Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CUT TO
SCENE 11: INT. KANTOR DETEKTIF
Pemain: Ricky, Erick, Justin, Ashley
Ashley: Kalian ingat siapa saja nama yang tecantum selain kalian berdua dan Fajar yang telah menjadi korban?
Ricky: Gw lupa.. seingat gw yang satu kalau ga salah namanya pake hen... hendra, atau hendri, atau henky, entahlah..
Erick: kalau ga salah yang satu lagi namanya Baron...
Ashley: Apa namanya Hendri dan Aron?
Ricky dan Erick: nah itu-tuh!
Ashley: berarti benar?
Ricky: Anda tahu dari mana?
Ashley: Jangan panggil saya “Anda”. Panggil saja Ashley. Nama-nama itu ada di foto yang kita ambil dari apartemen Fajar. Jika benar, maka ada satu hal yang bisa disimpulkan. Kejadian pembunuhan Fajar berhubungan dengan kejadian masa kecil kalian, yaitu ketika kalian camping pramuka. Kalian ingat pernah kenal fajar ataupun hendri dan aron saat SMP?
Ricky: Tidak..
Erick: (terdiam sejenak) E..Ehm sepertinya tidak...
Ashley: Dapat dilihat ada banyak foto kalian bersama Fajar, hendri dan Aron. Sepertinya dulu klian cukup akrab karena paling banyak foto kalian berlima di album foto milik Fajar. Kalain punya foto-foto SMP?
Ricky: Tidak.
Erick: (kembali terdiam sejenak) E..Ehm...tidak.
Ashley: Jika kalian punya, saya yakin didalamnya pasti banyak foto Fajar, Hnedri, dan Aron. Kalau kalian sampai tidak ingat mereka, kemungkinan ada sesuatu yang membuat kalian melupakan hal tersebut. Berdasarkan buku ini (Ditunjukkan buku berjudul Anterograde & Retrograde Amnesia) saya yakin ada beberapa hal traumatik yang membuat kalian lupa masa SMP kalian. Kita harus selidiki kejadian apa yang terjadi...Salah satu caranya adalah dengan datang langsung ke tempat kejadian dulu..
Ricky: Jadi, kita ke hutan tempat camping yang ada di foto itu?
Erick: E..Ehh (terlihat agak gugup) Gw rasa lebih baik kalau kita minta informasi ke dua orang itu dulu, Hendri dan Aron...Siapa tahu mereka ingat sesuatu..
Ashley: Setuju. Saya juga berpikiran hal yang sama. Saya sudah selidiki alamat mereka. Ayo kita berangkat ke rumah mereka untuk mencari informasi..
Justin: Gw ga ikut...(dengan nada yang rendah dan lesu) Gw ga mau kebawa-bawa masalah ini lagi...liat aja muka gw masih babak belur.
Ashley: Kalau kamu dipukuli, kemungkinan kamu juga sudah terlibat. Mungkin ada suatu informasi yang mereka butuhkan dari kamu. Daripada sendiri di rumah dan tidak ada yang bisa melindungi, lebih baik kita berangkat bersama, akan lebih aman..
Justin: Hsshhh..(menghembuskan nafas lalu hening sejenak) Ok kalau kamu bilang begitu (dengan nada lesu) .
# Terlihat Justin ikut beranjak dengan gerakan yang malas
CUT TO
SCENE 12: EXT. DEPAN RUMAH HENDRI, SIANG
Pemain: Ricky, Erick, Justin, Ashley, Kakak Hendri
Ricky: (mengetuk pintu) Permisi...
Kakak Hendri: (membuka pintu) Maaf, ada apa ya?
Ricky: Kami teman lama Hendri, apakah bisa bertemu dengan Hendri?
Kakak Hendri: oh...kalian belum tahu ya...(terlihat ekspresi sedih dimukanya)
Erick: Memangnya apa yang terjadi?
Kakak: Saya kakaknya Hendri. Dua minggu yang lalu hendri pergi dan ngga pulang-pulang. Ga lama kemudian ditemukan Hendri sudah meninggal di sebuah gedung kosong.
Ashley: Maaf, apa kami boleh tahu bagaimana Hendri meninggal?
Kakak: Dia ditembak, persis di jantungnya. Karena itulah ia tidak bisa diselamatkan lagi. Selain itu, ia juga terlambat ditemukan. Ketika ditemukan Hendri sudah tidak bernyawa.
Ashley: Apa sejauh ini ada tersangka?
Kakak: Tidak tahu. Hendri adalah seorang wartawan, karena itu mungkin ada saingannya yang iri sehingga melakukan itu kepada dia, atau yang lebih masuk akal adalah ada orang besar yang menganggap Hendri sebagai ancaman karena mengetahui kejahatannya sehingga Hendri disingkirkan dengan cara yang kurang pantas seperti itu.. yang pasti sekarang polisi masih menyelidiki.
Ricky: Memangnya terakhir sebelum meninggal ia sedang meliput apa atau siapa?
Kakak: Saya juga tidak tahu secara pasti, karena ia tidak pernah membicarakan masalah pekerjaannya di rumah, tapi saya pernah sekali mencuri dengar ia sempat menyebut-nyebut nama PT. MEGAVISI. Tapi tentu itu tidak cukup untuk membuat perusahaan tersebut menjadi tersangka. Lagipula akhir-akhir ini perusahaan tersebut sepertinya tidak sedang dalam kasus apapun, dan juga berdasarkan hasil pengamatan kabarnya perusahaan ini sejak dulu berjalan secara jujur, jadi seharusnya tidak akan ada sesuatu yang begitu besar sampai perlu membunuh watawan segala.
Erick: PT. MEGAVISI yang merupakan perusahaan terbesar di Indonesia ini?
Kakak: Sepertinya iya. Memangnya kalian kesini ada urusan apa?
Ricky: Ehm..eh...(terlihat bingung) sebenarnya kami hanya mau berkunjung saja kok...
Erick: I...iya.
Kakak: Kalau begitu sayang sekali. Sepertinya kalian tidak bisa bertemu Hendri.
Ricky: Kalau begitu kami permisi dulu. Terimakasih ya kak atas sambutannya. Kami permisi dulu.
Kakak: Silahkan...
# Terlihat Ricky dan kawan-kawan meninggalkan rumah tersebut
Kakak: (Setelah mereka jauh) semoga sukses anak-anak muda... (tersenyum sinis)
CUT TO
SCENE 13: EXT. JALANAN, SIANG
Pemain: Ricky, Erick, Justin, Ashley
Ricky: Gw ngerasa ada yang aneh...
Ashley: Benar. Hendri sudah meninggal dari dua minggu yang lalu, sedangkan fajar baru dibunuh beberapa hari yang lalu. Sepertinya kalian masih terus diincar. Belum dapat dilihat pola dan motif pembunuhan ini sebenarnya seperti apa.
Ricky: Selain itu, sedang apa Hendri di gedung kosong seperti itu? Dan juga dari cerita kakaknya sepertinya sang pembunuh merupakan pembunuh profesional. Ia bisa menembak tepat di jantung Hendri.
Ashley: Benar. Pasti Hendri sedang melakukan suatu transaksi rahasia yang tidak ingin diketahui orang lain. Karena itulah ia memilih gedung kosong seperti itu. Dalam pelaksanaannya ternyata ia ditipu dan ditembak sehingga rahasia menjadi aman.
Erick: Jika itu juga hal yang dilakukan pada Fajar, berarti foto yang hanya setengah yang digenggam itu merupakan tanda dari suatu rahasia yang bukan tidak mungkin merupakan rahasia yang sama dengan yang dimiliki Hendri.
Ashley: semuanya semakin menjadi misteri.
Ricky: Mau ga mau kita harus selidiki orang terakhir yang namanya tercantum di foto tersebut. Mudah-mudahan setelah ini dapat menjadi lebih jelas siapa pembunuhnya dan apa motifnya. Atau setidaknya pola pemunuhannya..
Erick: E...ehh..(terlihat agak bingung) sori, gw rasa gw ada urusan lain sedikit, kalian duluan aja, nanti kasih tau hasilnya ke gw..
Justin: (dengan nada lesu) Gw juga ga mau ikut. Gw ga mau nasib gw jdi kaya mereka.
Ashley: Tenang saja. Motif pembunuhan belum jelas. Jika pembunuhan ini memang untuk menyimpan suatu rahasia tertentu maka jika kamu tidak merasa menyimpan suatu rahasia tertentu kamun tidak usah terlalu khawatir. Kemungkinan kamu bukan target utamanya. Selain itu juga nama kamu tidak ada di foto itu. Tetapi daripada sendiri, lebih baik bersama kami agar lebih aman. Saya membawa pistol jadi tidak usah khawatir. Saya pasti melindungi seluruh klien saya. That’s what i paid for..Ayo jalan.
Erick: ta...tapi gw..
Ricky: Kenapa sih Rick? Lo kok keliatannya bingung gitu? Lo ga sedang ngerahasiain sesuatu kan dari kita?
Erick: E..Ng..Nggak. Jelas nggak. Ya udah deh kita berangkat kesana.
#mereka pun meneruskan perjalanan ke Rumah Aron
CUT TO
SCENE 14: EXT. DEPAN RUMAH ARON, SIANG
Pemain: Ricky, Erick, Justin, Ashley, Ibu Aron
Ricky: (mengetuk pintu) permisi...
# Erick terlihat mengambil posisi jauh dari pintu dan Ricky juga terlihat agak bingung dengan tingkah laku Erick
Ibu Aron: (membuka pintu) siapa ya?
Ricky: maaf, kami teman-teman lama Aron, apakah bisa bertemu dengan Aron?
Ibu Aron: (terbelalak) ka...kalian siapa?
Ricky: Kami teman-teman lama Aron. Saya Ricky, ini Erick (sambil menunjuk Erick). Dan dua orang ini teman kami (sambil menunjuk Ashley dan Justin)
Ibu Aron: KA...KALIAN!!! KALIAN yang membunuh Aron tiga belas tahun yang lalu!
# Semua terlihat terbelalak dengan ekspresi dan kata-kata sang ibu
Ashley: Apa maksud ibu?
Ibu Aron: PUNYA HAK APA KALIAN TANYA-TANYA! PERGI KALIAN! KALIAN GA DITRIMA DISINI. SETELAH KALIAN BUNUH ANAKKU 13 TAHUN YANG LALU, APA LAGI YANG KALIAN MAU? MAU BUNUH SAYA SEKALIAN? PERGI KALIAN! PERGIIIIIII!!!!
# Ricky dkk pergi meninggalkan rumah aron dengan terburu-buru
CUT TO
SCENE 15: EXT. JALANAN, SIANG
Pemain: Ricky, Erick, Justin, Ashley
Ricky: Makin aneh...kenapa kita dituduh ngebunuh Aron? Gw bahkan ga inget siapa Aron. Erick, lo pasti tau sesuatu kan? Daritadi sikap lo aneh banget
Erick: Eng...enggak (terlihat bingung). gw ga tau apa-apa. Lo kan juga ga tau apa-apa, gw juga sama...
Ashley: Yang menarik, ibu tadi bilang 13 tahun yang lalu. Jika dihitung, maka kira-kira 13 tahun yang lalu kalian semua masih SMP kan? Berarti kita kembali ke masalah awal, yaitu ada sesuatu yang terjadi saaat kalian SMP. Tepatnya saat kalian di hutan yang ada di foto yang digenggam fajar itu.
Justin: (dengan ekspresi dingin setengah malas) pasti kalian melakukan sesuatu yang ga bener disana.
Ricky: ga bener...maksud lo?
Justin: udah jelas Hendri, Aron, dan Fajar itu temen kalian. Kenapa kalian bisa ga inget? Pasti kalian udah ngelakuin kejahatan di dalam hutan itu. Kalian ga sengaja udah ngebunuh Aron. Karena shock jadi kalian lupakan informasi itu makanya jadi lupa sama sekali dengan mereka seperti yang dijelasin buku yang dibaca Ashley tentang amnesia.
Erick: A..apa maskud lo ngomong gitu tin?
Justin: (masih dengan ekspresi dingin) Atau mungkin lo yang ngebunuh Aron? Makanya daritadi tingkah lo aneh gitu? Dan sekarang lo sedang ngebunuh semua saksi yang tau kejadian 13 tahun yang lalu itu. Dan gw yang udah tau rahasia ini mungkin akan lo bunuh juga. Iya kan?
Erick: A..Apa? (Erick terkulai lemas mendengar tuduhan seperti itu padanya)
Ashley: Kita belum tahu secara pasti. Jika Erick adalah penjahatnya, maka tidak ada alasan ia baru membunuh para saksi akhir-akhir ini. Saya rasa seharusnya ia sudah membunuh mereka dari dulu. Selain itu di negara ini tidak mudah seseorang memiliki senjata api. Apalagi untuk bisa berlatih hingga mahir. Kemungkinan ada orang besar dibalik pembunuhan ini. Hati-hati jangan sampai terpecah belah. Kita harus tetap bersatu. Yang pasti mulai sekarang kita harus waspada untuk diri kita masing-masing.
Justin: Kalau begitu mungkin hantunya Aron yang sedang menuntut pembalasan atas kematiannya.
Ashley: Hantu tidak membunuh dengan pistol, Justin! (setelah itu Ashley merangkul Justin) kemana keberanianmu yang dulu. Jangan patah semangat.kita akan lalui ini bersama.
Ricky: Berarti berikutnya sudah jelas kita akan ke hutan itu kan?
Ashley: Ayo berangkat!
Erick: Sori. Gw tiba-tiba lemes ngedenger tuduhan Justin itu. Boleh ga kalau gw ga ikut?
Justin: Maksud lo lo ga ikut bisa bisa ngebunuh kami dari belakang?
Ricky: Rick, gw percaya sama lo. Gw tau bukan lo yang ngebunuh mereka. Justru inilah saatnya kita menemukan kejadian yang sebenarnya. Kita tunjukkin ke Justin bahwa bukan lo penjahatnya. Selain itu juga nama lo tercantum di daftar nama di foto Fajar, berarti lo bisa jadi sasaran setiap saat. Lebih baik kita nerangkat sama-sama. Akan lebih aman.
Erick: Ya udah kalau gitu. Berarti gw harus ikut kan? Jangan kaget kalau nanti udah tau apa yang sebenernya terjadi.. (sambil berjalan pergi duluan)