Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CUT TO
08. I/E. DALAM RUMAH THOMAS - SIANG
FADE IN : Seorang wanita sangat cantik berjalan ke arah Karina. Dia adalah Teresa (26 TAHUN) , Kakak perempuan Thomas
TERESA
Senang akhirnya kita bertemu, Karina. Kamu memang cantik seperti yang Thomas katakan.
Wajah Thomas memerah karena malu.
TERESA
Tidak usah malu, Thomas. Aku setuju kalau Karina memang sangat cantik.
THOMAS
Jangan mulai, Teresa. Karina yang dulu menjadi WO di pernikahan Toni dan Lyra.
KARINA
Senang juga bertemu denganmu,Teresa.
INSERT : SALAH SATU PEMBANTU RUMAH TANGGA MENARUH MINUMAN DI ATAS MEJA.
TERESA
Aku dulu juga datang ke pernikahan mereka. Aku juga sangat kagum dengan dekorasinya yang indah. Aku penasaran siapa dulu yang membuat dekorasinya.
KARINA
Terima kasih sudah menyukainya.
TERESA
Aku yang seharusnya berterima kasih karena kamu mau mengurus pesta pernikahanku.
Karina dan Teresa langsung membicarakan segala sesuatu tentang dekorasi. Teresa mengatakan apa saja yang diinginkan di dekorasi itu. Thomas mendengus saat Teresa mengatakan konsep yang diinginkan.
THOMAS
Membosankan sekali, sudah puluhan kali aku datang ke pesta pernikahan yang mengambil konsep negeri dongeng.
KARINA
Tidak kalau dengan dekorasi berbeda. Biar konsep sudah biasa, tapi dekorasi adalah gongnya.
TERESA
(Mengangguk) Itu benar. Dulu aku sangat terkesan dengan untaian bunga tuliP di pernikahan Toni, itu sangat indah.
Karina dan Teresa semakin asyik membicaran konsep pernikahan yang akan mereka susun. Hingga akhirnya mereka berdua memutuskan untuk makan siang sebelum Karina kembali ke kantor.
CUT TO BACK : Teresa memeluk karina sebelum berpisah.
TERESA
Terima kasih, Karina, kalau ada waktu sering‐seringlah main ke sini. Thomas tentu tidak keberatan untuk menjemputmu.
Thomas hanya memutar bola mata.
INSERT : Tidak jauh dari rumah Thomas, ada seseorang yang mengamati mereka di dalam mobil. Orang itu memukul setir mobil dengan penuh emosi.
CUT TO
09. INT. KANTOR KARINA - PAGI
ESTABLISH SUASANA KANTOR KARINA
Devi (26 tahun) menghampiri Karina yang saat itu baru sampai kantor.
DEVI
Pagi, Karina, ada kiriman bunga tuh
KARINA
Dari siapa?
DEVI
(Tersenyum) Dia bilang kejutan, wah, ternyata diam‐diam lo sudah punya pacar, mana ganteng pula, iri gue.”
FADE IN : Karina masuk ke dalam ruang kerjanya dan di atas meja dia melihat sebuah buket bunga mawar kuning.Karina mengambil bunga itu.
INSERT : Devi masuk ke dalam ruangan Karina.
DEVI
Jadi benar kalian pacaran? Karina, gue sama sekali nggak nyangka lo pacaran sama Thomas.
CUT BACK TO : Karina kembali meletakan bunga itu ke atas meja.
KARINA
Ngarang aja lo, Thomas bukan pacar gue, dia hanya salah satu klien kita.
DEVI
Masa? Gue kok ngerasa kalau ini bukan hanya sekadar klien. Thomas sampai ngirim bunga segala, curiga gue kalau kalian sebenarnya pacaran.
KARINA
Sialan lo, enggaklah, ini hanya masalah bisnis. Eh, tunggu, ngomong‐ngomong bagaimana lo kenal Thomas?
DEVI
(Menahan tawa) Dulu gue sempat pacaran sama adiknya, namanya Adam, tapi setahu gue sekarang dia di Australia.
CUT TO
10. EXT/INT. KAFE DI SEBUAH MALL – SIANG
Karina keluar bersama Devi setelah menemui salah satu kliennya.Thomas berjalan menghampirinya.
THOMAS
Sudah selesai?
KARINA
(Terkejut) Thomas, ngapain lo, eh maksudnya ngapain kamu ke sini?
THOMAS
Mau ngajak makan siang, sekalian nyampein pesan dari Teresa.
Devi
Lo pergi saja bareng Thomas, kerjaan di kantor biar gue yang urus.
Devi langsung pergi meninggalkan Karina dan Thomas.
FADE IN : Karina dan Thomas sedang berada di sebuah warung sederhana di pinggiran jalan. Mereka memesan makan siang.
KARINA
(Menyeruput es jeruk) Biasa makan di sini?
THOMAS
(Mengangguk)Ini salah satu warung makan favoritku.
KARINA
Aku pikir kamu lebih suka makan di restoran mewah.
THOMAS
Aku bukan tipikal lelaki yang harus makan di restoran mewah
KARINA
Masa?
THOMAS
Ya terkadang aku memang suka makan di restoran mewah. Tapi aku lebih suka tempat seperti ini. Tidak perlu mengeluarkan banyak uang hanya seporsi udang goreng.
KARINA
Tapi bukankah orang sepertimu lebih suka menghambur‐hamburkan uang demi dicap berkelas.
THOMAS
Kata siapa?
KARINA
Kebanyakan klien yang aku tangani seperti itu, mereka rela membayar dengan harga tinggi sebuah benda yang sebenarnya tidak terlalu mereka butuhkan.
THOMAS
Tidak semua orang seperti yang kamu pikirkan, Karina. Aku lebih suka menyumbangkan uangku untuk panti asuhan daripada membeli asbak emas.
KARINA
Wah, kamu terlihat seperti Robin Hood sekarang. Aku beneran terkejut.
THOMAS
(Memutar bola mata) Apa kamu menikmati pekerjaanmu, Karina?
KARINA
Tentu. Aku bisa mengenal banyak orang dengan beragam karakter.
THOMAS
Apa pernah ada pengalaman tidak menyenangkan?
KARINA
Kadang‐kadang memang ada klien yang sulit. Mereka tiba‐tiba ingin mengubah konsep pernikahannya. Bayangkan betapa repotnya menghadapai klien seperti itu.
THOMAS
(Tertawa pelan) Ya, aku bisa bayangkan. Kalau sudah selesai aku antar kamu kembali ke kantor.
CUTE TO
11. INT. KANTOR - SIANG
Fade in
Karina turun dari mobil dan masuk ke kantornya. Devi datang menghampirinya.
DEVI
Cie yang habis kencan, mukanya tampak ceria sekali.
KARINA
Apaan sih lo, jangan buat gosip yang aneh‐aneh deh, ini juga semua gara‐gara lo maksa gue buat ikut Thomas.
DEVI
(Terkekeh) nggak apa‐apa kali, kalian cocok kok.
KARINA
Cocok dari Hongkong, dia cowok yang sangat menyebalkan dan sok. Heran gue kenapa lo bisa bilang kalau Thomas cowok baik‐baik.
DEVI
(Kembali tertawa) Thomas memang menyebalkan, Karina. Tapi sejatinya dia cowok yang baik.
KARINA
Thomas itu pasti playboy, yakin deh kalau ceweknya banyak.
DEVI
Setahu gue Thomas belum pernah punya kekasih.Walau emang banyak cewek yang tergila‐gila dengan Thomas, tapi tampaknya sampai sekarang belum ada berhasil menjadi pacarnya.
KARINA
Masa sih dia belum pernah pacaran?
DEVI
Gue juga nggak tahu kebenarannya. Tapi dulu waktu gue masih pacaran sama Adam, dia pernah bilang kalau Thomas memang lelaki yang sangat pemilih.
KARINA
Masa sih? Gue ngiranya kalau dia pasti banyak sekali ceweknya.
DEVI
(Memandang Karina) Kenapa lo menanyakan ini, Karina? Apa lo sudah mulai menyukai Thomas?
KARINA
Ngawur saja lo, Thomas bukan tipe gue.
DEVI
Lalu bagaimana kabar Johan, Karina? Sudah dua tahun dia menghilang tanpa kabar.
KARINA
Gue sedang tidak ingin membahasnya, Dev. Lo tahu apa maksud gue. Oh ya, gue pergi dulu ya, mau ngecek tenda untuk Teresa. Kabari gue kalau ada apa‐apa.