Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
MATCH CUT TO :
13. INT. MOBIL TASYA - PAGI
Mobil direm mendadak, membuat Aga dan Tasya tertolak ke depan. Nyaris menabrak dashboard mobil kalau saja tubuh mereka tidak ditahan seatbelt. Mata Aga membulat. Mulutnya sedikit terbuka mengeluarkan bunyi pertukaran napas yang kentara. Sedangkan di sampingnya, Tasya hanya bisa meringis.
AGA
YA!
Tasya bergidik saat mendengar teriakan Aga.
AGA
Lo bilang bisa nyetir!
TASYA
(Mengangkat bahu) Ya, buktinya kita sampai di sekolah, kan?
AGA
Tapi kita hampir mati tadi di jalan!
TASYA
Enggak apa-apa kalau hampir, yang jelas kita belum mati.
AGA
Lo ini pengendali yang buruk, tapi bisa-bisanya masih kebut di jalan. Lo enggak tau cara mengendalikan rem dan gas, ya? Berapa mobil yang hampir kita tabrak tadi? Lo seharusnya bisa nyetir dengan baik dan benar kalau sudah punya SIM! Woy! Woy!
Dengan cuek Tasya melepaskan seatbelt lalu turun dari mobil. Tidak memedulikan Aga yang masih mengomel. Tasya memutari mobilnya, mengambil tongkat kruk di jok belakang sebelum membuka pintu kursi penumpang di depan.
14. EXT. PARKIRAN SEKOLAH - PAGI
TASYA
Kamu mau keluar atau mau lanjut ngomel?
Aga menyambar tongkat kruk di tangan Tasya dengan raut sebal, lalu keluar dari mobil.
AGA
Gue yakin loh ambilnya SIM tembak.
TASYA
I'm not the only one, Ga.
Aga mendecih.
TASYA
Jadi kamu mau ke kelas atau berdiri di sini aja?
AGA
Tas.
TASYA
Hm? (Melongok ke belakang punggung Aga) Tas kamu mana?
AGA
Ya lo yang ambil, lah. Bawain gue sampai kelas.
TASYA
(Terperangah) Dari awal kamu menolak keras dijagain aku. Katanya enggak mau diikutin, merasa di-babyitter-i, dan katanya bisa sendiri. Terus sekarang apa? Minta dibawakan tas?
AGA
Setelah di ambang hidup dan mati tadi gue mikir, daripada nolak terus, mendingan gue manfaatin aja apa yang ada. Karena ini bentuk tanggung jawab lo, bekerjalah dengan baik sebagai babysitter. Dimulai dengan ambilin tas gue.(Menepuk tangan) Go! Go!
Tasya mengumpat tanpa suara sembari melirik kesal ke Aga. Namun, ia tetap berbalik dan melangkah kembali ke mobil untuk mengambil tas cowok itu.
CUT TO :
15. INT. KORIDOR DEPAN KELAS XI IPA 2 - PAGI
CAST : GALIH (17 TAHUN), TASYA (17 TAHUN), AGA (17 TAHUN)
GALIH (17) bersandar di daun pintu depan kelas dengan tangan terlipat depan dada. Dia menoleh ketika merasakan ada yang muncul dari balik tembok di samping kelasnya. Aga dan Tasya muncul dari tikungan tersebut. Galih langsung beranjak dari tempatnya dan mengangkat sebelah tangan tinggi-tinggi.
GALIH
AGAAAAAA!
AGA
(Mendongak) Tumben jam segini lo udah datang.
GALIH
(Cengengesan sembari memandangi Tasya) Soalnya gue tau bakal ada Tasya.
Tasya hanya memandang malas.
AGA
Lo enggak kapok ya udah ditolak?
GALIH
(Masih senyum-senyum genit) Enggak. Gimana mau kapok kalau ceweknya manis kayak Tasya.
Aga berlagak mau muntah. Sedangkan Tasya hanya menggeleng dengan wajah datar.
AGA
Ketahuan pacar lo godain cewek lain baru tahu rasa!
GALIH
Siapa? Clarissa? Dia sama gue udah mau putus, kok. (Mengalihkan pandangan ke Tasya) Tenang aja, Sya, kalau aku sama dia putus aku bakal balik ke kamu lagi.
TASYA
Aku enggak peduli.
Tasya melemparkan tas Aga ke Galih.
TASYA (CONT’D)
Nih, tas dia. Aku mau ke kelas.
Tasya langsung berbalik pergi.
GALIH
(Berteriak) Sya, nanti istirahat siang ke sini lagi, kan? Kita bakal ketemu lagi, kan?
Aga menghentikan Galih dengan membekap mulut temannya itu dan mendorong kepalanya ke belakang.
AGA
Stop it! Lo bisa enggak sih enggak godain cewek terus kerjanya?
GALIH
(Tertawa) Enggak bisa.
Aga geleng-geleng kepala, lalu melangkah mendahului Galih untuk masuk ke kelas.
CUT TO :
16. INT. KELAS XI IPA 6 (KELAS TASYA) - SIANG
CAST : GURU BIOLOGI, TASYA
Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 12.12. Dari jendela kelas terlihat koridor di depan sudah ramai karena bel istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu. Di depan kelas, guru Biologi masih menjelaskan yang ada di papan.
GURU BIOLOGI
Jadi, kontraksi otot diawali dengan datangnya impuls saraf. Pada saat datang impuls, daerah hubungan antar saraf ini atau sinapsis dan serabut otot dipenuhi oleh asetil-kolin.
Tasya mengentak-entakkan kakinya dengan gelisah. Di atas meja ada ponsel yang layarnya menampakkan kolom chat dengan Aga. Ada pesan cowok itu tepat pukul 12.05.
