Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
BOSS: 'Psyco Or Not' [SKRIP FILM]
Suka
Favorit
Bagikan
11. SCENE 46 - 50

46.INT. KANTOR - RUANGAN DANIEL - PAGI - DANIEL, FELYSIA, BOBBIE

 

DANIEL duduk di kursinya. FELYSIA masuk keruangan DANIEL. berlari kemudian menarik kerah baju DANIEL.

FELYSIA

Kau pembunuh itu kan? Kenapa kau lakukan ini pada ALEX hah!! Apa salah ALEX? Apa karena waktu di cafe dia membicarakanmu? (marah)

 

DANIEL

Kapan kita bertemu di cafe?

 

FELYSIA

Jangan pura-pura tak tahu. Dasar psyco gila!! Kau kira kali ini aku akan percaya. Kau si mata pisau itu!! Aku akan melaporkanmu pada polisi. Kau tak bisa mengelak kali ini, kau penderita Alexithymia kan? Aku sudah tahu segalanya.

 

DANIEL

(menatap tajam) penyakitku tak ada hubungannya dengan ini semua, jawab aku, kapan aku dan ALEX bertemu di cafe?

 

FELYSIA

Kau benar-benar tak ingat? (melepaskan cengkramannya)

 

DANIEL

Aku tak ingat.

 

FELYSIA

Kita bertemu di cafe dua hari lalu.

 

DANIEL

Tepatnya jam berapa kita bertemu?

 

FELYSIA

Jam 2 siang.

 

DANIEL

Tepat saat itu aku sedang rapat. Dan aku tak makan di luar hari itu. Jadi yang kau temui bukan aku.

 

FELYSIA

Jadi maksudmu, kita bertemu orang yang mirip denganmu? ( bingung, duduk di kursi, memijat pelipisnya)

 

DANIEL

Aku tak tahu kalian bertemu dengan orang yang mirip denganku atau apalah itu, tapi yang jelas saat itu kita tak bertemu.

 

FELYSIA

Bagaimana aku bisa percaya?

 

DANIEL

Harus ku buktikan? (DANIEL menelpone) datanglah keruanganku.

 

BOBBIE masuk keruangan DANIEL.

BOBBIE

Ada apa bapak memanggil saya?

 

DANIEL

Beritahu aku apa yang kau lakukan 2 hari lalu, tepat di jam 2 siang.

 

BOBBIE

Bukankah kita saat itu rapat iklan untuk acara baru. Apa saya melakukan kesalahan?

 

DANIEL

Tidak, kerjamu sangat baik. Aku hanya sedang memastikan sesuatu, jadi kau boleh kembali.

 

BOBBIE

Kalo begitu saya permisi pak.

 

BOBBIE meninggalkan ruangan. DANIEL menatap kearah FELYSIA, kemudian duduk di hadapan FELYSIA.

 

DANIEL

Saat itu kita tak bertemu. Jadi bukan aku yang bertemu kalian.

 

FELYSIA

Kau pikir aku percaya? Dasar!! (keluar dari ruangan DANIEL, membanting pintu)

 

47.EXT. HALAMAN KANTOR -SIANG - FELYSIA, INDIRA

INDIRA berdiri di luar police line. Ia menatap sebuah pohon yang penuh dengan darah. Disanalah mayat ALEX ditemukan. FELYSIA mengelus pundak INDIRA. INDIRA menangis.

 

INDIRA

Kenapa pembunuh itu membunuh ALEX?

 

FELYSIA

Aku pun tak tahu. RA, saat 2 hari lalu kita bertemu dengan pak DANIEL apa kau masih ingat.

 

INDIRA

Iya, kenapa memangnya?

 

FELYSIA

Orang itu bukan dia, itu orang lain.

 

INDIRA

Kenapa bisa? Ada apa lagi ini? Jadi pak DANIEL punya kembaran?

 

FELYSIA

(Meggeleng) aku masih belum yakin. Kau harus hati-hati, aku takut pembunuh itu mengincar orang-orang di sampingku.

 

INDIRA

Kau juga harus hati-hati, aku memutuskan untuk keluar dari kantor. Aku juga akan pindah ke luar kota, ibu butuh udara yang lebih sehat. Jadi aku memutuskan akan tinggal di desa. Kau harus jaga diri.

 

FELYSIA

Iya, sampaikan salamku pada ibumu. Maaf aku belum bisa berkunjung, aku hanya takut kalian malah dalam bahaya. (menunduk, menangis) apa ALEX terbunuh gara-gara aku?

 

INDIRA

(menggeleng) ini bukan salahmu, kamu harus jaga diri juga.

 

48.INT. RUMAH DANIEL - RUANG TAMU - SORE - DANIEL, 001.011, FELYSIA

 

DANIEL duduk sambil memijat-mijat kepalanya.

FX. Mengetuk pintu

 

DANIEL membukanya,terlihat 001.011  berdiri di depan pintu menggunakan sweeter, topi, masker serba hitam. 001.011 menerobos masuk tanpa di persilahkan DANIEL. ia duduk dengan santai di kursi, menyilangkan kakinya.

 

DANIEL

Siapa kau?

 

001.011(KEMBARAN DANIEL)

Sudah lama tak bertemu 002.022. (membuka topinya, tersenyum kearah DANIEL)

 

DANIEL seketika mundur saat melihat wajah 001.011 yang mirip dengannya.

 

INSERT.

FELYSIA menutup mulutya kaget mengintip di balik pintu.

DANIEL

Bagaimana mungkin?

 

001.011 (KEMBARAN DANIEL)

Tentu saja mungkin. Bagaimana setelah bertemu denganku? Kau mengingat sesuatu?

 

DANIEL

Siapa kau sebenarnya?

 

001.011 (KEMBARAN DANIEL)

Sepertinya kau salah bertanya. Seharusnya kau tanyakan, siapa kita sebenarnya? Aku datang kesini hanya ingin menyerahkan ini. (meletakkan sebuah polaroid di meja, polaroid yang menampilkan wajah ALEX, ia berdiri, melihat foto keluarga DANIEL)

 

001.011 menghampiri foto keluarga yang terpajang di ruang tamu. Tersenyum saat melihatnya.

001.011 (KEMBARAN DANIEL) (CONT’D)

ABRAHAM SAKHA ... kau membuangku kan? Kenapa kau melakukan ini padaku pah? Kenapa papah lebih memilih 002.022 dari pada aku? (wajahnya terlihat sedih) kenapa kau membuangku sialann!!! (berteriak marah)

DOR!!

001.011 menembak foto itu dengan pistol tepat di wajah ayah DANIEL. 001.011 menatap DANIEL, menodongkan pistolnya ke wajah DANIEL. Namun DANIEL hanya diam dengan ekspresi datar. 001.011 tertawa.

DANIEL

Apa yang kau inginkan dariku?

 

001.011 (KEMBARAN DANIEL)

Kehidupanmu, karena itu seharusnya milikku. Aku DANIEL yang sebenarnya, bukan kau sialan!!

 

DANIEL

Ambilah, ambilah kehidupanku jika kau bisa. (menatap tajam)

 

001.011 (KEMBARAN DANIEL)

Ada apa dengan ekspresimu itu, kau menantangku? Kau pikir aku tak bisa melakukan itu? (menurunkan pistolnya, menghampiri DANIEL, berdiri lebih dekat)

 

DANIEL

(Menyeringai) kau tak akan bisa. Dan tak akan ku biarkan kau mengambil kehidupanku. Kau hanya parasite kecil yang memanfaatkan wajahmu karena sama denganku. Kau terlihat seperti pecundang.

 

001.011 mengepalkan tangannya kesal. Kemudian meninju wajah DANIEL, hingga ujung bibirnya berdarah. DANIEL menyentuh bibirnya, ia kemudian tersenyum.

 

001.011 (KEMBARAN DANIEL)

(tertawa) kalo aku tak bisa memiliki kehidupanmu, aku akan menghancurkannya. Mengakulah ke polisi bahwa kau pembunuh berantai itu.

 

DANIEL

Kenapa harus aku? Kau pembunuh itu kan? Jadi seharusnya kau yang mengaku.

 

001.011 (KEMBARAN DANIEL)

Tapi kita sama 002.022, Kau adalah aku dan aku adalah kau. Jadi yang aku lakukan adalah yang kau lakukan juga.

 

DANIEL

Apa yang kau katakan?

 

001.011 (KEMBARAN DANIEL)

Kau masih belum paham? Biar ku perlihatkan besok. Tunggulah kejutanku. (melambaikan tangan dan pergi keluar)

 

Saat di pintu 001.011 melihat kearah FELYSIA.

001.011 (KEMBARAN DANIEL) (CONT’D)

Hai, waktumu 3 hari lagi. Sampai ketemu lagi. (memakai topinya, meninggalkan FELYSIA)

 

FELYSIA kaget, ia kemudian masuk kerumah DANIEL,

 

FELYSIA

Kenapa kau membiarkan pembunuh itu kabur?

 

DANIEL

(melirik ke FELYSIA) sejak kapan kau disini?

 

FELYSIA

Aku melihat semuanya, kita harus mengejar orang itu dan menyerahkannya ke polisi.

 

DANIEL

Kita tunggu sampai besok, kejutan apa yang akan dia perlihatkan.

 

FELYSIA

Kau gila? Bagaimana kalo dia membunuh orang lagi?

 

DANIEL

Monster harus di lawan dengan monster juga. (menyeringai)

 

CUT TO.

49.INT. KAMAR DANIEL - PAGI - DANIEL

Handphone DANIEL berdering, menampilkan nama DAFFIN di layar. Dalam keadaan yang masih tertidur dia meraba handpone yang terletak di nakas di samping kasurnya.

DANIEL

Kenapa menelpon sepagi ini?

 

DAFFIN(V.O)

Jangan keluar rumah. Polisi sedang mencarimu sekarang. Kenapa ada sidik jarimu di mayat yang di temukkan tadi malam?

DANIEL mengubah posisinya menjadi duduk.

DANIEL

Apa maksudnya?

 

DAFFIN (V.O)

Polisi semalam menemukkan mayat lagi di dekat kantormu. Ada beberapa bukti yang pembunuh itu sengaja tinggalkan, polaroid itupun ada di lokasi. Dan dia meninggalkan sidik jari disana, setelah tim forensik memeriksanya itu sidik jarimu. Apa kau pelakunya?

 

DANIEL

Aku tak paham kenapa ada sidik jariku disana, tapi aku bukan pembunuh itu.

 

DAFFIN (V.O)

Dengar NIEL, semuanya sudah kacau, jadi lebih baik serahkan dirimu ke polisi. Kau tak bisa lagi menghindar, semua bukti mengarah padamu. Polisi sekarang sedang menuju kearah rumahmu,

 

DANIEL

Kenapa aku harus menyerahkan diri ke polisi? Aku bukan pembunuh itu!! (mematikkan panggilan)

FX. SUARA BEL RUMAH

50.INT. RUANG TAMU - PAGI - DANIEL, FELYSIA

DANIEL membukakkan pintu.

FELYSIA

Polisi sedang menuju kesini, kau harus segera kabur.

 

DANIEL

Kenapa aku harus kabur? Bukan aku yang melakukan pembunuhan itu.

 

FELYSIA

(Mendengus kesal) aku tahu kau tidak melakukannya, tapi dengan bukti itu, kau pikir polisi akan percaya? Lebih baik kabur dan kita cari bukti yang lebih kuat bahwa DANIEL lainlah yang melakukan pembunuhan itu. Bukan kau.

 

DANIEL

Kali ini aku akan menuruti saranmu.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar