Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
'AIN
Suka
Favorit
Bagikan
9. Fakta

FADE IN:

INT. KAMAR RAWAT INAP VIP REYKO — DAY

Reyko, Keykan, dan Anya masih dalam keadaan suka cita. Sementara Ust. Kurniawan terdiam merenung, mencoba mengobservasi sekitarnya dengan santun dan penuh kehati-hatian.

KEYKAN
Ust, kalau Reyko bisa pulih gini, berarti benar saya yang hatinya kotor dan menyebabkan teror terhadap kita semua selama ini? Tapi kok bisa ya ust? Rasanya saya tidak pernah iri atau kagum berlebihan dengan Anya, Gleo, Farah dan Hastu.
UST. KURNIAWAN
Saya tadi kurang mengamati. Apakah Mas Reyko ada makan atau minum sesuatu lagi setelah dengan Mbak Keykan tadi?
KEYKAN
Eh?

Anya dan Keykan lalu saling toleh-menoleh, mengamati sekitarnya. Lalu pandangan Anya terfokus pada sebungkus cokelat yang sudah habis di dekat bantal tidur pasien.

ANYA
Itu apaan Rey?
REYKO
Oh iya, tadi saya makan cokelat ust.
KEYKAN
Kamu kok bisa dapet cokelat?
REYKO
......
ANYA
Ambil di plastik diem-diem tuh pasti
UST. KURNIAWAN
Kalau hanya ambil dari plastik, berarti bukan itu penyebabnya. Kecuali Mas Reyko habis menyentuh bekas keringat si pengirim 'ain, lalu tanpa sengaja Mas Reyko menjilat jari mas sendiri, karena jari yang ada bekas keringatnya itu tidak sengaja berlumuran cokelat.
KEYKAN
Ahhh gak mungkin kalau itu ust. Dia mah orangnya sok higenis. Mana mau dia jilat jari. Padahal juga jarinya sendiri lho itu!
ANYA
Hahaha

Saat Keykan, Anya, dan Ust. Kurniawan sedang menertawai kebiasaan Reyko yang geli dengan jarinya sendiri itu; Reyko terlihat tetap sibuk menggali ingatannya sendiri.

REYKO
Ohhhhh
KEYKAN
Apa? Kenapa?
REYKO
Itu cokelatnya Farah, tadi kalau gak salah pas aku makan udah sempat digigit Farah deh walau sedikit.
KEYKAN
Idih kok kamu jorok gitu sih?!
REYKO
Gak tahu ya, tadi tiba-tiba pengen makan aja gitu.
KEYKAN
Lha terus Farahnya kemana ya? Kok gak balik-balik?

Anya mulai mengernyitkan dahinya. Mimiknya mulai penuh curiga. Seperti sedang memikirkan sesosok penjahat yang hampir bisa ditebaknya.

ANYA
Tunggu, jangan-jangan Farah kabur?!
KEYKAN
Hah? kenapa harus kabur?
ANYA
Dari awal cuma diakan yang udah paham soal 'ain ini karena sering ikut kajian Ust. Kurniawan? Jadi bisa aja dia emang diam-diam manfaatin cara itu buat neror kita Key!
UST. KURNIAWAN
Astaghfirullaha'adzim, apa tidak sebaiknya ditanyakan langsung saja mbak supaya tidak jadi fitnah? Lagipula walaupun 'ain ini sesuatu yang bisa datang karena hati yang kotor, bukan berarti semua orang bisa dengan sengaja mengotori hatinya agar bisa mengirim 'ain untuk orang lain mbak. Ini beda dengan praktik perdukunan atau semacamnya. 'Ain ini umumnya bersifat qodarullah. Kita memang bisa mengendalikan diri agar tidak menjadi sebab 'ain untuk orang lain, tapi kita tidak bisa memanfaatkan diri untuk sewaktu-waktu mengirim 'ain secara terencana kepada orang lain. Karena belum tentu juga akan berhasil.
KEYKAN
Tuh Nya, dengar kata ust deh, sabar dulu.
ANYA
Timingnya itu lho?! Lu inget gak sih Rey? Tadikan si Farah keluar waktu gue baru banget mau bahas soal teror itukan sama Ust. Kurniawan? Coba lu inget-inget lagi deh, tadi gelagat Farah anehkan? Dia kayak buru-buru gitu keluarnya!
KEYKAN
Beneran Rey?
REYKO
Hmm, kayaknya gitu sih.
ANYA
Fixed, ternyata dia selama ini dalangnya Key!!!
KEYKAN
Tunggu deh, kalau diinget-inget, kayaknya semalam sebelum babysu koma, gue juga habis kirim foto bareng babysu di grup chat kitakan Nya?
ANYA
Sumpah lu?! Jadi babysu koma habis itu banget???
REYKO
Kayaknya iya, aku inget sih kamu sibuk main HP, terus langsung tiba-tiba kayak gelisah, sakit gitu dadanya, tapi.... Eh? tiba-tiba kayak gelisah? Tiba-tiba kayak sakit gitu dadanya? Jangan-jangan kamu juga kena 'ain dari Farah semalam Key?
UST. KURNIAWAN
Bagaimana bisa hilang rasa itu mbak?
KEYKAN
Lupa ust, karena habis itu babysu muntah-muntah sebelum koma. Jadi saya sibuk istighfar dalam hati karena saking ketakutannya.
UST. KURNIAWAN
Mashaallah tabarakallah, berarti istighfar itulah yang menjadi wasilah redanya gejala 'ain yang dialami mbak semalam.

Di saat Keykan, Reyko, dan Ust. Kurniawan sibuk membahas kejadian semalam, Anya justru terlihat sibuk mondar-mading dengan ponsel yang terus menempel di telinga. Anya semakin geram saat panggilan panggilan ponselnya ke Farah selalu tidak tersambung.

ANYA
Fixed, Farah pasti lagi ketakutan sekarang. Oke, lu pikir lu bisa sembunyi terus kayak gini? Belum tahu ya dahsyatnya diteror fans gue? Nih, rasain lu?! Dasar musuh dalam selimut!!!

CUT TO:

INSERT:

  1. Anya posting foto Farah di story instagramnya dengan caption "WANTED! Dukun berjilbab, musuh dalam selimut. Bagi yang menemukannya, tolong DM gue guys! Ternyata yang selama ini ngirim teror mistis ke gue dan @keykanofficial adalah si muna @farahitsme. Coba foto dukun berjilbab itu kalau kalian lihat dia, upload dengan tagger #cewekmunafik, tag gue, gue bakal transfer 100k perstory!"

CUT TO:

Keykan mendapat notifikasi instagram dari taggingan story Anya barusan. Seketika Keykan tersentak kaget membaca story Anya.

KEYKAN
Astaga Nya, lu serius harus gini? Hapus deh hapus! Kan bisa diomongi baik-baik lho?!
ANYA
Bodo amat, gue udah coba telp dia ya, tapi nyatanya hp dia dinon aktivin. Dan dia bahkan sekarang mungkin udah kabur jauh-jauh dari kita karena takut dilaporin ke polisi tuh?!
REYKO
Santai dulu deh Nya, kalian bertigakan udah hampir setahun bestie. Bahkan kalian bertiga itu 'wanna be' nya netizen lho. Masa masalah internal gini aja harus dibalst di sosmed?
ANYA
Terus, lu punya cara lainkah buat nangkep Farah? Masih mending gue lapor netizen, bukan lapor polisi lho ini. Lagian, kalau dia gak ketangkep-tangkep, gimana nasib babysu? Lu mikir gak sih?!

CUT TO:

INT. DEPAN PICU ROOM — DAY

Lusi baru saja selesai menyampaikan niatnya untuk resign, dia ingin melanjutkan studi di pondok pesantren seperti harapan almh.ibunya. Tapi lagi-lagi Mama Keykan mengungkit soal kondisi ekonomi Lusi yang masih harus membiayai sekolah adik-adiknya sebagai tulang punggung keluarga.

MAMA KEYKAN

Coba kamu pikir lagi. Kalau kamu resign, sekolah adik-adikmu gimana? Terus kamu mau bayar pondok pesantren pakai apa? Mending kamu nabung dulu aja sambil nunggu babysu balita. Kasihan Keykan nanti capek kalau ngurus semuanya sendiri.
LUSI
Saya ada rencana untuk cari beasiswa di pondok, terus kerja sama keluarga kyiainya buat biaya sekolah adik-adik bu.
MAMA KEYKAN
Duh, sayang lho Lus. Gaji kamu tergolong besar tahu. Kalau bukan karena loyalitas almh.ibumu terhadap keluarga saya, kamu mana bisa dapet gaji segede ini di jakarta Lus? Pikir-pikir dulu aja deh ya!

Tiba-tiba Keykan masuk disusul dengan Reyko dan Anya. Sementara Ust. Kurniawan sudah pamit pulang karena hari semakin sore. Lusi lantas memandang kehadiran Keykan dan suaminya dengan penuh dengki, seperti biasanya.

KEYKAN
Mamaaaa, coba lihat siapa nih yang masuk... Taraaaaa!
MAMA KEYKAN
Reyko? Kamu udah sembuh?
REYKO
Alhamdulillah udah mah!
MAMA KEYKAN
How can?

CUT TO:

Keykan dan Reyko bercerita panjang lebar kepada Mama Keykan. Sementara Anya menyingkir, memandang matahari yang perlahan turun. Tiba-tiba, ia kembali teringat dengan sesak napas yang mencekiknya di rumah Mama Keykan saat itu. Juga soal pecahan gelas di cafe yang tiba-tiba menancap di kulitnya.

FLASHBACK:

  1. Waktu Anya memuji-muji dirinya sendiri di cafe, sesaat sebelum gelasnya pecah.
  2. Waktu Anya memuji kulit kakinya yang mulus di tengah gelap dalam rumah Mama Keykan.
  3. Waktu Ust. Kurniawan bilang 'ain itu juga bisa disebabkan oleh diri sendiri karena terlalu memuji-muji kehebatan atau keindahan diri sendiri.

CUT TO:

Anya semakin merasa bingung. Tiba-tiba ia ragu bahwa Farah telah berbuat jahat padanya. Tapi ia terlalu gengsi untuk meralat dugaannya, karena notifikasi instagramnya pun sudah mulai ramai dengan tagging story dari followersnya. Mereka memfoto Farah di tempat terapi Zein, selepas menjemput Aqlan.

CUT TO:

EXT. PARKIRAN TEMPAT TERAPI ZEIN — DAY

Farah tiba-tiba bingung melihat orang-orang di sekitarnya sibuk mengambil foto dirinya yang sedang menggandeng Aqlan. Ia sempat berpikir bahwa itu adalah dampak dari penangkapan Hastu. Maka Farah pun lekas membawa masuk Aqlan, Zein, dan baby sitternya ke dalam mobil. Saat baru saja berjalan menuju pintu mobil, beberapa dari netizen yang mengambil fotonya tiba-tiba mendekat, lalu memvideokan Farah.

NETIZEN 1
Ini dia dukun berjilbabnya guys!
NETIZEN 2
A'udzibillahiminassyaitonnirojim!
NETIZEN 3
Udah lepas aja jilbabnya! Tarik jangan guys?
NETIZEN 4
Mbak Anya, kalau saya tampar si dukun berjilbab ini, saya dapet 500.000 ya?
NETIZEN 5
Kelakuan istri bupati nih guys, parah!

Farah yang terus dirundung dengan sesekali mengalami tindakan fisik itu pun semakin terlihat terdesak. Ia bingung dengan semua kalimat yang diucapkan netizen-netizen itu, karena semuanya sama sekali tidak ada kaitannya dengan penangkapan Hastu. Hampir saja aurat Farah terbuka karena salah seorang netizen benar-benar menarik jilbabnya. Bahkan seorang yang lainnya benar-benar menampar Farah sambil merekamnya.

FARAH
Toloooooong

Farah jongkok ketakutan di samping mobil. Tiba-tiba Suro si supir berlarian dari warung kopi dan langsung datang melerai. Suro menyelamatkan Farah dan membawanya masuk ke kursi tengah.

CUT TO:

EXT. DALAM MOBIL DI PERJALANAN — NIGHT

Suro membawa mereka menuju gedung KPK. Aqlan duduk di depan, tapi terus menoleh ke belakang karena khawatir dengan mamanya. Sementara Farah, Zein, dan Inah si baby sitter duduk di tengah. Suasana sedikit pening karena Zein terus rewel walau sudah dipangku Farah.

AQLAN
Mama sakit?
FARAH
Gak papa sayang.
AQLAN
Pipi mama merah.
FARAH
Gak papa sayang, Aqlan duduk yang benar, pakai shield beltnya ya nak.
AQLAN
Kenapa mereka jahatin mama? Gara-gara aku nakal ya ma?
FARAH
Aqlan mau belajar jadi anak baik lagi?
AQLAN
Mau, tapi nanti aku tetap bakal ceritain ke papa biar papa omelin balik ibu-ibu yang tadi jahatin mama ya.
FARAH
Makasih sayang. Udah duduk yang benar.

CUT TO:

INT. RUANG TUNGGU GEDUNG KPK — NIGHT

Akhirnya Farah bisa bertemu dengan Hastu. Aqlan dan Zein tetidur di mobil. Jadi Farah menemui Hastu seorang diri. Farah lebih dulu mampir ke toilet untuk menutup lebam di pipinya dengan bedak dan merapihkan kembali jilbabnya.

HASTU
Kamu udah hubungi umi?
FARAH
Belum, nanti saja. Aku ada rencana pulang untuk bicara langsung dengan abi dan umi.
HASTU
Mereka pasti kecewa sudah mempercayakan anaknya yang sholehah ini kepada laki-laki kayak aku.
FARAH
In shaa allah aku akan jelaskan dengan hati-hati ke mereka. Kamu fokus saja untuk bertaubat mas. Biar aku yang handle umi abi.
HASTU
Makasih karena masih percaya dan berpihak ke aku. Ngomong-ngomong, apa gak sebaiknya kalian memang tinggal di sana dulu? Walau dunia pondok pesantren tidak semeriah dunia sosialitamu di sini, tapi aku bakal lebih nyaman di dalam penjara kalau kamu dan anak-anak kembali ke sana, dampingi lagi abi dan umi untuk kelola pondok pesantren.
FARAH
Nanti kupikirkan lagi ya.

Tiba-tiba TV di ruangan itu menyiarkan 'breaking news'. Berita yang nemampilkan potongan story Anya dan story dari netizen saat menyerang Farah. Termaksud juga berita penangkapan Hastu sebagai koruptor. Hastu sontak kaget dan mulai mencemaskan istrinya itu. Farah hanya menunduk, menyembunyikan air matanya yang hampir jatuh.

HASTU
Kamu berantem sama Anya?
FARAH
......
HASTU
Kenapa dia jahat gitu sama kamu? Kenapa kamu disebut dukun sama dia?
FARAH
......

Farah yang sejak tadi mematikan HPnya karena diteror 'orang suruhannya' pun akhirnya tahu sebab di balik perundungan yang tadi dialaminya. Dari berita itu dia akhirnya membaca isi story Anya yang ditujukan untuknya. Farah pun menangis ketakutan di dalam pelukan Hastu.

FARAH
Aku gak tahu mas, gak ngerti, tadi semuanya baik-baik aja, aku gak paham maksud Anya.
HASTU
Yaudah kamu tenang dulu ya, nanti kita ke rumah Anya kalau proses pemeriksaanku sudah selesai.
FARAH
Kamu boleh pulang mas?
HASTU
Sejauh ini mereka melihat aku cukup kooperatif, dan aku sudah menceritakan semuanya secara jujur. Jadi, kemungkinan aku masih dibolehkan pulang, sampai berkas perkaranya disidangkan dan ada putusan pidana dari hakim.
FARAH
Alhamdulillah'alakulli haal.

BLANK:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar