Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
44.INT. RUANG KERJA - DAY
Agus berdiri di depan meja kerja semua rekan polisi.
AGUS
Semua tertawa meledek, kapten Hasyim bangkit dari kursi seraya berjalan mendekat Agus.
KAPTEN HASYIM
AGUS
KAPTEN HASYIM
AGUS
KAPTEN HASYIM
AGUS
Semua tertawa terbahak-bahak mendengar penjelasan Agus. Kapten Hasyim menepuk pundak Agus dengan lembut dan membisikan sesuatu.
KAPTEN HASYIM
Kapten Hasyim kembali duduk di kursi. Agus berusaha untuk meyakinkan semua lagi.
AGUS
YANTO
AGUS
Agus keluar dari ruangan, wajahnya marah dan kesal.
45. EXT. PEKARANGAN BEKANG RUMAH - MORNING
Nana menyiram bunga bunga mawar, anggrek, melati di dalam pot.
Insert: air mengalir membasahi setiap kelopak bunga.
Farel menepuk pundak Nana dari belakang. Nana membalikan badan dan terkejut. Selang air membasahi wajah Farel seketika. Nana membersihkan wajah Farel yang basah dengan kedua tangan. Farel menepis kasar tangan Farel. Menatap wajah Nana dengan gusar.
NANA
FAREL
Nana tersenyum malu.
NANA
FAREL
(Salah tingkah & canggung)
FAREL
NANA
Farel terdiam, merasa jika ucapan Nana adalah kebenaran. Farel tidak berkutik.
FAREL
NANA
Nana membulatkan kedua bola matanya, terkejut bukan main.
46. INT. RUMAH IBU SURTI - DAY
Agus sedang melihat layar HP dengan fokus.
Insert: wall Instagram penuh dengan foto liburan.
Ibu Surti mendekati Agus sambil menyerahkan sepiring pisang goreng dan kopi hitam di atas meja. Agus langsung melahap dua pisang goreng sekaligus.
IBU SURTI
AGUS
(Ngedumel sendiri)
Agus membalikan HP ke atas meja dengan kasar. Sampai kopi dalam gelas sedikit tumpah akibat getaran hebat. Ibu Surti diam dan senyum sendiri.
IBU SURTI
Agus jengkel dan melahap dua buah pisang goreng sekaligus. Pipinya menjadi kembung karena berusaha mengunyah banyak pisang.
AGUS
IBU SURTI
Agus menelan ludah dan menyeruput habis kopi hitam.
AGUS
IBU SURTI
(Menatap anaknya dalam)
Agus mengangguk paham, dia terlihat lebih tenang. Kita mendengar nada dering HP. Agus menjawab panggilan telepon tersebut.
AGUS
(On Phone)
(On Phone, O.S)
Panggilan telepon terputus, Agus masih keheranan.
IBU SURTI
AGUS
Panggilan telepon lain masuk, Agus segera menerima panggilan tersebut.
AGUS
(On Phone)
47. EXT. Tempat Mancing- Day
Kapten Hasyim sedang duduk santai di depan kolam ikan. Tangan kanan fokus pada alat pancing. Tangan kiri sambil menjawab telepon Agus.
KAPTEN HASYIM
INTERCUT TELEPON AGUS & HASYIM
AGUS
KAPTEN HASYIM
AGUS
KAPTEN HASYIM
48. INT. RUANG TIM KEJAHATAN SERIUS- DAY
Agus masuk ke ruang tim kejahatan serius. Dia diacuhkan dan tidak ada yang menyambut.
Insert: tiga detektif sibuk masing-masing di meja kerja.
AGUS
Masih tidak ada jawaban. Agus berjalan mendekati meja Radit (28), detektif yang memakai kaca mata tebal.
AGUS
Radit mengalihkan pandangan, menatap lurus Agus. Dia mulai tersenyum lebar.
RADIT
Agus tercengang. Radit mengantarkan Agus menuju ruang kerja Alex.
49.INT. RUANG KERJA ALEX - DAY
Agus masuk ke ruang kerja Alex (40) dan melihat Alex sedang merokok santai. Asap rokok mengepul kemana-mana.
ALEX
AGUS
ALEX
Alex tertawa sinis memandang penampilan Agus. Agus berusaha menahan emosi. Alex mengeluarkan tumpukan dokumen investigasi di depan Agus.
ALEX
AGUS
ALEX
AGUS
ALEX
50. INT. KAMAR FAREL- NIGHT
Farel duduk di kursi sambil menikmati secangkir teh panas. Di depan ada diary Nana.
FAREL
(O.S)
Insert : Suara Farel membaca sambil memperlihatkan tulisan diary Nana.
Kamis, 5 April 2022
Aku udah kaya dari lahir, hidup gak pernah sedikit pun mengenal sebuah kekurangan. Tapi itu membosankan, kadang aku mau ngerasain gimana hidup di bawah kolong jembatan.
Inilah tempat terbaik selama ini. Rumah kecil yang sekarang kami tempati begitu menyenangkan. Aku suka ngobrol sama para tetangga, aku senang mengenal dunia baru ini.
Tapi kalo Farel terus maksa buat pergi keluar berlibur, baiklah. Kurasa ini momentum tepat buat pergi jalan jalan.
Ayolah Farel, besok dia harus bersiap ikut denganku. Kami gak bakal jatuh miskin cuman absen beberapa hari dari kantor.
CUT TO:
51. EXT. JALAN ASPAL - DAY
Mobil berjalan dengan lamban. Mobil melintasi jalan kebun teh. Mobil berjalan mengikuti alur jalan yang berbelok-belok.
52. EXT. HUTAN KECIL - DAY
Mobil berhenti di tengah lahan kosong di dalam hutan. Nana dan Farel keluar dari mobil. Nana membuka bagasi mobil dan mengeluarkan dua sekop besar.
FAREL
(Panik dan takut)
NANA
FAREL
Nana meninggalkan Farel sambil membawa sekop. Farel tambah panik dan bingung. Farel buru-buru membawa sekop dan berlarian menyusul Nana.
53. EXT. LAHAN KUBURAN - DAY
Insert: 12 belas kuburan tanpa nama di batu nisan berjejer rapi. Semua nisan hanya diberi nomor.
Farel tidak berkutik, melihat pemandangan yang sangat horor. Nana berdiri di salah satu kuburan dan memukul berulang kali batu nisan no.12 dengan sekop besar.
Farel berusaha menghentikan tindakan Nana. Nana tidak mau berhenti, Farel langsung memeluk Nana dari belakang. Nana diam dan berhenti.
FAREL
NANA
(Tertawa Cekikikan)
FAREL
NANA
54. EXT. DEPAN RUMAH BESAR - NOON
Mobil terparkir di halaman luas tepat di depan sebuah rumah besar. Mereka bersandar di depan kap mobil. Farel mengobati tengah tangan Nana yang melepuh dan lecet.
FAREL
NANA
FAREL
NANA
FAREL
(Melotot)
Nana mengangguk.
FAREL
NANA
Farel termenung sejenak, dia berusaha menyembunyikan rasa takut dan terkejutnya.
Insert: Suasana malam rumah besar dari luar. Terdengar suara anjing nyaring.
55. INT. KAMAR - NIGHT
Farel berbaring tengkurap di atas ranjang besar, dia menutup kepalanya dengan selimut. Dengan bermodalkan senter HP, dia menulis diary dengan jari jemari gemetaran.
Insert : Se-ekor burung hinggap di jendela luar dekat kamar. Burung itu mengetuk kayu jendela dengan paruh kecilnya. Sehingga terdengar suara tuk.. tuk.. tuk..
Mendengar suara itu dari dalam, Farel terperanjat. Dia bangkit dari kasur dan meninggalkan kamar.
56. INT. TENGAH RUMAH - NIGHT
Farel berlari terbirit-birit menuju tangga atas.
57. INT. DEPAN KAMAR NANA - NIGHT
Farel berdiri di depan kamar Nana. Tubuhnya masih dililit selimut tebal. Mengetuk pintu dengan penuh kegaduhan.
FAREL
(Takut setengah mati)
Pintu kamar terbuka, Nana berdiri sambil menggunakan sheet mask putih di wajahnya. Menggunakan gaun tidur warna putih. Farel terkejut sekali.
FAREL
Nana membuka masker dan tertawa.
Insert: Wajah Nana berseri saat tertawa dan gaun tidur yang cantik menambah aura lebih.
Sekejap Farel terkesima tapi dia berusaha menyembunyikan perasaannya.
NANA
FAREL
(Salah tingkah)
58. INT. KAMAR NANA- NIGHT
Farel tidur di atas sofa. Nana tidur di atas ranjang. Mereka berdua sibuk sendiri, sambil membaca diary.
Farel tidak bisa diam, wajahnya sedikit resah. Farel terus melirik wajah Nana di sana. Farel meletakan tangan di bagian dada.
FAREL
(V.O)
Farel berusaha fokus dan membuka buku diary kembali.
FAREL
(O.S)
Insert : Suara Farel membaca sambil memperlihatkan tulisan diary Nana.
Jumat, 6 April 2022
Aku senang banget bisa kembali ke masa lalu. Di rumah ini, banyak kenangan manis dan pahit bertebaran. Entah itu dengan ibu atau kedua belas pelayan yang setia.
Bahkan ini pertama kalinya aku membawa Farel melihat 12 kuburan masal itu. Jujur aja, perasaanku saat itu galau banget. Kuburan itu kaya seret paksa masuk ke lubang neraka.
Untungnya, semua kesadaran kembali terselamatkan. Terimakasih Farel, dia sudah memberikan sebuah pelukan. Aku tau, itu cuman sebatas pelukan yang sangat terpaksa. Aku sangat merasa tertolong.
Farel melirik Nana. Wanita itu sudah terlelap tidur sambil memeluk buku diary. Farel menatapnya begitu lama, kedua matanya menyimpan perasaan.
CUT TO:
59. INT. RUANG BACA - MORNING
Farel masuk ke salah satu ruangan luas.
Insert: Ruangan penuh rak buku, kursi santai dan meja.
Farel mendekati salah satu meja.
Insert: 2 bingkai foto lawas di atas meja. Satu foto menunjukan Nana kecil, ibu dan ayah berfoto dengan kedua belas pelayan. Satu foto lagi Nana kecil dengan Tania kecil.
NANA
(O.S)
Farel terkejut mendengar suara Nana. Ternyata Nana ada di belakang dia. Mereka saling bertatapan.
FAREL
(Sambil menunjuk foto)
Nana mengangguk.
FAREL
(Menunjuk foto lain)
NANA
(Senyum tipis)
60. INT. RUANG MAKAN- MORNING
Nana dan Farel menyantap sarapan di meja makan.
Insert: Hidangan nasi putih dan gulai ikan.
Farel menyantap makanan itu dengan lahap sekali.
FAREL
NANA
Farel mengangguk sambil melahap isi piring.
NANA
FAREL
NANA
Farel melirik isi piringnya yang sudah habis. Dia lalu berdiri dari bangku.
61. INT. WASTAFEL - DAY
Farel berusaha memuntahkan semua makanan.
CUT TO:
62. INT. KAMAR AGUS - DAY
Agus mengurung diri, kamar penuh dengan catatan penting.
Dia sedang menyusun rangkuman di sebuah papan besar.
Insert: Agus memandang foto palu Godam tertempel di papan.
AGUS
(V.O)
Insert: Agus memandang kedelapan foto korban yang tertempel di papan.
AGUS
(V.O)
Insert: Agus memandang 8 laporan hasil otopsi.
AGUS
(V.O)
Insert: Agus memandang catatan kesaksian dari kasus 7 tahun yang lalu.
AGUS
(V.O)
Agus mengambil foto sekitar TKP. Dia ingin membandingkan semuanya. Agus menemukan sesuatu yang janggal, matanya melotot.
Insert: Botol miras yang di pegang korban pertama bertuliskan 1. Bagian gerobak sampah bertuliskan 7.
63. INT. LORONG BARESKRIM- DAY
Di lorong Agus berlarian menyusul Alex. Alex berhenti dan menatap Agus tajam.
ALEX
Agus mengangguk dengan wajah gugup.
AGUS
ALEX
ALEX
Agus menunjukan foto di ponselnya. Alex melihat foto itu.
Insert: Botol miras yang di pegang korban pertama bertuliskan 1. Bagian gerobak sampah bertuliskan 7.
AGUS
ALEX
Agus mengangguk tapi Alex mengabaikannya. Dia berjalan lurus meninggalkan Agus sendirian. Agus pasrah, wajahnya lelah.
CUT TO:
Insert: Mobil belok menuju area parkir mini market. Farel keluar dari mobil, berjalan menuju pintu mini market
64. INT. MINI MARKET- AFTERNOON
Farel membuka show case, mengambil satu kaleng kopi dingin dan susu pisang. Berjalan menuju kasir, melihat ada satu wanita nyentrik, Siksa (25), memilih varian kondom di rak depan kasir.
Siska melirik ke samping, menatap Farel menggoda.
SISKA
(Berbisik, merayu)
Farel menghela nafas, dia tidak peduli dengan rayuan Siska. Siska mengambil 2 kotak kondom dan diberikan kepada petugas kasir.
Tiba-tiba datang seorang pria,Imin (28), mencengkram tangan Siska dengan kasar. Siska merengek kesakitan.
IMIN
(Marah dan gusar)
Siska menepis tangan Imin kasar. Menatap jijik Imin.
SISKA
Farel hanya diam melihat mereka bertengkar. Imin tersulut emosi,dia menampar pipi kanan Siska. Siska menyentuh tangan di pipi dan menangis. Imin bersiap menampar pipi satu lagi, Farel menghadang tangan Imin kuat dan memutar pergelangan tangan.
IMIN
(Merengek sakit)
FAREL
Siska panik sekali, dia memilih pergi dari mini market.
65. INT. MOBIL - AFTERNOON
Dari dalam kaca mobil, Nana melihat Siska keluar dari mini market. Tatapan Nana mengikuti kemana Siska berjalan. Nana tersenyum misterius.
66. EXT. SEKITAR MINI MARKET - AFTERNOON
Langkah Siska terhenti karena HP nya berdering. Siska mengambil HP di dalam tas dan menerima panggilan tersebut.
SISKA
(On Phone)
SISKA
SISKA
67. INT. LORONG KAMAR HOTEL- NIGHT
Insert: Kita mendengar suara pintu lift terbuka. Siska keluar dari dalam lift.
Siska berjalan lurus dan berhenti di salah satu pintu kamar hotel.
Insert: Pintu kamar dengan nomor 090.
Siska mengeluarkan lipstik di dalam tas. Siska menggunakan lipstik merah menyala di atas kedua bibirnya. Dia mengecup bibir itu penuh semangat.
SISKA
Insert: Siska melihat pintu kamar tidak terkunci. Ujung pintu terbuka sedikit karena ada ganjalan buku besar.
68. INT. KAMAR HOTEL- NIGHT
Siska berdiri di depan kamar hotel presiden suite. Siska terlihat senang dan kegirangan. Dia berjalan menuju ranjang besar dan melihat ada sebuah buket bunga mawar putih cantik.
Siska mencium bunga dan mendapati ada sepucuk surat. Dia membaca surat tersebut.
Insert: Note di dalam surat tertulis " Aku ada urusan sebentar. Mandi dulu saja, aku segera kembali."
SISKA
(Sumringah)
69. INT. KAMAR MANDI HOTEL- NIGHT
Insert: Terlihat kedua kaki telanjang Siska berjalan menuju bath tub. Suasana bath tub di penuhi lilin aromatic, tebaran kelopak bunga mawar merah. Kedua kaki itu masuk ke dalam bath tub penuh air dan busa.
70. INT. KAMAR HOTEL- NIGHT
Dari balik tirai besar jendela hotel. Keluar sosok X menggunakan jubah hitam, sepatu boots hitam dan palu gagang merah di tangan kanan. X berjalan menuju kamar mandi.
71. INT. KAMAR MANDI HOTEL- NIGHT
Siska menikmati segelas wine dengan tenang. Kedua matanya merem sambil melakukan relaksasi. X sudah berdiri tepat di depan bath tub.
Siska membuka mata dan menyadari jika X ada di depan matanya. Dia menjerit ketakutan. Gelas wine tumpah ke lantai. X mengayunkan palu dan menghantam kepala Siska berulang kali.
Insert: Kepala Siska terpental miring ke arah kanan. Dinding kamar mandi terciprat banyak darah. Isi air bath tub menjadi genangan merah.
72. INT. KAMAR FAREL - NIGHT
Farel selesai mandi, rambutnya masih basah. Farel sibuk mengering-kan rambut dengan handuk kecil. Dia duduk di kursi dan membuka diary milik Nana.
FAREL
(O.S)
Insert : Suara Farel membaca sambil memperlihatkan tulisan diary Nana.
Sabtu, 7 April 2022
Ternyata healing ke Majalengka cukup menyenangkan. Akhirnya bisa balik lagi ke rumah kecil ini, bentar lagi kami bakal bercerai. Sayang banget, rumah ini bakal segera kosong.
Aku sengaja banyak menanam bunga bunga indah di pekarangan belakang rumah. Berharap ada satu kupu kupu yang hinggap di salah satu kelopak bunga. Tapi kita hidup di sebuah kota gersang, bahkan kupu kupu pun gak sudi bertamu ke rumah kami.
Andai aku bisa lihat kupu kupu terbang di sekitar rumah kami. Mungkin perceraian yang kami sepakati bakal lebih berwarna. Bisa gak yah menangkap kupu kupu itu Farel?
Farel membanting handuk kecil ke atas meja. Dia melototi isi diary Nana.
FAREL
(V.O)
73. INT. KAMAR NANA - NIGHT
Farel masuk mendobrak pintu kamar Nana. Farel melihat jika Nana sedang berdandan menggunakan banyak kosmetik. Farel melongo melihat wajah Nana yang sangat menor.
NANA
(Menoleh ke Farel)
FAREL
NANA
(Menatap cermin)
FAREL
(Mendengus kesal)
NANA
FAREL
NANA
Farel tersentak, dia bingung harus menjawab apa lagi.
CUT TO:
74. INT. RUANG RAPAT - DAY
Farel terlihat banyak melamun ketika rapat berlangsung. Farel bahkan tidak memperhatikan orang sedang presentasi di depan. Ketika rapat selesai, Farel langsung pergi begitu saja.
75. INT. RUANG KERJA - DAY
Farel masuk ke ruang kerja dan duduk di atas kursi direktur. Wajahnya masih melamun banyak hal. Farel membuka laptop.
Insert: Layar laptop memperlihatkan pencarian Google. Farel mengetik di kolom pencarian dengan kata kunci Kupu-Kupu. Keluarlah banyak situs website mengenai kupu-kupu.
Farel menggelengkan kepala, Farel terlihat bingung dan tidak tahu apa apa. Dominic datang ke mejanya sambil menyerahkan secangkir kopi.
FAREL
DOMINIC
FAREL
DOMINIC
FAREL
DOMINIC
(Raut wajah berubah kecewa)
FAREL
Mata Dominic mulai berbinar, dia seperti sedang menemukan ide besar.
DOMINIC
Dominic lalu membisikan sesuatu di telinga kiri Farel. Farel melotot dan terkejut mendengarnya.
Insert : Farel membuka YouTube di laptop. Mengetik di kolom pencarian "Kupu-kupu di Drakor Nevertheless"