Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 32:
ESTABLISH RUMAH MEWAH
INT. RUANG TAMU PRESDIR PT MEGAVISI
Pemain: Ricky, Erick, Justin, Ashley, Maya, Jonin
# Ricky dkk sedang menunggu di ruang tamu, kemudian Maya dan Jonin muncul
Jonin: Maaf menunggu lama. Saya Jonin, presiden direktur PT MEGAVISI dan ini istri saya, Maya. Ada urusan apa ya?
Ricky: Maaf, kami ingin menanyakan beberapa hal mengenai kejadian 13 tahun yang lalu..
Maya: oh, kejadian dimana ayah saya dibunuh oleh calon suami saya... satu hal yang perlu kalian tahu, sekarang ia sudah menjadi buronan dan semua urusannya sudah diserahkan pada polisi. Sekarang inilah suami saya (sambil menjuk Jonin), namanya Jonin. Sekarang ia adalah presiden direktur yang baru PT MEGAVISI setelah ayah saya meninggal. Jadi, menurut kami urusannya sudah selesai. Memangnya ada masalah apa dengan kejadian itu sampai kalian harus repot-repot mencari kami?
Ricky: Tidak apa-apa. Sebenarnya kami berada disana saat kejadian, dan saat ini sepertinya ada seseorang yang ingin membunuh kami berhubungan dengan kejadian itu. Beberapa teman kami telah menjadi korban. Karena itulah kami berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kejadian tersebut.
Jonin: Mau membunuh kalian?? Oh, saya mengerti, pasti sulit untuk kalian berdua selama ini terus merasa dikejar-kejar tanpa tahu siapa dan apa tujuannya. Kalau mengenai informasi, kami tidak punya banyak informasi karena kami tidak tahu kejadian persisnya disana seperti apa. Kalian seharusnya lebih tahu..
Maya: Tapi kalau kalian mau, kami bisa membantu. Kebetulan lusa kami akan adakan pesta di rumah ini. Kami akan tambahkan orang-orang penting yang terlibat di PT MEGAVISI 13 tahun yang lalu sebagai undangan. Cobalah kalian cari informasi dari mereka. Mudah-mudahan kalian bisa menemukan sesuatu.
Erick:: Terimakaih atas bantuannya! Kami merasa sangat terbantu.
Jonin: Jangan sungkan. Walaupun bergerak di perusahaan besar, kami juga masih perduli dengan keselamatan nyawa manusia.
Maya: Oh ya, mengenai teman-teman kalian itu, kami mewakili PT MEGAVISI mengucapkan duka cita. Kalau kalian bisa berikan alamat pemakamannya mungkin setidaknya kami bisa mengirimkan bunga ucapan turut berduka cita...karena masalah ini kan awalnya dari masalah PT MEGAVISI juga. Hanya karena kalian terlibat pembunuhan ayah saya kalian jadi harus terbawa-bawa masalah hingga saat ini. Kami benar-benar merasa bersalah pada kalian.
Ricky: Baiklah, kami permisi dulu. Terimakasih atas kesempatannya. Saya harap lusa kami berhasil menemukan apa yang terjadi sebenarnya.
# Ricky dkk pergi meninggalkan ruangan. Maya dan Jonin terlihat tersenyum satu sama lain
CUT TO
SCENE 33: EXT. DEPAN RUMAH PRESDIR PT MEGAVISI
Pemain: Ricky, Erick, Justin, Maya, Jonin, Roby
# Terlihat Ricky, Erick dan Justin datang. Jonin dan Maya menyambut
Jonin: Selamat datang! Mana teman kalian yang satu lagi?
Ricky: Dia sedang tidak enak badan, jadi tidak ikut.
Maya: Kalau begitu silahkan langsung masuk saja, tidak usah sungkan. Jika kalian butuh bantuan apa-apa katakan saja pada kami. Selebihnya, kalian coba cari informasi sendiri. Mudah-mudahkan bisa menemukan sesuatu yang penting yang berhubungan dengan pembunuhan itu..
# Setelah itu Jonin dan Maya masuk kembali
Justin: Emang kenapa Ashley ga ikut?
Erick: Katanya dia menyadari ada yang aneh, tapi ga tau apa. Karena itu dia memilih merenung di kantornya. Selain itu juga dia bilang ada beberapa hal yang harus ia selidiki.
Justin: Oh gitu...sayang banget yah. Gw jadi ga bisa liat cewek cakep pake pakaian pesta...Hahaha
Ricky: Udah, kita jangan kebanyakan buang-buang waktu. Ayo kita masuk, semakin banyak informasi yang bisa kita dapet semakin baik.
Justin: Ok boss!!
# Ricky dkk terlihat masuk ke dalam rumah presdir, namun dari kejauhan Roby terlihat sedang mengintai dengan wajah geram
CUT TO
SCENE 34: INT. RUANG PESTA PRESDIR PT MEGAVISI
Pemain: Ricky, Erick, Justin, Beberapa orang tamu
Ricky: Sekarang kita berpencar, masing-masing mencari infoemasi sebanyak-banyaknya.
# Terlihat secara singkat bahwa Ricky dan Erick mencoba bertanya pada beberapa orang, namun Justin terlihat banyak minum-minum dan menggoda perempuan. Suatu saat, ketika Ricky sedang mengobrol dengan seorang tamu. Terdegar suara suatu benda pecah. Ricky dan Erick melihat kearah pecahan, ternyata Justin yang sudah mabuk memecahkan piring. Setelah itu Ricky dan Erick menghampiri Justin
Ricky: Apa yang lo lakuin Tin?
Justin: (dengan mabuk dan jalan sempoyongan) Hiks..Gw kelepasan doang..hiks... pecah deh piringnya..hiks...
Erick: Kelepasan? Kebayakan minum kali maksud lo! Lo mabok tin!
Justin: siapa yang mabok..hiks..gw ga mabok...hiks
Ricky: Udah rick, biar ga ngacauin pesta ini dan ga ngacauin rencana kita, kita bawa aja dulu dia ke gudang. Kita tinggal aja dia dulu, nanti kalau kita udah selesai kita bawa lagi dia pulang.
Erick: Oke, ayo.
# Terlihat Ricky dan Erick membopong Justin ke arah gudang
CUT TO
SCENE 35: INT. RUANG PAKAIAN PRESDIR PT MEGAVISI
Pemain: Ricky, Erick, Justin, Utusan Jonin
# Mereka sampai di ruang pakaian, sepertinya ruangan ini merupakan gudang tempat pakaian-pakaian yang sudah tidak terpakai lagi. Gudang ini terlihat agak berantakan, namun bersih dan masih terawat. Sesampainya disana Ricky dan Erick merebahkan Justin, kemudian seorang utusan datang.
Utusan: Maaf. Saya sudah mencari kemana-mana ternyata ada disini.Pak Erick dan Pak Ricky dicari oleh Pak Jonin. Katanya ada yang mau dibicarakan. Katanya agar tidak mencurigakan Pak Erick ikut saya ke tempat Pak Jonin, setelah itu Pak Ricky saya antar ke tempat ibu Maya.
Erick: Oke, ky, lo urus dulu tuh si Justin yah, gw pergi dulu. Mudah-mudahan urusan ini cepet kelar.
# Setelah itu Erick pergi bersama sang utusan ke luar. Justin yang mabuk kembali bertingkah. Ia mengenakan jas yang digantung disana
Justin: hiks..yang begini ni ky, jas mahal begini yang cocok di tubuh gw hahaha.
# Ricky tidak menggubris dan berniat untuk meninggalkan ruangan)
Justin: (tanpa sengaja menjatuhkan sesuatu dari kantongnya) Apa nih yang jatoh? (terlihat memungut secarik foto). Wah, ada foto kok cuma setengah... ada nama lo ky!
#Ricky yang sedang berjalan keluar tiba-tiba menghantikan langkahnya. Dengan bingung ia mendekati Justin dan memeriksa foto yang dipegang Justin
Ricky: Ini...ini setengah dari foto yang tersobek di tangan Fajar! Kalau bisa ada di gudang ini...berarti pelaku pmbunuhan Fajar adalah orang yang punya akses ke gudang ini, atau dalam kata lain pemilik jas mahal itu..(terbelalak) Berati Erick dalam masalah! Tin, lo jangan kemana-mana! Kalau udah sadar dan bisa jalan lo kabur aja. Dalam keadaan kaya gitu lo bisa bahaya. Gw akan coba selamatin Erick!
# Ricky bergegas pergi mengejar Erick dan utusan tadi. Justin yang masih mabuk kembali berulah dengan mengorek-ngorek box pakaian disana