Cuplikan Chapter ini
n suara langkah kaki dari atas.Apartemen sederhana kami—dan, bersamanya, seluruh ke-kha watiranku—tergantikan oleh kegelapan dan keheningan.Aku mengembuskan napas, lega bisa meninggalkan dunia nyata untuk sementara waktu. Segera saja visiku dipenuhi ca haya biru-neon, dan aku mendapati diri di puncak sebuah bukit, memandangi lampu-lampu Kota Tokyo virtual yang tidak ada bedanya dengan kota sebenarnya. Satu-satunya peng ingat bahwa diriku berada di dalam simulasi adalah kotak kaca be