Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Kita melihat suasana gang perumahan padat. Orang-orang sibuk dengan aktifitas pagi hari. Ibu yang menjemur pakaian, bapak bersarung dengan kandang burung, siswa yang merokok di warung kelontong dan motor ojek online saling hilir mudik.
FADE IN:
1. INT. MEJA MAKAN - MORNING
Farel (34) menatap Nana (28) dengan ketus. Farel memakai stelan jas kerja mahal. Nana sibuk menyiapkan hidangan nasi tumpeng kerucut penuh hiasan. Nana memakai daster lusuh.
FAREL
NANA
Nana tersenyum lebar sambil menatap suaminya.
FAREL
Farel melotot sambil menghela nafas panjang. Nana membalas tatapan itu dengan senyuman.
NANA
(Meledek)
Nana nyengir tipis. Farel masih berwajah kesal
FAREL
NANA
FAREL
INSERT: Memperlihatkan sudut rumah sederhana dan kecil. Perabotan rumah tangga murah meriah.
Nana mengarahkan sendok berisi nasi tumpeng ke arah mulut Farel. Wajahnya berseri menatap Farel.
NANA
Farel menepis tangan Nana. Sendok terjatuh dan nasi berserakan. Nana kaget, tubuhnya membeku. Farel menggebrak meja dengan keras.
FAREL
(Ketus)
Farel meninggalkan meja makan dengan gusar. Nana masih duduk mematung dengan helaan nafas.
2. INT. MOBIL - MORNING
Farel semakin kesal dan tidak nyaman. Dia melirik Nana yang duduk di jok sebelah dengan judes. Nana memakai atasan kaos,jeans lusuh & sandal jepit.
Nana senyum-senyum sendiri sambil menikmati lagu dangdut. Dia mengikuti alunan lagu dengan suara fals.
FAREL
(Bete)
NANA
(Melirik Genit)
FAREL
Nana menghiraukan perintah Farel, dia kembali bernyanyi dengan suara tinggi dan lantang. Wajah Farel semakin marah, menahan amarah sebisa mungkin.
Farel mematikan MP3 player dengan paksa, lagu dangdut berhenti. Sambil menyetir, Farel menatap wajah istrinya tajam. Nana hanya bisa bengong.
FAREL
NANA
FAREL
3.EXT. JALAN RAYA - MORNING
Pemulung tua (60) membawa gerobak sampah melintas di depan mobil. Farel langsung menginjak rem dengan paksa. Mobil nyaris menabrak pemulung tua. Terlihat dari kaca mobil luar, mereka sudah berhenti berdebat.
Dari kaca mobil luar Farel begitu kaget, kedua matanya melotot melihat pemulung tua. Nana keluar dari mobil, buru-buru menghampiri pemulung tua. Pemulung itu berdiri gemetaran, bahasa tubuh yang memperlihatkan sebuah ketakutan.
NANA
Nana melihat barang rongsokan berhamburan ke tanah. Nana membantu memungut semua barang ke tempatnya. Nana membantu pemulung tua agar berdiri lebih tegak.
PEMULUNG TUA
Pemulung tersenyum lebar sambil menyentuh pundak Nana. Sontak Wajah Nana berubah drastis. Senyuman hilang, matanya melotot melihat pundaknya disentuh seperti itu.
4. INT. RUANG KERJA FAREL - DAY
Nana berdiri di depan semua rekan kerja Farel. Kedua tangan Nana memegang rantang besar. Dominic (25) menghampiri Nana dengan wajah judes.
DOMINIC
NANA
Dominic melirik rantang yang di bawa Nana, tatapan menghina.
Insert: Rantang putih susun bergambar ayam jago merah.
Nana melihat isi kantor Farel, penuh dengan makanan & minuman mewah.
Insert: Prasmanan makanan dan minuman mewah.
Semua terlihat sibuk dengan perayaan penyambutan direktur baru.
Insert: Rekan kerja Farel sibuk tertawa dan mengobrol.
Farel berjalan menghampiri Nana.
FAREL
NANA
(Kecewa Berat)
Farel diam saja. Nana menaruh dua rantang besar di atas meja direktur . Semua orang melihat Nana dengan aneh. Dominic menghampiri Nana.
DOMINIC
Farel diam saja melihat istrinya dipermalukan seperti itu. Nana melirik Farel, mereka saling bertatapan.
NANA
FAREL
NANA
FAREL
(Melotot)
Dominic tertawa puas. Nana terdiam sejenak, dia lalu membawa rantang itu kembali. Berjalan menuju pintu keluar sambil tersenyum untuk Farel.
NANA
5. INT. LIFT - DAY
Nana masuk kedalam lift. Dia berusaha menahan tangisan.
CUT TO:
6. INT. MOBIL - NIGHT
Farel kesal karena kemacetan panjang. Dia terus melihat jam tangan, wajahnya resah. Dari jauh dia melihat banyak kerumunan orang. Farel menepikan mobil ke trotoar.
7. EXT. KERUMUNAN WARGA - NIGHT
Farel berusaha menembus kerumunan warga. Farel melihat sekitar banyak mobil polisi. Farel melihat ada garis polisi terpasang di dekat pembuangan sampah.
Insert : Gerobak sampah penuh cipratan darah. Di dalam gerobak sampah ada pemulung tua terbujur kaku,mata terpejam dan kulit pucat. Kepalanya hancur tergenang banyak darah. Semua kukunya lepas dari jari-jari.
Farel terkejut melihat ada mayat pemulung tua di dalam gerobak sampah.
8. INT. TENGAH RUMAH - NIGHT
Farel berjalan masuk ke tengah rumah. Farel melihat Nana sibuk dengan barang barang rongsokan.
FAREL
Nana tidak menatap suaminya, dia terus sibuk memegang gunting dan kardus.
NANA
Farel diam saja, hanya menghela nafas pendek. Dia masih berdiri di dekat Nana.
FAREL
NANA
Nana masih fokus dengan barang bekas.
FAREL
NANA
Farel diam lagi, Wajahnya berpikir keras.
FAREL
Sudah, lupain aja. Lebih Hati-hati, kunci pintu dan jendela jangan lupa.
FLASHBACK
9. INT. RUMAH BESAR - NIGHT
Nana kecil sedang bersembunyi di balik guci besar. Nana kecil melihat para pelayan mati keracunan. Mulut mereka mengeluarkan busa dan kejang-kejang.
BACK TO:
10. INT. KAMAR NANA - MORNING
Nana terbangun dari mimpi, wajahnya penuh keringat dan rambut berantakan. Kedua matanya melotot takut. Nafasnya tersedak sedak. Dia meraba pantat, kasur basah karena air kencing.
Nana beranjak dari kasur, menggulung seprai dan selimut. Dia menatap cermin dan meraba rambutnya yang rontok. Wajahnya terlihat lelah dan letih. Dia kemudian membuka laci lemari dan mengeluarkan dua buah kertas.
11. INT. RUANG SANTAI - DAY
Nana dan Farel duduk berhadapan di kursi. Tangan mereka masing-masing memegang mug. Kue kering dalam toples. Saling bertatapan dengan dalam.
NANA
FAREL
NANA
FAREL
Nana terdiam dan terlihat menahan rasa sedih dan kecewa. Farel tersenyum tipis sambil menyeruput isi mug. Nana terlihat berpikir keras, mug masih dia pegang erat. Nana menyerahkan dua lembar kertas di atas meja. Farel melihat kertas itu dengan senyum puas.
NANA
Farel terkejut sekali, kedua bola matanya merekah lebar. Dia meletakan gelas dan meraih dua kertas tersebut. Membacanya sekilas.
NANA
Farel mengerutkan kening. Menatap penuh kebingungan.
FAREL
Nana mengangguk. Menunjuk dua kertas yang masih di pegang Farel.
NANA
Farel buru-buru membuka kertas kedua dan membacanya dengan cepat. Wajahnya tambah mengkerut dan menatap tajam Nana. Nana hanya diam dan santai.
FAREL
NANA
Farel berdiri dengan marah, dia lalu merobek kertas itu di depan wajah Nana.
FAREL
NANA
FAREL
Farel bangkit dari kursi dan meninggalkan Nana begitu gusar. Sedangkan Nana hanya tersenyum tipis sambil menyeruput isi mug perlahan.
12. EXT. ARENA PACUAN KUDA - DAY
Empat penunggang kuda saling memacu kecepatan dan berlarian memutari arena. Hingga kuda nomor 12 berhasil menang.
Setelah pertandingan selesai, 4 penunggang kuda berjalan santai dengan kuda mereka masing-masing. Mereka saling melempar tawa.