AGA (PESAN TEKS)
BURUAN KE SINI!
GURU BIOLOGI
Gabungan sisi aktif ini dengan kepala miosin disebut jembatan penyebrangan atau cross bridge.
Pukul 12.14 pesan baru masuk lagi.
AGA (PESAN TEKS)
LO DI MANA? TELANTARIN GUE YA?
Tasya memejamkan mata menahan kesal lalu mengetikkan balasan.
TASYA (PESAN TEKS)
Sabar, aku masih ada guru.
AGA (PESAN TEKS)
Ini tuh udah jam istirahat. Lo keluar aja lah. Gue lapar.
TASYA (PESAN TEKS)
Bentar.
AGA (PESAN TEKS)
Lapar.
Lapar.
Lapar.
Tasya mengumpat tanpa suara.
AGA (PESAN TEKS)
ISTIRAHAT SIANG KEBURU SELESAI ATAU KALAU ENGGAK MAKANAN DI KANTIN HABIS. BURUAN, SYA!
Beat.
Layar ponsel menunjukkan Aga is typing.
AGA (PESAN TEKS)
Atau gue telepon ibu gue aja ya?
Diiringi helaan napas, Tasya meletakkan lagi ponselnya di atas meja lalu mendongak ke guru biologinya yang masih tidak menunjukkan tanda-tanda akan selesai.
GURU BIOLOGI
Proses ini berulang sampai lima kali dalam jangka waktu satu detik.
Di layar ponsel Tasya kemudian tampak panggilan masuk Aga. Tasya mengerang kesal, mengambil dompetnya di laci meja lalu menggenggam ponselnya. Ia mengangkat tangan.
GURU BIOLOGI
Ya, Tasya? Ada yang mau ditanyakan?
Semua kepala yang ada di kelas tertuju pada Tasya.
TASYA
Sudah jam istirahat, Pak.
GURU BIOLOGI
Iya, saya tahu. Bentar lagi. Ilmu ini juga penting untuk kalian.
Guru Biologi baru saja akan menoleh lagi ke papan untuk menerangkan, Tasya berdiri. Semua kepala kembali tertuju padanya.
TASYA
Kalau begitu saya permisi duluan, Pak.
Tasya segera berlari ke luar kelas, mengabaikan gurunya yang berteriak memanggil.
CUT TO :
17. INT. KELAS XI IPA 2 (KELAS AGA) - SIANG
CAST : ARIFIN (17 TAHUN), AGA (17 TAHUN), TASYA (17 TAHUN)
Tasya berdiri di depan meja Aga dengan bersedekap.
TASYA
Kamu ini enggak bisa sabar sedikit ya?
Aga ikut bersedekap.
AGA
Lo mau gue nunggu sampai jam istirahat habis?
Aga mengulurkan tangannya yang dipasangi arloji ke arah Tasya.
AGA (CONT'D)
Lihat, sekarang sudah jam berapa? Jangan mentang-mentang kita murid, waktu kita bisa dikorupsi seenaknya.
Tasya cuma mengalihkan wajah dan mengembuskan napas panjang.
AGA (CONT'D)
Enggak salah kok kalau lo keluar meskipun pelajarannya belum selesai. Tenang aja.
Aga bergerak mengambil tongkat kruknya, lalu perlahan berdiri.
AGA (CONT'D)
Lagipula, Galih udah pergi duluan tadi karena dipanggil pacarnya buat makan bareng. Dia ninggalin gue karena pikirnya ada kamu.
Tasya menggeleng, mengikuti Aga yang berjalan di melewati meja-meja lain menuju depan kelas.
TASYA
Gimana jadinya kalau ibu kamu waktu itu enggak ngotot minta aku jagain kamu?
AGA
Ya jadinya Galih tinggal lah, enggak pergi makan sama pacarnya tapi ngurusin aku. Susah amat.
Dari belakang Aga, Tasya mengepalkan tangan dan membuat gerakan seperti akan memukul cowok itu.
ARIFIN (O.S)
Erlangga, temanku! Ko masih di dalam kelas, kah?
Teriakan itu terdengar membuat Aga dan Tasya berhenti beberapa meter dari pintu kelas. Tidak lama, ARIFIN (17) masuk ke kelas. Dia tersenyum sumringah dengan tangan membentang saat melihat Aga.
ARIFIN
Aga, latihan sebentar pulang sekolah toh?
AGA
Eh, Pin.
Seketika Arifin melongo menyadari Aga menggunakan tongkat kruk. Dia memandang dari atas sampai bawah. Arifin buru-buru menghampiri saat melihat gips.
ARIFIN
Ko punya kaki kenapa ini, Ga? Ko habis jatuh, kah?
AGA
Iya, Pin. Habis kecelakaan.
ARIFIN
Pantasan ko tidak keliatan berapa hari. Sa kira ko sakit biasa, karena coach cuma bilang ko sakit.
AGA
(Terkekeh) Gue emang minta coach buat enggak bilang dulu sama anak-anak yang lain.
ARIFIN
Dehh ... Apa inikah? Patah? Retak? Parah, kah?
AGA
Patah. Cuma kata dokternya ...
TASYA
Ga, katanya mau makan?
Arifin dan Aga menoleh bersamaan ke belakang, melihat Tasya yang melipat tangan dengan ekspresi jenuh.
ARIFIN
(Berbisik tapi volumenya agak tinggi) Eh, kenapa ada cewek? Ko pacaran, kah?
TASYA DAN AGA
ENGGAK!
Punggung Arifin otomatis mundur mendengar teriakan keduanya.
ARIFIN
Eh, iyo, santai moko kali. Sa cuma tanya ji.
Aga dan Tasya saling pandang.
CUT TO :