Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
BAJING LONCAT
Suka
Favorit
Bagikan
5. LEMBAR - 04
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EXT. KAWASAN GLODOK - MALAM


Mobil yang ditumpangi Empat Sekawan berhenti di kawsan Glodok, yang terkenal dengan nuansa Tionghoa-nya. Lampion-lampion merah bergayutan di atas jalan, menerangi gang-gang sempit yang disesaki toko-toko tua. Empat pemuda desa itu turun dari mobil, menghirup udara malam khas Ibukota yang intens akan aroma rempah-rempah.




Emir memandu, mereka berjalan pelan menyusuri trotoar. Melewati pejalan kaki yang sedang berdebat dengan petugas kebersihan, individu atau kelompok yang secara ilegal memasang iklan di kaca-kaca toko, serta para pedagang yang nongol di pintu toko untuk memasarkan dagangan.




Sebagai yang terdepan, Emir berhenti ketika seorang laki-laki Tionghoa menghadang mereka.Laki-laki itu tampak berusia sekitar lima puluhan, dengan tubuh sedikit membungkuk. Dia mengenakan kacamata bulat tebal yang memperbesar matanya, dan di atas kepalanya bertengger topi Tionghoa tradisional berwarna merah yang sudah kusam.




Senyum lebar menghiasi wajahnya, memperlihatkan gigi-giginya yang sudah tidak lengkap.Dengan gerakan cepat, dia membentangkan kedua tangannya ke samping, seolah-olah menghalangi jalan keempat pemuda itu.




KOKO PENJUAL BARANG BEKAS
(Logat Tionghoa)
Balang second, balang mulah! Beli satu kasih diskon! Beli dua, kasih janda sebelah lumah! Balang bagus, halga cocok!


CUT TO:




EMIR
(Dingin)
Ogah...!




CUT TO:




KOKO BARANG BEKAS
(Alisnya ditekuk)
Aih, kenapa ogah? Halga sudah paling mulah, dapet janda sebelah lumah lagi. Lu olang nggak mau nanti olang lain ambil, lho!


CUT TO:


Dari belakang, Jack menyempil, maju berhadapan dengan Koko barang bekas.




JACK
(Nada kesal)
Kalo dibilang ogah ya ogah? Minggir!


Jack menembus maju, menepikan badan Koko barang bekas itu dengan paksa. Tidak mau kalah, Koko Barang Bekas itu turut menahan badan jangkung Jack. Tidak membiarkan laki-laki itu pergi begitu saja.


CUT TO:




KOKO BARANG BEKAS
Ei.. Ei.. Ei. Tunggu sebentar, saya belum habis bicala.




KOKO BARANG BEKAS (CONT'D)
(Bicara dengan cepat)
Balang ini susah dicali, hanya ada satu di bumi! Untuk dapatkan ini, lu olang halus lawan naga, telbang ke langit tujuh, dan nyelam ke lautan dalam! Tapi sekalang, ada disini! Halga sangat mulah siapa cepat dia dapat!


CUT TO:




JACK
(Nada mengancam)
Heh! Ogah gue bilang!


CUT TO:




KOKO BARANG BEKAS
(Mentalnya menciut)
Ah, ya sudah. Kalau lu Olang semua berubah pikiran, balik sini ya? Masih ada banyak balang bagus.


Selesai mengatakan itu, si Koko Barang Bekas berjalan mundur, menepi dari hadapan Emir cs, membiarkan mereka semua untuk lewat. Hingga beberapa meter, Jack masih terus menatap tajam Koko barang bekas itu, juga sebaliknya, Koko barang bekas itu sangat tidak merelakan rezekinya yang hilang.


CUT TO:


Setelah beberapa saat menikmati ketenangan, Emir cs berpapasan dengan gerombolan lain yang seluruhnya berpakaian serba hitam. Gerombolan ini berjumlah jauh lebih banyak dibandingkan kubu Emir, berjumlah delapan orang semuanya berpostur kekar tanpa rambut.




Pemimpin dari kelompok mereka, salah satu pria yang memiliki badan paling besar diantara tujuh lainnya, berjalan dengan sengaja ke arah Emir. Mempercepat langkah, lantas menyenggol bahu Emir dengan kuat. Tubuh Emir yang lebih kecil terhuyung kemudian jatuh terduduk di trotoar.


CUT TO:




PRIA BERTUBUH BESAR
(Emosional)
Punya mata, nggak,lo?!


CUT TO:





























Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar