Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cookies & Coffee
Suka
Favorit
Bagikan
3. scene 14-17

14. INT./EXT. DEPAN KANTOR KEPOLISIAN KOTA XX-RUANG TIM DAMAR-SORE HARI

CAST: JENAR, DAMAR, ALI

Damar dan Ali langsung menghampiri Jenar yang sudah menunggu di depan kantor kepolisian kota XX. 

JENAR
Selamat sore, Pak. Maaf saya mengganggu. 
DAMAR
Mbak sudah baikan?
JENAR
Sudah, Pak.
DAMAR
Karena Mbak menghubungiku, apa mungkin Mbak ingat sesuatu? 
JENAR
Sebenarnya
(PAUSE)

Jenar menjelaskan tentang hilangnya Lila. 

JUMP CUT TO:

Damar dan Ali membawa Jenar ke ruang tim Damar.

DAMAR
Sudah dicatat laporannya, Li?
ALI
Sudah, Pak.
DAMAR
(pada Jenar)
Saya akan ulang lagi, Mbak Jenar. Jadi teman Mbak yang namanya Lila hilang udah seminggu lamanya?
JENAR
(mengangguk)
Ya, Pak.
DAMAR
Saya sudah masukkan ke dalam laporan orang hilang, Mbak.
JENAR
Terima kasih banyak, Pak.
DAMAR
Bisa saya tanya sesuatu, Mbak?
JENAR
Silakan, Pak.
DAMAR
Mbak nggak ingat sesuatu yang mungkin bisa membantu saya mencari teman Mbak? 

FADE OUT:

Damar duduk di kursinya berpikir.

ALI
Pak?
DAMAR
Sudah kamu antar ke depan Jenar?
ALI
Sudah, Pak.

CAMERA PAN TO: TIMELINE GADIS HILANG DI PAPAN.

Ali duduk di kursinya.

ALI
Pak, apa ada kemungkinan teman Mbak Jenar jadi korban yang sama dengan mereka?
DAMAR
Mungkin saja.
DAMAR (VOICE OVER)
Seminggu yang lalu, Lila mendadak pulang kampung. Jenar bersama dengan pacarnya-Rafi, berusaha mengejar Lila. Tapi sesampainya di rumah Lila, ternyata Lila tidak ada. Aku duga Jenar dan Rafi mungkin mencari Lila.

Damar mengetukkan jarinya berpikir.

DAMAR (VOICE OVER/CONT'D)
Entah apa yang terjadi, tapi Jenar mendadak jadi korban kecelakaan, Lila menghilang hingga hari ini dan Rafi-
DAMAR
Li? 
ALI
Ya, pak.
DAMAR
Soal tempat kecelakaan Jenar, apa kamu sudah periksa di dekat sana apa ada bangunan tertentu?
ALI
Sudah, Pak. Selain hutan, di sana memang tidak ada apa-apa, Pak.
DAMAR
Kalo gitu tambahkan tugas pada yang lain. Cari rekaman terakhir Lila dan Rafi-pacar Jenar. 
ALI
Baik, Pak. 

CUT TO:

15. INT. KAMAR KOS JENAR-MALAM HARI

CAST: JENAR, LILA

Jenar berbaring di ranjangnya, berusaha keras mengingat kenangannya yang hilang. 

DISSOLVE TO: 

Jenar dan Lila berbaring di kamar kosnya bersama dengan Lila. 

Lila menunjukkan hpnya pada Jenar. 

LILA
Kamu tahu ini nggak, Jen?
JENAR
Apa ini?
LILA
Ini aplikasi kencan yang sedang viral.
JENAR
(mengerutkan alisnya)
Aku nggak suka yang begituan ah!
LILA
(membujuk)
Ayolah, Jenar!
Temani aku!
JENAR
(menolak)
Nggak mau ah! Aku nggak suka model kencan buta gitu! Gimana kalo yang datang nggak sesuai dengan yang difoto??

Lila merebut hp Jenar dan mengutak-atiknya. 

JENAR (CONT'D)
(kesal)
Lila!!! Kembalikan hpku!
LILA
Kita teman kan?
(membujuk)
Jadi temenin aku, Jen!! kalo kita ikutan ini, kita bisa dapat voucher makan gratis di kafe cookies and coffee. 

