Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
76. INT. DEPAN KAMAR HOTEL - DAY
Beberapa polisi berjaga di depan kamar hotel. Pintu depan kamar hotel sudah dibatasi garis polisi. Agus datang terburu-buru masuk ke dalam kamar hotel.
77. INT. KAMAR HOTEL - DAY
Agus baru datang, dia terlihat sangat gugup dan gelisah. Kedua bola matanya panik mencari sesuatu. Kamar hotel penuh dengan petugas forensik yang menyisir TKP.
Agus melihat Karina dan Radit berdiri di beberapa sudut kamar. Agus berjalan belok menuju kamar mandi.
78. INT. KAMAR MANDI - DAY
Agus melihat ada Alex, Bima dan Wahyu (kepala forensik lapangan) berkumpul di depan bath tub. Agus mendekati bath tub dan melihat ada mayat perempuan telanjang terbujur kaku penuh darah. Bahu belakang Siska terlihat ada gambar tato kupu-kupu.
Insert: Mayat Siska sedang di selidiki oleh satu forensik lain dan dilakukan pengambilan gambar.
Agus lebih mendekat lagi, Agus melihat ada tulisan 9 di dekat kepala Siska. Tulisan itu ada di dinding dekat bath tub. Ditulis oleh darah korban.
ALEX
AGUS
CUT TO:
79. EXT. PEKARANGAN BELAKANG RUMAH- NIGHT
Farel berdiri dengan gugup di depan tanaman bunga mawar.
Insert: Beberapa tangkai bunga mawar yang sudah dipangkas habis.
FAREL
(V.O)
FAREL
(V.O)
Nana datang dari belakang, dia menggunakan celemek dan spatula masak di tangan kanan. Farel berbalik dan tersenyum ramah.
NANA
Farel tambah panik ketika Nana beranjak pergi. Farel menahan tangan Nana.
FAREL
NANA
(Kebingungan)
Farel menelan ludah, dia mendorong tubuh Nana ke tembok. Farel menatap tajam wajah Nana dan merapatkan pandangan sedekat mungkin.
FAREL
(Berbisik)
NANA
Perlahan bibir Farel akan mencium bibir Nana. Namun spatula masak mendarat di bibir Farel. Farel merengek kesakitan dan Nana marah.
FAREL
NANA
FAREL
NANA
Nana pergi dan menjauh dari Farel. Tiba-tiba HP Farel berdering karena ada panggilan telepon masuk. Farel menerima panggilan telepon itu.
FAREL
(On Phone)
Setelah mendengar penjelasan dari telepon, kedua mata Farel melotot kaget.
80. INT. RUANG INTEROGASI- NIGHT
Farel duduk di sebuah ruang interogasi sempit dan sesak, pencahayaan yang tidak terlalu bagus. Di depan Alex & Bima tengah melakukan pedalaman informasi.
FAREL
FAREL
ALEX
FAREL
Alex dan Bima tampak menyerah. Mereka terlihat tidak mencurigai Farel lagi.
81. INT. CAFE - NIGHT
Agus, Nana dan Farel sedang duduk melingkar di salah satu meja cafe. Mereka sudah memesan kopi dan kudapan manis.
AGUS
FAREL
NANA
AGUS
FAREL
AGUS
Agus mengeluarkan sebuah foto buket bunga mawar putih ke arah Farel dan Nana.
AGUS
Nana tersenyum sedangkan Farel terlihat mengenal mawar putih tersebut.
FAREL
AGUS
(Mengangguk)
NANA
(Senyum misteri)
AGUS
NANA
82. EXT. DEPAN TOKO BUNGA- NIGHT
Agus berdiri di depan toko bunga. Dia berjalan lurus dan membuka pintu masuk.
83. INT. RUANG TENGAH - TOKO BUNGA- NIGHT
Agus berjalan menemui pelayan toko di sana.
AGUS
PELAYAN TOKO
Saat pelayan toko pergi. Agus mulai melihat sekitar toko bunga. Agus berjalan mengitari pot-pot bunga yang bergantung di atas.
84. INT. RUANG SEBELAH - TOKO BUNGA- NIGHT
Agus masuk ke salah satu ruangan lain. Agus melihat dari belakang ada wanita cantik dengan rambut panjang bergelombang sedang menata tangkai bunga. Agus mendekat dan melihat wanita itu secara lebih intens.
Insert: Wanita itu melirik Agus dan tersenyum sangat cantik.
Agus terkesima, dia sangat gugup. Kedua matanya bergetar hebat.
AGUS
CUT TO:
85. INT. RUANG TAMU - DAY
Agus duduk dengan lesu. Agus terlihat malu dan salah tingkah. Tania kini sangat dekat dengan nya.
AGUS
TANIA
Tania mengeluarkan bingkisan yang berisi box makanan.
TANIA
Agus masih sangat gugup namun senang. Dia malu-malu mengambil sumpit dan mencomot potongan susi di dalam box makanan.
Insert: Pintu depan rumah terbuka. Nana dan Farel ada di sana. Nana dan Tania saling bertatapan dalam.
FAREL
AGUS
Farel menyeret Nana agar masuk dan bergabung dengan mereka. Wajah Nana tampak membeku. Mereka berdua kini duduk menghadap Tania dan Agus.
FAREL
(Nunjuk rantang di bawa Nana)
AGUS
Farel melihat Tania dan mengangguk ramah. Sedangkan Nana masih diam membisu.
TANIA
(Melirik Nana)
Farel mengangguk, Farel menepuk pundak Nana agar tidak banyak melamun.
TANIA
CUT TO:
86. INT. KAMAR FAREL - NIGHT
Farel duduk di kursi sambil menikmati sepiring manisan buah. Di depan ada diary milik Nana.
FAREL
(O.S)
Insert : Suara Farel membaca sambil memperlihatkan tulisan diary Nana.
Senin, 9 April 2020
Tadi pagi kami mencoba menyenangkan tetangga yang super baik. Ibu Surti emang teman ngobrol yang asik, selain pintar gosip dia seorang ibu yang sangat perhatian dengan anaknya, Agus.
Gak cuman itu, kami bertemu teman wanita Agus yang cantik. Aku ngerasa minder kalo berada di sampingnya, bahkan perutku gak nyaman terus menatap wanita itu.
Walau rumah kita gak kedatangan kupu kupu, seenggaknya bakal ada keindahan kupu kupu lain yang jadi tamu baru kita. Beneran deh, ini bakal menarik dan menyenangkan, bukan begitu Farel?
Farel mengacak-ngacak rambutnya sampai berantakan. Dia menggedor dahinya ke atas meja berulang kali.
FAREL
Farel membuka HP dan melakukan panggilan telepon ke Dominic.
FAREL
(On phone)
CUT TO:
87. EXT. GARDEN PARTY - NIGHT
Farel dan Nana berjalan dari depan pintu masuk menuju area garden party. Mereka berdua bergandengan tangan dan berpura-pura mesra di depan semua tamu undangan.
FAREL
(Berbisik)
NANA
(Menjawab pelan)
FAREL
NANA
FAREL
Mereka datang menyapa orang tua Farel terlebih dahulu. Kedua orang tua Farel sangat terkejut melihat mereka datang.
IBU FAREL
AYAH FAREL
Farel dan Nana hanya bisa diam dan pasrah. Mereka terpaksa tersenyum.
FAREL
NANA
CUT TO:
Farel dan Nana berjalan bergandengan.
Insert: Farel memperat genggaman tangan Nana.
Terlihat dari jarak mereka, ayah Nana ( tuan Ivan, 70 ) dan Tania sedang berdampingan dengan banyak tamu undangan. Nana dan Farel mendekati tuan Ivan.
Tuan Ivan menyadari kehadiran mereka dan menyambut hangat. Sedangkan Nana memandang tajam Tania yang berdiri di samping tuan Ivan.
NANA
TUAN IVAN
(Melirik Tania)
Nana lantas melepas genggaman tangan Farel. Berjalan lurus meninggalkan kerumunan.
88. INT. DAPUR - NIGHT
Nana masuk ke dalam dapur. Wajahnya marah bercampur kesal. Nana mengambil sebilah pisau tajam.
NANA
89. INT. RUANG KERJA - NIGHT
Nana berada di depan meja kerja tuan Ivan. Nana menatap ayahnya dengan murka, kedua bola matanya merah dan berair. Tuan Ivan menatap anaknya santai dan tidak takut.
NANA
TUAN IVAN
Nana tertawa sinis, melirik tuan Ivan tajam.
TUAN IVAN
NANA
TUAN IVAN
Nana berjalan mendekati tuan Ivan dan menaruh ujung pisau di leher keriput tuan Ivan. Nana tersenyum penuh semangat.
NANA
AYAH IVAN
Nana tertawa terbahak- bahak seperti orang gila. Tuan Ivan memandang Nana penuh heran.
CUT TO:
90. INT. RUANG KERJA - DAY
Farel berjalan mondar mandiri di ruang kerjanya. Wajahnya resah mengingat sesuatu.
FLASH BACK
91. INT. DEPAN PINTU - NIGHT
Farel berdiri di depan pintu luar ruang kerja tuan Ivan. Farel menguping percakapan antara Nana dan tuan Ivan. Wajah Farel terkejut bukan main.
BACK TO:
92. INT. RUANG KERJA - DAY
Datang Andrea (22) menghadap Farel. Farel memberikan foto Tania dan Andrea melihat foto itu.
FAREL
ANDREA
(Mengangguk)
Farel terdiam, terlihat bingung dan ragu-ragu.
FAREL
93. INT. RUANG TENGAH - NIGHT
Farel duduk di atas sofa sambil melirik Nana yang masih sibuk di dapur. Farel membuka kotak perhiasan di saku celana. Membuka kotak itu dan mengambil seuntai kalung kupu-kupu penuh berlian.
FAREL
(V.O)
Insert: Layar TV di depan Farel tak sengaja menampilkan berita kriminal tentang pembunuhan Siska.
Farel melihat headline berita :
" Misteri pembunuhan wanita tato kupu-kupu di Hotel Delima "
Insert: Polisi membagikan bagian foto tubuh Siska dengan detail tato kupu-kupu di punggung.
Farel membandingkan dengan kalung kupu-kupu di tangannya. Ekspresi Wajahnya langsung gugup tidak berdaya.
Nana datang ke ruang santai. Farel buru-buru mematikan TV. Farel berusaha untuk tenang.
FAREL
NANA
Farel menyerahkan kalung kupu-kupu di depan Nana.
FAREL
CUT TO:
94. INT. RUANG INTEROGASI - DAY
Imin sedang di interogasi oleh Alex dan Agus. Imin terlihat lelah dan frustasi.
IMIN
ALEX
IMIN
AGUS
IMIN
ALEX
IMIN
(Tertawa)
AGUS
IMIN
Alex mengeluarkan semua foto korban dari pembunuhan berantai. Imin melihat deretan foto itu dengan seksama.
ALEX
IMIN
(Tertawa keci)
Insert: Jari telunjuk Imin menunjuk foto Firman.
AGUS
IMIN