13. INT. RUANG SANTAI- DAY
Mereka berempat adalah Farel,Dion, Nathan dan Maria. Mereka masih menggunakan seragam berkuda. Mereka bersantai di sofa sambil menikmati koktail dan bir.
DION
Mereka tertawa serentak, Farel menunduk malu.
NATHAN
Semua kembali tertawa, lebih kencang. Farel masih diam dan sibuk menyeruput isi gelas. Maria menatap Farel dalam.
FAREL
MARIA
(Geleng-geleng kepala)
DION
(Penuh antusias)
Semua merinding, tertawa kecil. Farel tercengang mendengar hal tersebut. Dia hanya bisa menghela nafas.
14. INT. KANDANG KUDA - DAY
Farel dan Maria berdua di kandang kuda. Mereka merawat masing-masing kuda.
MARIA
FAREL
(Fokus dengan kuda)
MARIA
(Mulai genit)
FAREL
MARIA
(Terkejut tapi senang)
FAREL
MARIA
Farel melirik Maria dalam. Tangannya sudah tidak sibuk dengan kuda. Maria balas menatap Farel dengan penuh keyakinan.
FAREL
Maria tercengang sekaligus tertawa kecil.
MARIA
Sudahlah, turuti saja isi kontrak tersebut. Kamu kaya gak tau Nana gimana, dia emang aneh dari dulu.
Farel tambah kebingungan.Farel mulai bengong, dahinya semakin mengkerut.
CUT TO:
15. INT- RUANG TENGAH- NIGHT
Dari jauh, Farel melihat Nana sedang asyik menonton TV. Nana tertawa terbahak-bahak melihat layar TV.
Insert: Acara pencarian bakat dangdut.
Farel berdiri di samping Nana.
FAREL
NANA
(Melirik Farel samping)
FAREL
Nana tersenyum lebar, matanya kembali melihat lurus layar TV
NANA
FAREL
Farel mengendus hidung, wajahnya kesal namun terlihat pasrah.
Kita mendengar suara bel. (O.S)
Farel bergegas menuju pintu depan.
16. INT. DEPAN PINTU RUMAH- NIGHT
Agus (30) berdiri di depan pintu yang sudah terbuka. Agus tersenyum lebar dan penuh kehangatan. Farel melihat penampilan Agus dari ujung kaki sampai kepala.
Insert: Kaos atasan lusuh , celana jeans kumal, rambut berantakan & wajah kusam.
FAREL
(Tatapan curiga)
AGUS
FAREL
Wajah Farel tidak bersahabat menyambut Agus. Farel menutup pintu, Agus berusaha untuk menahan pintu itu agar tidak tertutup.
AGUS
Farel mengkerut-kan kening,semakin curiga. Wajahnya penuh kewaspadaan.
FAREL
Agus mengeluarkan lencana polisi untuk meyakinkan Farel. Farel melihat sekilas identitas tersebut.
Insert : Agus Malik
Farel membuka kembali pintu lebar-lebar. Menatap Agus lebih santai.
FAREL
AGUS
(Senyum terpaksa)
CUT TO:
17. INT. TOKO BUKU- DAY
Farel dan Nana sibuk memilih deretan buku diary yang terpajang di dalam rak.
NANA
(Sibuk memilih buku)
FAREL
(Sibuk memilih buku)
NANA
FAREL
Nana mengambil 3 buku diary berbeda. Dia menunjukan semua diary pada Farel. Farel melihat cover diary dengan tawa sinis.
Insert: 3 buku diary dengan cover princess Disney warna warni.
NANA
FAREL
(Tertawa menghina)
Farel mengambil satu diary dalam rak buku.
Insert: Buku diary dengan ilustrasi gambar nenek sihir berada di atas sapu terbang. Cover buku keseluruhan berwarna hitam.
NANA
FAREL
Nana tersenyum, dia mengambil buku diary di tangan Farel. Nana memilih satu diary di dalam rak. Menyerahkan pada Farel.
Insert: Buku diary dengan ilustrasi gambar jamur totol merah putih. Cover buku keseluruhan berwarna kuning.
FAREL
(Sambil melihat buku)
NANA
(Menunjuk kepala Farel)
Farel meraba rambut,wajahnya jengkel setengah mati. Dia mengacak-ngacak rambutnya.
FAREL
18. INT. MOBIL/ REL PERLINTASAN KERETA - DAY
Nana dan Farel berada di mobil. Mereka sedang menunggu kereta lewat. Nana terus melihat diary di tangannya.
NANA
(Senyum sumringah)
Farel geleng-geleng kepala. Farel melihat dari jauh segerombolan anak punk sedang berkerumun tak jauh dari rel kereta api.
Insert: Para anak punk tertawa dan mengobrol satu sama lain. Mereka merokok dan mabuk bersama.
FAREL
Nana melihat segerombolan anak punk dari kaca mobil.
NANA
FAREL
(Terkejut)
NANA
FAREL
(Keheranan)
19. EXT. REL KERETA API - DAY
Kereta api sudah melintas, plang pembatas mulai naik ke atas. Mobil melaju dan melewati gerombolan anak punk. Dari kaca mobil, Nana melihat mereka dengan mata tajam.
CUT TO:
20. EXT. JALUR REL KERETA API- NIGHT
Seorang misterius (X) memakai baju serba hitam dengan penutup kepala hitam. X berjalan lurus di tengah jalur rel kereta api.
Insert: sepatu boots hitam berjalan di atas batu kerikil. Kepala yang terus menunduk. Sebuah palu dengan gagang merah yang di bawa oleh X.
X berjalan menghampiri anak punk, Jony, (26). Jony berjalan terhuyung huyung sambil teler. X dan Joni saling berhadapan dan bertatapan satu sama lain. Mereka berhenti berjalan.
JONY
(Sambil teler, tersenyum senyum)
X masih diam. Jony kembali berjalan terhuyung-huyung meninggalkan X. X mengikuti Jony pergi,kemudian X menghantamkan sebuah palu ke arah kepala Jony dari belakang. Diikuti hantaman berulang kali menggunakan palu oleh X.
Kepala Jony hancur dan bersimbah banyak darah. X lalu menyeret Jony masuk ke dalam semak-semak besar. X mengeluarkan sebuah pencukur rambut dari saku. Dengan benda itu X mencukur habis kumis yang tumbuh di bawah hidung Jony.
21. INT. RUANG TENGAH - NIGHT
Farel berjalan mondar mandir di dalam rumah. Tangannya membawa diary jamur. Tidak ada Nana di dalam. Farel berjalan kebelakang rumah.
22. EXT. PEKARANGAN RUMAH BELAKANG- NIGHT
Farel menemukan Nana sedang mengobrak abrik alat perkakas rumah.
FAREL
(Terheran)
NANA
(Fokus dengan box perkakas)
FAREL
(Ngotot)
23. INT. KAMAR FAREL - NIGHT
Farel duduk di kursi, buku diary milik Nana ada di depan-nya. Farel memakai kacamata bulat. Membuka halaman pertama.
FAREL
(O.S)
Insert : Suara Farel membaca sambil memperlihatkan tulisan diary Nana.
Minggu, 1 April 2022
Aku ketemu sama si kumis. Dia kotor, bau, bercorak putih cokelat dan sangat kurus. Perasaan pas pertama kali ketemu sama dia, cukup lah membuat perasaan senang.
Aku sedikit tau perilakunya yang buruk. Suka nyerang sesuatu yang lebih lemah dan kecil. Terus, dia gak segan nyolong yang bukan miliknya.
Tapi tetep aja, dia tuh gemesin banget. Harus buru-buru bawa pulang ke rumah. Aku bakal ngerawatnya dengan baik, sayangnya si kumis agak menyeramkan, harus sedikit dijinakkan.
Farel melotot setelah membaca tulisan Nana. Di menarik nafas dan bersandar pada kursi. Melihat langit- langit kamar sambil melamun.
FAREL
(V.O)
Farel menggelengkan kepala dan mengacak-ngacak rambutnya.
FAREL
(V.O)
Pintu terbuka, Nana menggebrak meja. Farel terperanjat dari kursi, dia sangat terkejut. Nana memandang tajam Farel. Farel terlihat bingung.
NANA
(Membuka lembar diary)
FAREL
(Pura-pura polos)
Dengan kesal, Nana melempar diary tepat ke arah Farel. Farel makin terkejut lagi.
NANA
Farel membuka diary miliknya. Melihat satu kalimat yang di maksud Nana.
Insert: penggalan tulisan diary,"Aku sedang duduk dan nulis diary bodoh ini."
Farel tersenyum puas, dia terlihat tidak peduli. Meremehkan omelan Nana.
NANA