Cuplikan Chapter ini
Langit batas kota sangat cerah pagi itu Matahari bersembunyi di balik awan seolah mengerti Sisil tidak ingin berkeringat di pagi ini Ia melangkah lebih pagi ke sekolah Bundanya juga kerja dengan jadwal pagi hari Rasanya kesal dan malas untuk menampakkan wajah di hadapan bundaAh biarlah setidaknya aku tidak membuat masalah lagi gumamnya dalam hatiSisil Kamu kemana kemarin Kabur ya Sisil dicecar pertanyaan oleh Yana ketika baru saja menempelkan pantatnya ke kursiKenapa emangnya