EXT. GUDANG TERBENGKALAI - LUAR - MALAM
Kilap orange lampu mobil menyoroti tupai coklat yang sedang makan kacang. Merasa terancam, tupai itu refleks kabur manjat ke atas pohon, hilang di antara dedaunan hijau.
CUT TO:
Suara decitan terdengar bertepatan dengan berhentinya pick-up di ambang gubuk kayu. Tiga pemuda penunggu bak pick-up turun bergiliran, seluruhnya melompat dari bak pick-up ke tanah. Tak lama kemudian, DESTA ikut turun. Berjalan membuntuti tiga kawannya masuk dalam gubuk kayu tua.
CUT TO:
INT. GUDANG TERBENGKALAI - DALAM - MALAM
JACK yang sampai di gudang paling awal langsung merebahkan badannya. Dia tidur terlentang di ranjang gudang, napasnya dia tarik hembuskan demi meredakan sesak. EMIR menyusul, dia turut menumbangkan badannya ke ranjang sebelah JACK. VANO datang setelahnya, menempatkan bokongnya di sofa bekas, sementara DESTA, dia duduk menyilangkan kaki di atas meja. Menguap lalu menyandarkan punggungnya ke dinding.
CUT TO:
EMIR
(Bangun dari tidurnya, mengedarkan pandangan ke sekeliling gudang)
Skakmat.
EMIR meneguk ludah.
EMIR (CONT'D)
Kita semua udah skakmat ...
Mereka udah tau kalo selama ini pencurinya kita!
EMIR (CONT'D)
Sekarang, kita udah nggak punya pilihan. Antara kita yang diam dijemput, atau kita yang datang nyerahin diri.
CUT TO:
VANO
Maksud Lu, kita mau nyerahin diri..?
CUT TO:
EMIR
(Mengangguk)
Cuma itu jalan satu-satunya.
CUT TO:
JACK
(Bangkit dari tidurnya, berteriak)
Gue, nggak mau!!!
JACK (CONT'D)
(Kepada EMIR)
Lu jangan goblok, Mir! Lu mau mati di penjara?!
CUT TO:
EMIR
(Tersenyum)
Mending mana, mati di penjara? Apa mati di bakar warga?
CUT TO:
JACK
(JACK berdiri, menghadap EMIR dengan gaya menantang)
Dasar pengecut! (JACK manggut-manggut) Gue paham, lu berani bilang gini karena Lu nggak punya tanggung jawab! Gue punya, Mir! Gue ada Mpok yang selalu nunggu gue di rumah! Gue ada Arsan yang masih butuh bimbingan gue, dan gue punya Starla yang masih perlu kasih sayang gue ... Lu jangan ngaco Mir kalo ngomong!
JACK berpikir sebentar.
JACK (CONT'D)
(JACK manggut-manggut)
Oh ... Gue ngerti. Lu minta kita semua buat nyerahin diri biar Lu dapet pembelaan, kan? Dengan identitas lu sebagai anak mantan kades, lu bisa bilang kalo Lu ngelakuin ini semua karena hasutan, kan?! Ngaku, Lu Mir?!!! Sifat turun-temurun emang nggak pernah ilang.
CUT TO:
EMIR
(Emir melotot, mencengkeram erat kerah baju JACK, membuat si empu terseret kedepan)
Apa Lu bilang ..?
(Jeda sebentar)
Lu bilang apa?!!!
CUT TO:
JACK
(Tersenyum)
Sifat turun, temurun emang susah ilang.
CUT TO:
EMIR
Anjing ..!!!
(EMIR memukul muka JACK)
Perkelahian tak terhindarkan. Usai terhuyung akibat pukulan dari EMIR, JACK serta membalasnya dengan hantaman keras. EMIR berhasil menghindar, lalu dengan cepat, mengunci tubuh JACK dari belakang. Tetapi, tekadnya salah, JACK yang memiliki badan lebih besar menjadikan kesempatan tersebut untuk melumpuhkan EMIR. Dia merunduk, mencengkram kedua tangan EMIR di bahunya, lalu membantingnya ke lantai. Belum cukup, JACK hendak melancarkan serangan keduanya di wajah EMIR, namun terhenti ketika DESTA berteriak menghentikan aksi mereka.
CUT TO:
DESTA
JACK ..!
DESTA lompat dari atas meja, melangkah cepat menghampiri keduanya. Sampainya, DESTA segera mendorong badan JACK untuk menjauh, dan itu dipatuhi tanpa perlawanan.
DESTA (CONT'D)
(Kepada JACK)
Apa-apan, sih, lu?! Punya otak, kan? Dipake! Lu itu udah bukan bocah sepuluh tahun lagi JACk, Lu udah dewasa. Pakelah otak Lu, jangan apa-apa diselesaiin pake kekerasan. Nggak keren JACK, nggak keren.
CUT TO:
JACK
(JACK mengacungkan tangannya kepada EMIR)
Gue, nggak akan ngelakuin itu kalo dia nggak mulai duluan, DES!
Desta berbalik memandang EMIR.
DESTA
(Kepada EMIR)
Lu, juga, Mir ... Lu udah kaplak, harusnya Lu bisa bersikap lebih dewasa. Nggak ada permasalahan yang bisa diselesaikan pake cara berantem. Justru, itu bakal nambah permasalahan dan jadi rumit.
CUT TO:
VANO
(Bangun dari duduk)
Terus, baiknya kita ngapain?
CUT TO:
DESTA
(Nada suaranya lirih)
Ke Jakarta.
Layar memudar bersamaan dengan soundtrack film yang di putar.
FADE OUT.