CUT BACK TO 

Sfx: dengungan. 

Jenar memegang kepalanya yang terasa sakit.

CAMERA PAN TO: FOTO JENAR BERSAMA DENGAN LILA DAN RAFI

JENAR
(takut, cemas)
Lila, sebenarnya kamu ke mana? 

CUT TO 

START MONTAGE:

- Jenar mencari jejak Rafi dengan bertanya ke teman kosnya.

- Jenar mendatangi kosan Rafi.

- Jenar mencari Rafi di tempat kerjanya: kafe cookies and coffee.

END MONTAGE 

CUT TO:

16. INT./EXT. KAFE COOKES AND COFFEE-DEPAN KAFE-MOBIL DAMAR-SIANG HARI

CAST: JENAR, PELAYAN KAFE(EXTRA/PRIA, 22), DAMAR, ALI, LILA, RAFI, HARIS

Jenar masuk ke dalam kafe cookies and coffee.

PELAYAN KAFE
Selamat datang.
(mendatangi Jenar)
Mau pesan apa, Jen? 
JENAR
(kaget)
Mas, kenal saya??
PELAYAN KAFE
Loh, Jen!! Kok lupa sama aku??
(kaget, heran)
Kan kamu udah sering ke sini!! Aku temannya Rafi. Masak iyah lupa?
JENAR
(menghela napas)

Jenar menceritakan hal buruk yang menimpanya beberapa waktu lalu.

JUMP CUT TO:

PELAYAN KAFE
Loh jadi kam nggak ingat apa-apa kejadian dua bulan ini?
JENAR
(mengangguk)
I-iya, aku nggak ingat. Makanya aku ke sini mau cari Rafi. Kata temen kosku, Rafi kerja part time di sini.
PELAYAN KAFE
(menggaruk kepala)
Rafi emang kerja part time di sini. Tapi udah seminggu ini dia nggak masuk kerja. Nggak ada kabar juga.
JENAR
(kaget)
Seminggu??
PELAYAN KAFE
Ya, seminggu. Terakhir kali, Rafi pergi mendadak mau ketemu kamu, katanya. Tapi sekarang kamu malah nggak ingat apa-apa.
JENAR
(menyesal)
Ma-af.
JENAR (VOICE OVER)
Rafi menghilang juga, dan kebetulan waktunya sama dengan hilangnya Lila. Apa ini ada hubungannya?

INTERCUT TO

17. INT. KANTOR KEPOLISIAN KOTA XX-SIANG HARI

CAST: DAMAR, ALI, ANGGOTA TIM DAMAR

Damar bersama dengan Ali dan timnya, sedang mengumpulakn bukti terkait kasus gadis hilang.

DAMAR
Gimana dengan rekamana CCTV? Apa sdah menemukan jejak terakhir korban?
ANGGOTA TIM DAMAR 1
Belum, Pak. Memang ada jejaknya tapi semua korban menghilang di titik butra CCTV.
DAMAR (VOICE OVER)
(menggaruk kepalanya)
Pelakunya sepertinya orang yang sudah kenal daerah ini! Dia bahkan tahu titik buta CCTV.
DAMAR
Yang lain, gimana? dapat sesuatu?
ANGGOTA TIM DAMAR 2
Saya mencari persamaan lain dari korban yang hilang. Saya mencari apapun dan saya menemukan jika beberapa hari sebelum menghilang, korban pergi ke kafe cookiees and coffee.
DAMAR
(mengerutkan alisnya)
Apa? Cookies and apa?
ALI
Cookies and coffee, Pak. 
DAMAR
Yah terserah apa namanya itu. Tapi kenapa mereka semua pergi ke sana? Apa ada yang bagus dari kafe itu?
ANGGOTA TIM DAMAR 2
Bapak nggak tahu?
DAMAR
(heran)
Apa yang harus aku tahu?
(pada Ali)
Li, memangnya kamu tahu?
ALI
(berdehem)
Saya tahuh, Pak. Itu kafe tempat kencan buta yang setahun ini sedang ramai, Pak.
DAMAR
(kesal)
Cih! Kenapa kamu tahu??
(pada anggota tim 2)
Kenapa mereka semua harus kencan buta di sana? 

CUT BACK TO: 

ESTABLISH: DEPAN KAFE COOKIES AND COFFEE.

Damar dan Ali berdiri di depan bangunan kafe cookies and coffee,

DAMAR
Apa bagusnya tempat kayak gini?
Rame banget.
ALI
Kafe ramai ini mungkin nggak cocok buat Bapak, tapi cocok buat muda-mudi, Pak.
DAMAR
Gimana dengan kamu, Li?
(penasaran)
Kamu kan masih muda.
ALI
Saya memang masih muda, Pak.
Tapi
(pause)
Saya nggak punya waktu buat datang ke tempat kayak gini. Saya kan sibuk nemenin Bapak ke sana dan kemari untuk menyelidiki.

Damar tersenyum merangkul Ali.

DAMAR
Kamu memang asisten terbaikku!

Damar membuka pintu masuk kafe.

CUT TO:

CAMERA PAN TO: KAFE COOKIES AND COFFEE YANG PENUH DENGAN PENGUNJUNG 

Damar memperhatikan sekeliling kafe, matanya berhenti pada Jenar.

DAMAR
(heran)
Kebetulan macam apa ini?
ALI
(bingung)
Apa maksud-
DAMAR
(menyela, menunjuk ke arah Jenar)
Lihat di sana, Li!
ALI
I-itu Jenar kan, Pak? 
DAMAR
Yeah. Kita hampiri!
Mungkin bukan kebetulan saja kita ketemu dia di sini.

Damar dan Ali menghampiri Jenar.

DAMAR
(menyapa)
Mbak Jenar. 
JENAR
(kaget)
Loh Pak Pol-
DAMAR
(menyela dengan cepat)
Ssst! Jangan panggil gitu, Mbak.
(melirik sekeliling)
Nanti semua orang di sini panik mendengar ucapan Mbak.
JENAR
Maaf, Pak.
(menyesal)
Tapi kenapa Bapak ke sini?

Damar dan Ali duduk di depan Jenar.

DAMAR
(mengecilkan suara)
Penyelidikan. Ada kasus.
JENAR
(mengecilkan suara)
Kasus? Kasus apa, Pak?
ALI
Belakangan ini ada banyak gadis hilang. Dan kami nggak sengaja nemu kalo sebelum mereka hilang, mereka pernah ke sini untuk kencan buta.
(penasaran)
Kenapa Mbak ada di sini? Mbak juga lagi kencan buta di sini?
JENAR
Bukan, Pak.
(malu)
Kafe ini katanya tempat kerja pacar saya-Rafi. Saya kira saya bisa ketemu dia di sini ntuk bertanya tentang Lila. Tapi ternyata sudah seminggu ini pacar saya itu nggak masuk kerja.
Soal Lila, gimana, Pak? Sudah ada perkembangan?
DAMAR
Belum ada. Kami masih melakukan pencarian soal Lila.
(penasaran)
Pacar Mbak, hilang juga?
JENAR
(mengangguk lemah)
Saya pikir gitu. Katanya nggak ada kabar selama seminggu ini, Pak.

Damar mengetukkan jarinya.

DAMAR (VOICE OVER)
Setelah sahabatnya, sekarang pacarnya hilang juga. Dan buruknya ingatannya juga hilang. Ini pasti bukan kebetulan.

Damar memperhatikan Jenar.

DAMAR (VOICE OVER/CONT'D)
Semakin aku pikirkan, semakin aku merasa ada yang nggak beres. Apa Jenar mungkin ada hubungannya dengan-
DAMAR
Bisa saya tanya sesuatu, Mbak?
JENAR
Silakan, Pak.
DAMAR
Mbak tahu kenapa tempat ini populer sebagai tempat kencan?
JENAR
Tempat ini populer karena
(pause)

Jenar berpikir sejenak. Ingatannya yang hilang kembali datang. 

DISSOLVE TO: 

START MONTAGE:

- Jenar dan Lila mendaftar diri di aplikasi cookies and coffee.

- Jenar dan Lila datang untuk kencan buta di kafe cookies and coffee. Jenar bertemu dengan Rafi, sementara Lila bertemu dengan Haris.

- Jenar dan Lila beberapa kali datang ke kafe cookies and coffee, untuk kencan buta.

- Lila jadian dengan Haris. Tidak lama kemudian Jenar jadian dengan Rafi.

END MONTAGE 

CUT BACK TO

Sfx: dengungan.

JENAR (CONT'D)
(memegang kepalanya yang sakit)
Akh!
DAMAR & ALI
(panik)
Mbak Jenar?
JENAR
(menahan sakit)
Nggak papa, Pak. Kepala saya sedikit sakit setiap kali ingatan saya mulai kembali.
DAMAR
Apa Mbak ingat sesuatu?
JENAR
(mengangguk) 

FADE OUT:

CAMERA PAN TO: JENAR BERDIRI DI DEPAN KAFE COOKIES AND COFFEE SIBUK DENGAN HPNYA.

Damar dan Ali memperhatikan Jenar dari dalam mobilnya.

DAMAR
Jenar, mungkin ada hubungannya dengan kasus gadis hilang yang kita selidiki.
ALI
(setuju)
Saya juga berpikir seperti itu, Pak. Kebetulan terlalu sering terjadi, Pak.
DAMAR
Aplikasi kencan itu, kita harus memeriksanya, Li.
(menduga)
Gadis-gadis yang hilang itu mungkin datang ke kafe ini dengan alasan yang sama seperti Jenar dan Lila.
ALI
Baik, Pak. 

INTERCUT TO

JENAR'S POV 

Jenar berdiri melihat mobil Damar dan Ali yang melaju pergi.

CUT TO FLASHBACK

DAMAR
(kaget)
Cookies apa? Namanya kok sama kayak nama kafe ini?
JENAR
Bapak nggak tahu?
DAMAR
Nggak tahu.
(melirik Ali)
Kamu tahu, Li?
ALI
Saya juga nggak tahu.
JENAR
Kafe ini populer jadi tempat kencan karena pemilik kafe ini membuat aplikasi kencan buta dengan nama yang sama dengan kafe ini.
(menjelaskan)
Kalo kencan buta di kafe ini dengan menggunakan aplikasi, kita bisa dapat banyak voucher makan dan minum di sini. Bahkan bisa gratis, Pak.
DAMAR
Pantas saja.
(mengerti)
Tempat ini ramai oleh mahasiswa karena kalian bisa dapat makan gratis di sini. 
JENAR
(sedikit malu)
Y-ya, begitulah Pak.

Damar mendekat pada Jenar dan berbisik. 

DAMAR
Ini saranku. Mohon untuk didengarkan, Mbak. Tolong untuk lebih waspada.
JENAR
Eh?
(kaget)
Kenapa Bapak bilang gitu? 
DAMAR
Mbak kecelakaan dan nggfak ingat apapun. Sekarang, teman dan pacar Mbak hilang. Aku rasa ini bukan kebetulan semata.
Firasatku bilang, ada sesuatu di balik kecelakan Mbak.
JENAR
(menyela)
Jadi maksud Bapak?
DAMAR
Ini hanya dugaanku saja. Tapi aku merasa sebelum kecelakaan, Mbak mengalami sesuatu yang mungkin berhubungan dengan hilangnya teman dan pacar Mbak. 

CUT BACK TO

Jenar memegang kepalanya karena terasa sakit lagi 

Sfx: dengungan. 

JENAR (VOICE OVER)
Lila hilang, Rafi juga hilang. Aku kecelakaan dan hilang ingatan.

CAMERA PAN TO: MOBIL DAMAR YANG MELAU PERGI. 

JENAR (VOICE OVER/CONT'D)
Seperti kata Pak Polisi, mungkin ada yang terjadi sebelum aku kecelakaan.

Sfx: pesan masuk di hp Jenar. 

Jenar mengambil hpnya dan membaca pesan masuk di hpnya.

CAMERA PAN TO: LAYAR HP JENAR.

sfx: detak jantung Jena kencang.

JENAR
(kaget)
Haris? Haris pacar Lila?

Jenar membalas pesan Haris dengan tangan sedikit gemetar.

JENAR (VOICE OVER)
Rafi hilang. Dan nggak ada siapapun yang tahu apa yang terjadi minggu lalu. Mungkin Haris tahu sesuatu.

Jenar menyetop taksi. 

CUT TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar