Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Violy berdiri melihat papan score yang terpajang di ujung lapangan. Scorpio, 18 dan Erlando, 20. Waktunya tersisa satu menit lagi. Violy melihat Scorpio, ia tampak sedikit membungkuk untuk mengambil ancang-ancang agar dapat memasukkan bola ke dalam ring Erlan. Sementara Erlan menghadang dengan kedua tangan yang direntangkan.
Xael menyelipkan rambut panjangnya yang terurai ke belakang telinganya.
Para siswi bersorak-sorai atas kemenangan Scorpio.
Celi melihat sahabatnya, Violy yang kebetulan berada di sampingnya.
Beat.
Violy terkekeh.
CUT TO.
2. INT. KANTIN GLAM HIGH SCHOOL — MORNING
Celi menyeruput jus favoritnya. Dia melihat Violy yang duduk di hadapannya.
Violy melihat Celi, berpikir sejenak.
Celi menaruh gelas jus di atas meja, dia memajukan bibirnya.
Violy tertawa kecil.
Celi menghembuskan napasnya.
Violy menaruh gelas jus di atas meja, lalu dia menopang dagu dengan tumpuan kedua tangannya.
Celi semakin memanyunkan bibirnya.
Violy menyandarkan tubuhnya pada kursi, dia menaikkan sebelah alisnya.
Violy tersenyum.
Seseorang memanggil nama Celi, membuat sang pemilik nama dan Violy menoleh.
Siswa bernama Erlan menghentikan langkahnya dengan napas terengah-engah.
CUT TO.
3. INT. KELAS VIOLY — MORNING
Hampir satu jam Pak Wong, guru Matematika membahas tentang Trigonometri, membuat Violy jenuh. Ditambah tulisan Pak Wong di papan tulis yang seperti dokter, menyulitkannya membaca.
Pak Wong selesai menulis materi di papan tulis. Dia berbalik dan melihat seisi kelas.
Seisi kelas langsung bersemangat. Mereka semua berharap bisa satu kelompok dengan Scorpio Falconer.
Kedua siswi yang sempat heboh tadi menatap Xael dengan tatapan tajam.
Tak lupa Xael mengibas rambutnya yang panjang, membuat siswi itu bergidik geli.
CUT TO.
4. INT. KELAS VIOLY (BEBERAPA SAAT KEMUDIAN SETELAH PEMBAGIAN KELOMPOK) — MORNING
Pak Wong menaruh tumpukan kertas yang berisi daftar nama siswa-siswi di atas meja.
VIoly mengangkat tangan kanannya, membuat Pak Wong menoleh.
Violy menurunkan tangannya, berpikir bahwa ucapan Pak Wong ada benarnya. Lalu, dia melihat ke arah Scorpio yang kebetulan mengangkat tangannya. Violy membulatkan kedua matanya tidak percaya.
Ucapan Pak Wong membuat seisi kelas terkejut, termasuk Xael.
Xael menarik napas lalu menghembuskannya.
Seisi kelas mendadak hening akan penjelasan Xael, termasuk Pak Wong yang tidak bergeming.
Pak Wong menganggukkan kepalanya lalu mengambil buku-buku di atas meja.
Setelah mengatakan itu, Pak Wong berjalan pergi meninggalkan kelas.
Beberapa siswi termasuk Xael yang iri dengan Violy, melihat gadis itu berjalan menuju tempat duduk Scorpio yang berada di pojok.
Violy duduk di hadapan Scorpio lalu mulai mengerjakan tugas tanpa memedulikan Xael yang kesal karena tidak dapat sekelompok dengan Scorpio.
Violy menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal. Lalu, matanya melihat Scorpio yang mengerjakan tugas dengan serius.
Scorpio menoleh.
Scorpio kembali mengerjakan tugas, sementara Violy yang gugup mulai mengambil pena dan mulai mengerjakan tugas.
Violy mengerutkan kedua alisnya melihat soal yang tidak dia mengerti.
Violy memperlihatkan bukunya pada Scorpio.
Violy melihat ke arah Scorpio, tetapi siswa itu tidak menoleh sedikitpun.
Scorpio melihat ke arah Violy.
Dan Scorpio kembali mengerjakan tugasnya.
Violy mencoba memeriksa kesalahannya, sesuai arahan Scorpio.
Violy menoleh ke arah Scorpio.
Xael datang menghampiri meja Violy dan Scorpio.
Violy melihat ke arah Scorpio, siswa itu tidak menoleh sedikitpun.
Scorpio menoleh ke arah Xael dengan tatapan yang begitu dingin. Tatapannya berbeda saat Violy sedang bertanya.
CUT TO.
5. INT. KANTIN GLAM HIGH SCHOOL — AFTERNOON
Celi menempelkan telunjuk pada bibir Violy.
Violy menggelengkan kepalanya sambil terkekeh.
Seorang siswa datang menghampiri meja Violy dan Celi.
Celi menoleh dan menaikkan sebelah alisnya.
Kai memperlihatkan dua kupon kepada Celi.
Celi menyengir ke arah Violy lalu kembali kepada Kai.
Kedua bola mata Kai masih setia memperhatikan Celi, menunggu jawabannya.
Kai tersenyum, lalu melihat Violy.
CUT TO.
6. EXT. PERJALANAN MENUJU RUMAH VIOLY — EVENING
Violy tersenyum sepanjang perjalanan. Langkahnya terhenti saat melihat seorang wanita paruh baya berdiri sambil menutup wajah dengan kedua tangannya.
Violy berjalan mendekati wanita tersebut.
Wanita paruh baya yang dipanggil mama itu menoleh.
CUT TO.
7. EXT. TAMAN — SUN NEAR SUNSET
Violy sedang duduk di bangku taman, melihat langit, di mana matahari sudah mulai terbenam menggantikan bulan dan bintang yang akan bersinar menyinari bumi.
Suara tersebut membuat Violy menoleh.
Violy menganggukkan kepalanya, membuat Erlan duduk di samping dirinnya.
Violy menoleh ke arah Erlan sambil tertawa kecil.
Erlan menoleh kepadaku lalu tersenyum.
CUT TO.
8. INT. KELAS VIOLY — MORNING
Seisi kelas tampak kegirangan, tidak terkecuali Violy dan Xael.