Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Ada di antara Mereka
Suka
Favorit
Bagikan
1. ACT 1 - Pengenalan dan Insiden

On black.

Ting ting ting ting!”, suara sendok beradu dengan cangkir.

J CUT TO:

1. INT. RUANG MAKAN UTAMA – RUMAH MANSION KELUARGA SURYA - MALAM

Terlihat tangan SESOSOK PRIA mengaduk secangkir kopi. SESOSOK PRIA itu duduk di kursi paling ujung atas sisi kiri meja makan besar dan panjang. Suara aduan sendok dan cangkir perlahan digantikan oleh melodi dari piano yang beritme santai mengiringi makan malam. Suara SESOSOK WANITA yang terdengar imut mulai bernarasi.


WANITA BERSUARA IMUT (V.O.)
Jadi, di sinilah Aku.


Ruang makan utama yang mewah dengan dua PELAYAN sibuk mengantarkan makanan dan minuman lezat. Semua Anak BAPAK TUA SURYA duduk di meja saling sibuk mengobrol ringan.

 

WANITA BERSUARA IMUT (cont’d) (V.O.)
Di Minggu malam ini Aku sedang berada di perjamuan makan malam nan mewah dengan berbagai menu lezat, duduk bersama salah satu keluarga selebriti yang kaya raya, terkenal, dan papan atas yang ada di negeri ini.


INSERT: Foto besar anggota Keluarga Surya tergantung di dinding ruang makan utama. BAPAK TUA SURYA (70an) dengan almarhum Istrinya, beserta tujuh Anak BAPAK TUA SURYA dengan pasangan dan anaknya masing-masing.


WANITA BERSUARA IMUT (V.O.)
Mereka adalah Keluarga Surya Kencana!


Kita putar beberapa video (vlog, menyanyi, unboxing, memasak dsb) dari SI KEMBAR LARA dan LIRIH yang saat itu masih berusia enam tahun dari channel youtube “The Surya Family”. Video-video tersebut viral dan mendapatkan view serta like jutaan.


WANITA BERSUARA IMUT (V.O.)
Hampir lima tahun yang lalu, keluarga ini terkenal karena konten youtube mereka yang viral dan booming berkat si kembar lucu nan manis, Lara dan Lirih, Anak dari Bapak Adhi, yang merupakan anak pertama dari Bapak Tua Surya.


SESOSOK PRIA yang mengaduk kopi adalah ADHI HERU SURYA (45), berwajah garang, berdagu tajam, dan berjas hitam kelam sedang mengangkat cangkirnya yang berisi kopi.

FREEZE FRAME, Tertulis pada layar, ADHI HERU SURYA (ADHI), ANAK TERTUA BAPAK SURYA, END FREEZE FRAME.

ADHI hendak meminum kopinya tetapi tidak jadi karena ANI FINKA SURYA (43), Istri ADHI dengan pakaiannya yang berwarna keemasan lengkap juga dengan perhiasan gelang, kalung, dan anting emasnya berkilauan, baru memasuki ruang makan utama dan menghampiri ADHI.

FREEZE FRAME, Tertulis pada layar, ANI FINKA SURYA (ANI), ISTRI ADHI SURYA, END FREEZE FRAME.


ANI
(Berdiri di belakang Adhi) Anak Kita sebentar lagi akan berangkat.

ADHI
Jadi sudah siap? (Ikut berdiri)

 

ANI mengangguk dan membenarkan dasi Suaminya yang miring.


ADHI
Sebentar, sepertinya Aku ingin ke toilet dulu.


ADHI ke toilet. ANI duduk di kursi ADHI. Kemudian LARA dan LIRIH (10) muncul menghampiri ANI. LARA dan LIRIH SI KEMBAR lucu dengan rambut hitam mereka yang panjang sudah memakai jaket berwarna merah terang, pakaian mereka sama persis. LARA menguncir rambut panjangnya menjadi dua “buntut”, kiri dan kanan dengan ikat rambut berwarna pink kesukaannya. Di bagian atas kepala LARA juga terdapat jepitan rambut kecil berwarna pink menjaga rambut LARA tetap rapih. Sedangkan LIRIH, membiarkan rambut panjangnya terurai tanpa satupun asesoris ikat rambut tetapi rambutnya tetap rapih.

FREEZE FRAME, Tertulis pada layar, AMARA SURYA(LARA), IRITHEL SURYA (LIRIH), SI KEMBAR ANAK ADHI DAN ANI.


