INT. DALAM GUDANG MINIMARKET — MALAM
Setelah meletakkan perampok di bagian paling pojok atau terjauh dari pintu gudang, penjaga minimarket berjalan tanpa suara ke ruang ganti dan membuka lokernya dan mengeluarkan tas dan berganti baju dan memakai sarung tangan. Penjaga minimarket 2 kembali ke gudang dan mengunci pintu. Penjaga minimarket 2 mengeluarkan lakban dan menutup mulut perampok dengan lakban serta melilitkannya pada kaki dan tangan di belakang, posisi perampok disandarkan ke rak.
PENJAGA MINIMARKET 2
(duduk di sebelah perampok)
Sekarang, apa yang harus kulakukan padamu?
(Sambil memilih-milih senjata dari tasnya)
Waktuku sedikit, ada orang lain, tetapi aku tak mau kehilangan kesenanganku. Sepertinya aku harus memilihmu, sayang.
(mengambil palu dan penutup kepala dari tasnya)
Bagian mana yang harus kuhancurkan dulu? kepala? tangan? kaki? badan? atau mungkin wajah tua jeleknya ini? Tetapi aku tak ingin membuat dia shock ketika menemukan mayatmu nanti.
PERAMPOK
(suara tidak jelas karena mulut tertutup)
Apa yang ingin kamu lakukan?
PENJAGA MINIMARKET 2
Kau cukup kuat untuk seorang tua bangka. Kau tak memberiku pilihan. Mari kita mulai, kita tutup dulu wajah jelekmu ini. Aku tak ingin menyimpan wajah ini dalam ingatanku.
(tersenyum, menutup kepala perampok dan mencekiknya)
Tenang saja, aku cukup baik hati untuk tak membuatmu menderita dalam kematianmu.
PERAMPOK
(menggerang dan menggeliat hingga beberapa kemudian tubuhnya berhenti menggeliat)
PENJAGA MINIMARKET 2
(Menggoyangkan kepala perampok)
Sekarang, dia sudah mati dan habislah ksenanganku. Menyiksa mayat bukan hal favoritku.
(duduk disamping mayat perampok)
Kau tahu, ini hari sialmu. Aku akhir-akhir ini sedang senang dan kau menganggu kesenanganku. Seharusnya kau serang saja toko sebelah. Penjaga tokonya bahkan lebih tua darimu, pasti mereka akan kencing ditempat ketika kau todong dengan pisaumu itu. Ya, meskipun uangnya tak seberapa tapi pasti cukuplah untuk menghidupi duda kesepian sepertimu. Padahal aku sudah merencanakan akan mencoba hidup normal kali ini.
(berhenti sejenak)
Yah, dan kau datang, jadi jangan salahkan aku.
(menoleh memandang mayat perampok sambil berwajah kecewa)
Seharunya kau merampok rumahku saja, kau bisa hidup lebih lama disana dan aku bisa punya teman baru.
Penjaga minimarket 2 keluar dari jendela di gudang dan ada suara penjaga minimarket 2 jatuh dari jendela