneh kearah Maya dan meninggalkan mereka. Walaupun jalannya terseok tapi langkah kakinya sangat cepat.
MAYA
(Menghisap rokoknya)
BASKORO
MAYA
BASKORO
(Berfikir sebentar)
MAYA
BASKORO
Suara gemuruh awan mendung mulai terdengar. Tiupan angin dan udara dingin mulai mengganggu mereka. Tampak Bagas dan Maya memutuskan untuk masuk ke dalam rumah dan menutup pintu.
23. INT. RUANG MAKAN RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM
Suara guntur terdengar sayup dari dalam ruangan ini. Meja makan berukuran besar dengan enam set kursi tampak penuh dengan berbagai hidangan.
Sebuah lukisan mirip nyi roro kidul berukuran besar terpampang didinding.
Ayu membawa beberapa nampan berisi buah buahan dari dapur dan menyerahkan pada ibu Sulastri dan langsung kembali lagi ke dapur. Ibu Sulastri menerima dan menata nampan tersebut.
Dia malam ini mengenakan kebaya moderen. Beberapa perhiasan cincin dan gelang emas tampak melingkar di jari dan tangannya. Sebuah kalung emas berbandul mutiara pemberian intan pun dipakainya.
Sementara Intan menata sendok dan piring layaknya disebuah jamuan, dia mengenakan dress brokat pesta berwarna putih dengan asesoris perhiasan pemberian suaminya.
IBU SULASTRI
(Memperhatikan Intan)
INTAN
(Tersenyum)
IBU SULASTRI
INTAN
IBU SULASTRI
(Agak terkejut?)
Ayu muncul lagi dengan membawa hidangan penutup dan memberikan ke ibu sulastri.
24. INT. RUANG KELUARGA RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM
Satu set sofa besar dengan meja kecil berada ditengah ruangan ini. Beberapa foto keluarga menghiasi tembok dan meja buffet. sebuah tv berukuran besar tepat menghadap sofa. disamping tv tampak telepon rumah model lama.
Baskoro duduk dilantai beralaskan karpet sambil membuka laptopnya yang ada diatas meja kecil. Dia membuat sketsa perumahan untuk perusahaanya dilaptop tersebut.
Tak lama kemudian muncul juragan Sastro dari kamarnya yang letaknya berhadapan dengan ruang keluarga. juragan Sastro mendekati Baskoro dan melihat apa yang sedang dikerjakan oleh putranya tersebut.
JURAGAN SASTRO
BASKORO
(Tetap fokus pada laptop)
Juragan Sastro berdiri dibelakang bahu baskoro dan sedikit menunduk memperhatikan sebentar detail denah tersebut.
JURAGAN SASTRO
(Dengan polos)
Baskoro terkejut dan mendongakkan kepalanya kearah bapaknya yang berdiri tepat dibelakang bahunya. juragan Sastro melihat wajah anaknya sambil tersenyum.
JURAGAN SASTRO (CONT’D)
Juragan Sastro meninggalkan Baskoro menuju ruang makan, sedangkan Baskoro penasaran dengan kata-kata bapaknya tadi, dia mendekatkan matanya ke arah layar laptop dan menjauhkan lagi,hingga akhirnya dia menutup laptopnya.
25. EXT. TERAS HALAMAN SAMPING RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM
Maya duduk dikursi teras, ia mengenakan kemeja lengan panjang warna putih yang digulung bagian lengannya hingga siku, dipadukan dengan celana jeans biru.
Tiupan angin membuyarkan asap rokok yang dia hembuskan. Pandangannya kosong menatap kegelapan malam. Cahaya kilat yang sesekali menyambar membuat terang sekejap teras halaman. Suara gemuruh guntur tak membuyarkan lamunanya.
Ibu Sulastri muncul dari dalam dan berdiri sejenak di disamping pintu sambil memperhatikan Maya. Dia kemudian mendekat dan duduk disamping anaknya. pandangan Maya tetap lurus kedepan dan tenggelam dalam lamunanya.
IBU SULASTRI
(Melihat rokok ditangan maya)
Maya tersadar dari lamunannya dan mencoba menjawab pertanyaan ibunya? dia meliahat ibunya memperhatikan rokok yang dia pegang.
MAYA
(Mengangkat rokoknya)
IBU SULASTRI
Maya melempar sisa rokoknya ke halaman teras.
IBU SULASTRI (CONT’D)
Maya terkejut dan menatap wajah ibunya, berbarengan dengan datangnya cahaya kilat dan suara gemuruh guntur.
MAYA
IBU SULASTRI
(Tersenyum)
Maya duduk bersimpuh di kaki ibunya, dia memeluk dan menyandarkan kepalanya di pangkuan ibunya. Ibu Sulastri membelai kepala maya dengan kasih sayang.
MAYA
IBU SULASTRI
MAYA
Ayu muncul dari dalam rumah
AYU
Ibu sulastri menganggukkan kepala. Ayu pun kembali masuk kedalam rumah. kilatan cahaya menyambar lagi disertai guntur.
IBU SULASTRI
Maya dan ibu Sulastri berdiri masuk kedalam rumah dan menutup pintu teras.
26. INT. RUANG MAKAN RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM
Ibu Sulastri menggandeng maya menuju ke meja makan. Terlihat juragan Sastro, Baskoro dan Intan sudah duduk didepan meja makan.
Baskoro duduk bersebelahan dengan Intan di sisi panjang meja, sementara juragan Sastro duduk sendiri disisi lebar meja. Ibu Sulastri mengajak maya duduk bersebelahan disisi panjang meja berhadapan dengan Baskoro dan Intan.
Suasana hening sejenak, Baskoro mengambil gelas yang sudah terisi air sirup merah.
BASKORO
(mengangkat gelas)
Semua orang mengambil gelas masing-masing yang sudah terisi air sirup merah dan ikut mengangkat gelas kemudian bersulang dan meminum bersama-sama termasuk juga maya.
JURAGAN SASTRO
(Melihat baskoro)
Mengambil gelas dan meminumnya sedikit
JURAGAN SASTRO (CONT’D)
(Melihat maya)
IBU SULASTRI
(Menyelah)
JURAGAN SASTRO
(Sedikit emosi)
Suasana yang semula senang menjadi tegang. Baskoro dan maya saling pandang kemudian menundukkan kepala dan tak berani bicara.
INSERT
Sementara dari balik kaca sebuah ruangan terlihat sosok Ayu yang mengintip pertengkaran itu dan terlihat senyuman tipis dari bibirnya.
IBU SULASTRI (O.S.)
JURAGAN SASTRO (O.S.)
Ayu beranjak pergi meninggalkan ruangan tersebut
BACK TO:
JURAGAN SASTRO (CONT’D)
Maya langsung berdiri dan pergi meninggalkan mereka menuju kamarnya.
IBU SULASTRI
(Berusaha mencegah)
Maya tidak memperdulikan panggilan ibunya. Ibu Sulastri berdiri berusaha menyusul tapi dicegah suaminya.
JURAGAN SASTRO
Ibu Sulastri memandang suaminya sambil berdiri
JURAGAN SASTRO (CONT’D)
IBU SULASTRI
Juragan Sastro terdiam. Ibu Sulastri mencoba menenangkan diri. Dia melihat Baskoro dan Intan yang dari tadi tertunduk diam. Ibu sulastri kembali duduk.
JURAGAN SASTRO
Ibu Sulastri menatap mata suaminya yang tajam. Dia mengangguk dan berusaha tersenyum. Dia paham bahwa suaminya berusaha menjaga perasaan Intan dan Baskoro.
IBU SULASTRI
(memaksa tersenyum)
Ibu Sulastri memandang suaminya lagi. juragan Sastro tersenyum gembira seolah tidak pernah terjadi apa-apa
JURAGAN SASTRO
(tersenyum gembira)
Mereka melanjutkan acara makan malam tanpa maya.