WANITA BERSUARA IMUT (V.O.)
Ya, Itu adalah mereka sekarang! si kembar yang sudah tumbuh menjadi dua gadis cilik yang ceria.


END FREEZE FRAME.


LARA
Sudah siap!


LARA tersenyum tipis pada Ibunya.


ANI
Sudah makankan tadi? (Sambil merapihkan pakaian Lara dan Lirih)

LARA
Iya. Ayah di mana?

ANI
Di toilet. Kalian pamit dulu sana, sama Om dan Tante sambil menunggu Ayah.

LARA
Oke!


LARA dan LIRIH menghampiri WANITA GEMUK yang duduk di sisi kiri meja makan juga, selang tiga kursi kosong dari kursi ADHI. WANITA GEMUK melahap kuat makanan pembuka donut beraneka rasa sambil berfoto-foto. LARA dan LIRIH mengganggu WANITA GEMUK itu dan meminta untuk salim. ANI tersenyum melihatnya. WANITA GEMUK tetap melanjutkan memasukkan donut ke mulutnya.

FREEZE FRAME.

 

WANITA BERSUARA IMUT (V.O.)
Oiya! Aku lupa memperkenalkan diriku. Aku bukan merupakan anggota keluarga Surya. Aku hanya tamu. Dan ..., orang itu bukan Aku.


Kemudian terlihat WANITA BERSUARA IMUT (26). Manis, cantik, dan selugu anak sekolahan. Berpakaian feminim dengan rambut mediumnya yang bergelombang tergerai bebas. Ia duduk di kursi paling ujung bawah sisi kanan meja makan, bersebrangan diagonal dengan kursi ADHI, lalu menoleh ke belakang ke arah kamera (BREAK THE 4th WALL).


WANITA BERSUARA IMUT
Namaku adalah Ananda Mawar. Panggil saja Mawar! (Tersenyum manis) Sementara orang yang tadi,


Terlihat WANITA GEMUK bernama FATMA NAYLA (30). Tertulis pada layar, FATMA NAYLA(FATMA), ANAK KELIMA BAPAK SURYA.


MAWAR (cont’d)(V.O.)
Dia adalah Fatma, Anak kelima Bapak Surya.

 

END FREEZE FRAME


FATMA menghentikan kegiatan makannya. LARA dan LIRIH salim pada FATMA. Lalu terlihat di samping kanan MAWAR, wanita beralis tebal bergaun minimalis modern dengan ekspresi wajah yang tidak santai.


Tertulis pada layar, MAHARANI DEWATA (RANI), ANAK KETUJUH BAPAK SURYA. RANI sedang meminum tehnya.


MAWAR (cont’d) (V.O.)
Jadi Aku berada di sini karena diundang oleh Rani, sahabat baikku sedari masa kuliahan. Yang juga merupakan anak bungsu Bapak Tua Surya.


MAWAR melihat lagi ke LARA dan LIRIH yang masih bercanda mengobrol dengan FATMA.


MAWAR (cont’d)
(Pada Rani) Jadi, si kembar Lara dan Lirih akan pergi sekarang?

RANI
Ya. Aku lupa memberitahumu Mawar. Asrama sekolah mereka cukup ketat di Singapura. Mereka harus sudah check in di asrama malam ini karena Senin pagi esok, mereka harus sudah mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah kembali.


MAWAR mengangguk. LARA dan LIRIH masih bercanda dengan FATMA sembari memakan kue-kue.


MAWAR (V.O.)
Sejak lima tahun yang lalu, saat si kembar memasuki sekolah dasar, Adhi dan Ani sepakat untuk menyekolahkan si kembar di Singapura. Sejak saat itu, si kembarpun sudah tidak melanjutkan konten-konten mereka.


Pelayan memberikan minuman jus jeruk pada MAWAR.


MAWAR
(Kepada pelayan) Terima kasih. (Kepada Rani) Namun, Aku penasaran. Mengapa si kembar tidak melanjutkan saja karir mereka yang sedang naik daun saat lima tahun yang lalu?

RANI
Kau tahu, Kakakku Adhi dan Istrinya Ani benar-benar mengutamakan pendidikan di atas segalanya. Mereka ingin yang terbaik untuk Lara dan Lirih sehingga merekapun memasukkan si kembar ke sekolah super ketat nomor satu unggulan yang berada di Singapura. Dunia entertainment terkadang juga tidak pasti. Hari ini Kau di atas, bisa saja besok Kau “buuff” menghilang tak dikenal. Jadi yaa si kembar harus mengorbankan karir mereka demi pendidikan.


FRANS PRASETYO (28) yang berada di samping kiri MAWAR berwajah good looking, berpakaian fancy, karismatik, serta percaya diri ikut menimbrung.

 

Tertulis pada layar, FRANS PRASETYO (FRANS), ANAK KEENAM BAPAK SURYA.


FRANS
Ahaha yang penting berkat keviralan Lara dan Lirih, Kita semua jadi ikutan terkenal kena getahnyakan?

RANI
Ya-ya. Tapi endorse, konten-konten, dan eksistensi maupun pamor Keluarga Surya benar-benar menurun belakangan ini. Bukankah begitu Mawar?

FRANS
(Memotong) Gadis manis ini tidak tahu apa-apa Rani! Mungkin Kalian merasa seperti itu, tetapi itu sih tidak berlaku buat diriku yang masih akan terus eksis!


FRANS mengedipkan satu matanya pada MAWAR. MAWAR agak jengkel. FRANS lanjut menyantap makanan pembuka dan menyeruput kopinya. LARA dan LIRIH sampai di kursi FRANS. MAWAR melihat lagi perbincangan dan canda ria kecil SI KEMBAR dengan FRANS sambil sesekali menyantap makanannya juga.


MAWAR (V.O.)
Itulah alasan mengapa perjamuan makan malam mewah ini diadakan. Keluarga Surya berkumpul untuk membahas pamor mereka yang kian hari kian menurun. Baik dari sisi views youtube, endorsement, ataupun yang lainnya. Namun, Bapak Tua Surya tidak bisa ikut karena Ia sedang dirawat di rumah sakit.


MAWAR melirik lagi ke arah FATMA. FATMA terus memakan semuanya.

Kita putar beberapa video (mukbang, wisata kuliner, dsb tentang makanan) dari channel youtube dan tiktok milik FATMA Bernama “Fatma with the food”. Video-video tersebut masih mendapatkan view serta like jutaan.


MAWAR (V.O.) (cont’d)
Yaaa meskipun yang dikatakan Frans tadi ada benarnya. Anak-anak Bapak Tua Surya yang terkena getah masih lumayan eksis dengan channel youtube, tiktok, maupun sosmed lain mereka masing-masing. Contohnya saja, channel youtube Fatma yang berisikan konten mukbang dan makanan masih lumayan banyak yang menonton.


Tiba-tiba LARA sampai di depan MAWAR ingin salim padanya. FRANS berdiri dari kursinya menerima panggilan telepon. LARA salim pada MAWAR dan MAWAR mengelus-elus kepala LARA hingga menyentuh jepitan rambutnya.


MAWAR
(Tersenyum) Mengapa cepat sekali berangkatnya?

LARA
Mmm pesawatnya sudah mau terbang, besok juga sudah harus sekolah lagi Tante.

MAWAR
Oke. (Memegang kepala LARA lagi) Belajar yang rajin ya supaya pintar dan berguna buat masa depan bangsa! Hehehe.


Terdengar teriakan PENGASUH WANITA LARA dan LIRIH dari balik ruangan samping ruang makan utama.


PENGASUH WANITA
Lara! Cepat pakai sepatumu! Kita akan segera berangkat!


LARA berlari ke suara tersebut. MAWAR memperhatikan. Pada kursi yang berdepanan dengan kursi ADHI, terdapat RAFI AGUSTO (35), berwajah dingin, memakai setelan jas pengacara mahal terbaru dan sangat lelaki juga memiliki aura cool sedang menyeruput tehnya dan tidak sengaja melihat LARA berlari. RAFI adalah pengacara.

Tertulis pada layar, RAFI AGUSTO (RAFI), ANAK KEEMPAT BAPAK SURYA.

Di samping kiri RAFI terdapat Istrinya, ELENA AGUSTO (30), wanita cantik, elegan, dan ramping berpakaian gaun yang anggun. ELENApun memperhatikan RAFI yang melihat LARA tadi.

Tertulis pada layar, ELENA AGUSTO (ELENA), ISTRI RAFI.


ELENA
Jadi, bagaimana kalau Kita menyekolahkan Rifal juga di Singapura Mas?


RIFAL (10), Anak dari RAFI dan ELENA seumuran LARA dan LIRIH, duduk di samping kiri ELENA asik memainkan gadget saja.


ELENA (cont’d)
Rifal sudah akan masuk jenjang sekolah menengah pertama. Tidak ada salahnya Kita memikirkannya juga dari sekarangkan?


RAFI tetap diam.


ELENA (cont’d)
Pola pikirnya akan lebih luas jika Kita menyekolahkannya di luar negeri juga. (jeda) Mas?

Rafi
(Jutek kasar) Terserah Kau saja.


LIRIH muncul di depan MAWAR dan ingin salim pada MAWAR. Rambut LIRIH agak berantakan karena tak memakai ikat rambut.


MAWAR
Kau pasti Lirih. Kalian mirip sekali. Kok rambutmu tidak diikat seperti Lara tadi?

LIRIH
(Menunduk malu tidak menjawab)

MAWAR
Hehehe gapapa tetap cantik dan imut. Hati-hati ya Kalian.


LIRIH tersenyum dan lanjut menyalimi RANI, lalu hendak menyalimi SEORANG PRIA di samping kanan RANI yang memakai seragam coklat Pegawai Negeri Sipil (PNS).

PRIA itu memainkan handphonenya (HP) dan menjauhkan layar HPnya dari wajahnya sembari membenarkan kacamatanya. MAWAR dan RANI memperhatikannya. Ia adalah YUDHIASTA MAHENDRA (43), old fashioned, boomer, PNS. LIRIH salim pada YUDHI.

Tertulis pada layar, YUDHIASTA MAHENDRA (YUDHI), ANAK KEDUA BAPAK SURYA.


YUDHI
Kita mau makan kok malah pergi? Pamali loh gak menghargai makanan!

RIFAL
Betul tuh kata Om Yudhi! Nanti nasinya nangis juga loh kalau kata Papa Mama juga!


LIRIH terus berjalan menyalimi ELENA, lalu RAFI.


RAFI
Betul sih. Cuma Kamu itu juga gak menghormati Kita Yudhi. Acara kumpul-kumpul seperti ini kok malah datang sendirian aja.

YUDHI
Ya Aku ada perjalanan dinas weekend ini ke Bali jadi sekalian lewat juga di kota ini. Gasempat ajak Keluargaku jadinya. Mereka stay aja di rumah. Masih syukur Aku sempatkan waktu untuk datang daripada tidak sama sekalikan?

RAFI
Terima kasih kalau begitu karena sudah datang. Tapi ganti dulu juga tuh bajumu. Acara kumpul keluarga begini kok masih pakai baju kerja.

YUDHI
Saya barusan datang sehabis magrib tadi. Jadi tidak sempat ganti baju. Gakpapalah pakai baju ini lagipula masih dilingkup Keluarga doangkan?

RAFI
Yudhi-yudhi. Tidak pernah berubah dari dulu.

YUDHI
(Memperhatikan pakaian RAFI) Bukannya Kamu juga pakai pakaian pengacaramu juga tuh? Aku sih lebih bangga sama seragam PNSku ini, lebih halal ketimbang pekerjaan pengacara kotormu itu. Yang salah dibenerin, yang benar disalahin.


RAFI bersabar dan tersenyum kecut.


RAFI
Haha, padahal gajinya dari pajakku juga.


FRANS duduk di kursinya kembali. FRANS mencuri pandangan pada ELENA. ELENA kebetulan menangkap pandangan FRANS dan membuangnya jauh-jauh seketika. RAFI melihat sekilas momen itu dan memasang muka curiga. ADHI datang kembali dari toilet. LARA dan LIRIH berlari memeluk ADHI. MAWAR memperhatikan.


MAWAR (V.O.)
Seandainya saja Aku tahu momen itu adalah terakhir kalinya Adhi memeluk gadis-gadis kecilnya.


MAWAR tersenyum tenang.


MAWAR (cont’d) (V.O.)
Hal itu adalah suatu anugrah bagi orang sepertiku yang tidak pernah lagi merasakan pelukan seorang Ayah dari semenjak Usiaku seumuran Si kembar. (Jeda) Ahhh momen tenang seperti ini, seandainya bisa berlangsung kekal. Orang-orang biasanya menyebutnya, “The calm before the storm”. Karena beberapa saat yang akan terjadi kedepannya, adalah suatu badai yang entah datang darimana menimpa keluarga besar sahabatku ini.


MAWAR terlepas dari lamunannya memperhatikan ADHI, LARA, dan LIRIH. ANI berdiri, LARA dan LIRIH pamit mencium orang tua mereka. Terlihat PENGASUH SI KEMBAR menggandeng LARA dan LIRIH keluar dari ruang makan utama sambil melihat jam tangannya.


PENGASUH itu adalah LARASATI DEWI (30), wanita hitam manis, rambutnya agak ikal, dan sangat setia pada Keluarga Surya, terkhusus ANI.


Tertulis pada layar, LARASATI DEWI (LARAS), KEPALA PEMBANTU RUMAH MANSION KELUARGA SURYA.


MAWAR
(Pada Rani) Jadi Laras yang mengantarkan mereka?

RANI
Iya. Di bandara sudah ada kerabat Kami dari Singapura yang akan menemani si kembar dan juga merekalah yang mengurus si kembar di Singapura.


Tiba-tiba RAFI bertanya pada RANI.


RAFI
Kamu juga Rani sama aja, cuma sendirian aja. Memang kapan Suamimu pulang dari berlayar?

RANI
Akhir tahun sudah turun ke darat lagi Kak.


ADHI duduk kembali di kursinya. ANI duduk di samping kursi ADHI.


ADHI
Makanya cepat-cepat punya momongan. Biar gak sendirian aja dan biar Anak-anak Kita (pada YUDHI dan RAFI) punya sepupu lagi. Ya gak?


YUDHI dan RAFI menaikan alis mereka dan mengangguk. RANI hanya cemberut. Datang SEORANG WANITA yang lumayan langsing, berpakaian sederhana, dan terlihat awet muda duduk di kursi yang berdepanan dengan MAWAR, di samping FATMA.

Semua perhatian langsung tertuju padanya, Ia adalah RENIATA REFANA (40). Tertulis pada layar, RENIATA REFANA (RERE), ANAK KETIGA BAPAK SURYA.


RERE
(Menguap) HUAAAAHHHH. Maaf-maaf silahkan lanjut lagi. (Kepada Fatma) Jadi Aku sudah ketinggalan apa?


FATMA menggelengkan kepalanya.


FATMA
Dari mana saja Kau! Semuanya menunggumu!

RERE
Oh hahaha huahh (menguap lagi). Akukan sudah meminta maaf tadi Adikku Fatma yang subur ini. Yang penting Aku sudah di sini.

FATMA
Pasti baru bangun tidur!


RERE tersenyum pasrah dan menaikan kedua tangannya.


FATMA
Bahkan Laraspun sudah berangkat mengantar si kembar juga tadi.

RERE
Ohiya Aku sempat bertemu dengannya tadi sesaat sebelum Ia keluar dari rumah.


Terdengar tepukan tangan ANI yang kencang berbunyi tiga kali. ANI berdiri.


ANI
Baiklah, karena Rere sudah berada di kursinya, Kita sudah dapat memulai topik inti Kita mengenai masa depan serta pamor Keluarga Surya di dunia hiburan yang belakangan ini telah menurun. Meskipun Suamiku, Adhi ....


ADHI menganggukkan kepalanya sembari menyeruput kopinya.


ANI (cont’d)
Telah bekerja keras memutar keuntungan yang Keluarga ini dapatkan dari dunia hiburan pada perusahaan Kita,

MAWAR (V.O.)
Mereka telah membuat bisnis di berbagai bidang berkat keuntungan dari dunia hiburan.

ANI (cont’d)
Namun, dunia hiburan tetaplah menjadi sumber pemasukan utama Keluarga Besar ini. Maka dari itu, seperti yang Aku harapkan dari Kalian dahulu. Untuk berbicara mengenai keadaan saat ini dari eksistensi kalian masing-masing di dunia entertainment.

MAWAR
Maaf, sepertinya Aku perlu ke belakang.

ANI
Ohhh tidak perlu cantik. Tidak apa-apa jika Kau ingin tetap di sini. Baiklah, sepertinya di mulai dari Kau dahulu Fatma.

FATMA
Hmm, oke.


FATMA membuka tab besarnya dan akan memaparkan insight business dari channel youtubenya.


FATMA
Jadi seperti yang Kalian semua juga tahu. Beberapa bulan belakangan ini channel youtubeku mengalami peningkatan signifikan.

MAWAR (V.O.)
Dan kemudian, terjadilah badai itu.

FATMA
Dalam beberapa bulan ke depan (terpotong).


Terdengar suara risih dari ADHI. Semuanya menengok. ADHI mendadak memegangi lehernya yang terasa tercekik hebat. ADHI terhuyung dari kursinya, jatuh keras terbanting ke arah belakang. Tubuh ADHI kejang-kejang meronta kuat. Semua orang berdiri, panik. Seketika keluar busa dari mulut ADHI HERU.


ANI

MASSS?!


ANI melotot kaget sambil menutupi mulutnya dengan tangannya. Semua orang mendekat. Wajah ADHI terlihat kaku. ADHI sudah tidak bernyawa. Semuanya syok.

Cut to : Title Card, “Ada di Antara Mereka”

On black.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar