Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE IN:
INT. KAMAR KEYKAN — NIGHT
Keykan tiba-tiba membuka matanya dengan penuh rasa takut, sebuah suara seperti retakan dinding terdengar di hampir seluruh penjuru rumahnya. Dengan piyama yang masih melekat, Keykan berjalan dalam gelap, mendekati gagang pintu kamarnya untuk menengok keadaan di luar. Dan dari belakang, Reyko tiba-tiba menepuk pundak istrinya yang terlihat berjalan ketakutan itu.
Keykan merunduk histeris. Reyko yang merasa khawatir dengan sikap istrinya lantas merangkul Keykan.
Dengan nanar yang mengarahkan suaminya kepada sumber bunyi, Keykan memandu mata dan telinga Reyko untuk mengekplorasi sesuatu yang terjadi di dalam kesunyian itu.
Saat Keykan dan Reyko sedang sibuk menerka apa yang terjadi di luar kamar mereka, suara tangis bayi tiba-tiba terdengar. Sontak Keykan teringat dengan bayinya, dan berlarian menuju kamar baby Suisen.
CUT TO:
INT. KAMAR BABY SUISEN — NIGHT
Keykan memasuki kamar baby Suisen dengan terjatuh-jatuh menerobos gelap, dan menabrak berbagai perabotan yang jadi menimbulkan gaduh.
Keykan mengangkat baby Suisen dari ranjang bayi, namun suara baby Suisen sudah tidak lagi terdengar, wajahnya bahkan terlihat pucat seperti mayat.
Keykan yang tidak juga melihat kedatangan suaminya lantas berlari ke luar kamar sambil menggendong bayi Suisen, dan tepat di bibir pintu, jenazah Reyko terhuyung jatuh dengan mata yang terbelalak, seolah menatap Keykan. Keykan semakin histeris ketakutan.
CUT TO:
INT. KAMAR KEYKAN — NIGHT
Reyko terbangun dari tidurnya karena melihat Keyko lagi-lagi bermimpi buruk.
Keykan terbangun dan langsung memeluk Reyko sambil menangis.
Keykan tiba-tiba teringat baby Suisen.
Reyko menyalakan lampu, dan beranjak membawa Suisen kepada Keykan untuk menenangkan perasaan istrinya. Keykan pun memeluk baby Suisen dengan keringat yang masih bercucuran.
FADE IN:
INT. RUANG KONSULTASI DOKTER — DAY
Pagi hari Keykan dan Reyko berkunjung ke rumah sakit, baby Suisen menunggu di luar ruangan bersama seorang baby sitter yang biasa dipanggil 'Lusi'. Lusi adalah remaja berkerudung segiempat yang menjuntai polos, bersifat misterius dan pemurung. Ia bekerja untuk Keykan karena sebelumnya almh.ibunya Lusi adalah ART keluarga Keykan.
Keykan menatap ragu suaminya, lalu mulai menjawab dengan bekas trauma yang masih terpancar di mimik wajahnya.
Keykan mulai menangis, mengingat mimpi-mimpinya, lalu menjawab dengan gemetaran.
FLASHBACK:
MONTAGE:
CUT TO:
CUT TO:
Keykan tercengang bisu saat melirik ke pintu dan ternyata ada Lusi yang sedang menatapnya tajam, sambil menggendong Suisen.
CUT TO BACK:
Keykan yang merasa sedang ditahan untuk bungkam oleh Lusi pun terpaksa menyudahi sesi konsultasi dan beranjak mengambil baby Suisen dari gendongan Lusi. Dan Lusi menutup pintu ruangan dokter dengan tatapan yang fokus ke dalam ruang konsultasi itu.
BLANK & MATCH CUT TO:
INT. KAMAR FARAH — DAY
(Farah berjalan menjauhi kamera dengan baju dinas dan kerudung senada warna pramuka) dan tiba-tiba membanting semua peralatan make up yang ada di meja riasnya, lalu menyungkurkan kepala di atas meja itu, sambil menatap kamera dengan tatapan kosong. Tiba-tiba Hastu (suami Farah), keluar dari kamar mandi, sambil membenarkan gesper celana dan merapihkan kemeja yang dikenakannya.
Hastu yang sibuk bermain handphone lalu mulai mendekati Farah, meletakkan handphonenya di atas meja dekat kepala Farah, dan mengusap tempurung kepala istrinya itu.
Farah hanya mendanga, menatap suaminya dengan penuh kesedihan.
INTERCUT:
INT. DEPAN PINTU DI LUAR KAMAR FARAH — DAY
Seorang ajudan berjalan mendekati pintu kamar Farah, dan mengetuk pintu.
CUT BACK TO:
Ajudan tersebut lalu pergi meninggalkan kamar Farah.
CUT TO:
CUT TO:
MONTAGE:
CUT TO:
EXT. MEJA CAFE OUTDOOR — DAY
Anya dan Keykan duduk di meja dengan beberapa hidangan makan siang yang sudah tersaji. Lusi juga datang, tapi dia duduk di meja dalam cafe, sambil mengurus baby Suisen. Keykan terlihat sibuk menelepon Farah, sementara Anya sedang asyik live instagram dengan mengeksplor keindahan kulit wajahnya.
CUT TO:
Anya menyodorkan kamera handphonenya ke arah Keykan yang selalu terlihat muda dengan oversize stylenya, untuk memperlihatkan keindahan wajah sahabatnya itu dari jarak dekat.
INTERCUT TO:
EXT. RUANG TENGAH RUMAH FARAH — DAY
Farah melirik handphone, lalu menyeka air matanya sambil memberikan Zein kepada baby sitternya setelah selesai diberi asi. Farah menghela napas, dan mulai menata notasi bicaranya agar terdengar seceria mungkin.
CUT BACK TO:
CUT TO:
EXT. MEJA CAFE OUTDOOR — DAY
Anya memamerkan keindahan kulit tangannya sambil mencoba membandingkan putihnya kulit dia dengan cangkir kopi pesanannya.
Tiba-tiba cangkir yang sedang dipegang Anya pecah menjadi berkeping-keping.
CUT TO:
Keykan yang berada agak sedikit jauh dari meja makan mereka, tiba-tiba menoleh ke arah Anya yang mulai mengalami pendarahan pada sekitar pergelangan tangan dan bahu depannya.
CUT BACK TO:
CUT TO:
Keykan lalu memutus panggilan teleponnya dan bergegas menghampiri Anya yang mulai dikelilingi banyak orang.
INSERT:
Keykan mematikan live instagram di handphone Anya. Dan sibuk menghubungi ambulance sambil panik memperhatikan sekitar. Sedangkan Anya terus mengerang kesakitan.
Blank: