Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Suara gelas pecah pun terdengar menggelegar, dinding kayu tersebut basah karena ditumpahi air dari gelas.
Tiba-tiba terdengar suara Ikash yang berasal dari belakang Haji Blackpink.
IKASH (V.O)
(berbisik)
Anak saya sudah tidak sabar, Tuan! Untuk melihat semesta yang sungguh menyesakkan ini.
Nafas Haji Blackpink semakin cepat, ia menggerakkan lehernya ke belakang dengan sangat hati-hati.
POV HAJI BLACKPINK:
Di belakangnya tidak ada siapapun, kosong.
Ia kembali melihat ke depan, di pintu dapur menuju ruang tengah berdiri Debot sedang memandanginya. Haji Blackpink terkejut hingga spontan mundur beberapa langkah sambil memegang dadanya.
Debot melihat suaminya dan pecahan gelas bergantian.
DEBOT
Kenapa ni, Bang?
CUT TO:
35. EXT/INT. KIOS KO KASENG – SIANG
Establish teras kios Ko Kaseng.
Ko Kaseng mengeluarkan barang-barang yang akan dibeli FAJAR (22) dari keranjang untuk dihitung harganya menggunakan kalkulator. Kita melihat barang-barang tersebut berupa pasta gigi, sabun mandi batang, shampo, indomie, kecap, dsb.
KO KASENG
(menekan kalkulator)
Bolong ya, Dek?
FAJAR
Apanya yang bolong, Pak?
KO KASENG
Belanjanya. Bolongan, ya! Banyak.
FAJAR
Oooh, hehe. Iya, Pak! Stok untuk sebulan, Pak.
Fajar menjulurkan tangan untuk bersalaman.
FAJAR
Fajar, Pak.
KO KASENG
(bersalaman)
Ooo, Ajal.
Ko Kaseng kembali menekan kalkulator.
FAJAR
Fajar, Pak.
KO KASENG
Oooh, pakai ef. Hehehe. Fajal Panggil saya Koko saja, Ko Kaseng.
Ko Kaseng selesai menghitung.
KO KASENG
Semuanya selatus delapan belas libu.
Fajar mengambil dompet dari kantong belakang celana jeans-nya. Ko Kaseng memasukkan barang-barang yang sudah dihitung ke dalam plastik.
KO KASENG
Fajal dalimana?
FAJAR
Jakarta Timur, Ko!
KO KASENG
Ke sini dalam langka apa?
FAJAR
Ga ada rangka apa-apa, Ko. Saya cuma ngisi waktu libur kuliah aja sebulan.
Ko Kaseng mengangguk, ia telah selesai memasukkan barang ke dalam satu plastik. Fajar mengeluarkan uang Rp. 120.000 dari dompet dan memberinya kepada Ko Kaseng, lalu mengambil plastik yang diletak Ko Kaseng di meja kasir.
KO KASENG
Di sini tinggalnya di mana?
FAJAR
Di rumah warga, Ko! Kebetulan sekarang rumahnya lagi kosong.
KO KASENG
(terkejut)
Lumah kosong yang mana, Jal?
FAJAR
(menunjuk ke timur)
Di ujung sana, Ko.
Ko Kaseng terdiam, ia membuka laci meja dan mengambil uang dua ribu rupiah yang diberi ke Fajar.
KO KASENG
Makasi, ya!
FAJAR
(menerima uang)
Iya, Ko! Sama-sama. Terimakasi juga.
Fajar memasukkan dompetnya ke kantong celana.
CUT TO:
36. EXT. TEPI LAUT - PAGI
MONTAGE
-Laut yang tenang
-Beberapa nelayan mulai sibuk dengan kapalnya
-Fajar tampak berbicara dengan beberapa nelayan
-Fajar duduk sendiri di atas batu, ia mengeluarkan
buku kecil serta pena dari kantong celananya.
-Fajar terlihat serius menulis beberapa lembar.
-Fajar memasukkan kembali buku kecil dan penanya.
CUT TO:
37. EXT. HALAMAN RUMAH DEBOT – SIANG
Fajar berjalan melewati rumah Debot. Tampak Haji Blackpink duduk di atas kursi sedang melihatnya.
FAJAR
(senyum)
Pak.
Haji Blackpink tidak menjawab sapaan Fajar, namun ia masih terus memandangi Fajar yang terus berlalu.
CUT TO:
38. EXT. HALAMAN RUMAH IKASH – SIANG
Fajar memasuki perkarangan rumah Ikash, ia membuka pintu rumah, dan masuk ke dalamnya.
Juring berdiri di balik pohon dan memeluk pohon tersebut, matanya tidak berkedip memandang ke depan.
Beberapa saat kemudian Fajar sudah berdiri di pintu rumah, ia memandang Juring yang menyengir kepadanya.
CUT TO:
39. INT. KAMAR IKASH – SORE
Fajar membuka buku kecilnya.
POV FAJAR:
Tulisan di buku tersebut ‘H-1 Penelitian Tingkah Laku Masyarakat yang Tinggal di Tepi Laut” diikuti dengan keterangan-keterangan lainnya.
Fajar kembali menulis di atas bukunya.
CUT TO:
40. EXT. HALAMAN RUMAH DEBOT – PAGI
Haji Blackpink menggaruk-garukkan kepala dengan kedua tangan sambil melihat ke jalan.
Sesaat kemudian Fajar lewat di jalan depan rumahnya, ia tersenyum kepada Haji Blackpink. Haji Blackpink mengayun-ayunkan tangan ke arah Fajar seperti memanggilnya. Fajar masuk ke perkarangan rumah, Haji Blackpink mengangguk-angguk melihat Fajar.
CUT TO:
41. EXT. JALANAN SEPI – SORE
Juring dan Debot berjalan berdua, Juring menyengir sambil membawa rantang makanan yang ditutup kain serbet, dan Debot membawa dua bungkusan plastik.
DEBOT
Besok kita masak di rumah Ibu saja, Jur! Kasian Bapak sendirian di rumah!
JURING
Tapi kan jauh dari pasar, Bu, Susah kalau bolak-balik.
DEBOT
Iya juga, ya! (BEAT) Kalau dah selesai belanja Juring jaga di pasar saja, biar Ibu yang masak sendiri.
JURING
(nyengir)
Ah janganlah, Bu, Kita kan kerja sama-sama. Tak mungkin Ibu sendiri yang masak ketringnya.
DEBOT
Tak apalah, Jur! Soalnya kita berdua ni tak ada yang bisa pakai sepeda.
Mereka sudah sampai di depan rumah Debot, Debot heran melihat Fajar ada di halaman rumahnya sedang mengelus-elus bahu Haji Blackpink. Juring langsung sigap merapikan jilbabnya sambil nyengir.
CUT TO:
42. INT. KAMAR IKASH – MALAM
Fajar mengetik di laptop dengan serius, di sampingnya terdapat beberapa buku, ada yang terbuka dan ada yang masih tertutup. Kita melihat buku-buku yang tertutup memiliki judul yang berhubungan dengan Psikologi, sesekali ia melihat tulisan pada buku yang telah terbuka, dan kembali mengetik.