Cuplikan Chapter ini
itku. Dari luar, pemandangannya mengerikan—pada detik ini, asrama Phoe-nix Riders masih berdiri; pada detik berikutnya, ledakan me-mekakkan telinga dan bola api oranye meletus dari atap at -rium kami. Jendela-jendela hancur, menghamburkan pecah-an kaca ke mana-mana. Saat api mengepul tak terkendali, men curahkan asap hitam ke udara, lampu-lampu di asrama ter dekat menyala dan para pemain dari tim lain berlarian meng hampiri. Ada yang berteriak-teriak. Yang lain berdiri de-ngan tangan