Cuplikan Chapter ini
Senja di Medan turun dengan gerimis yang lembut Langit berwarna kelabu seperti menyimpan kesedihan yang menekan dada Pramudia memarkir mobil dinasnya di depan sebuah kafe kecil di Jalan Zainul Arifin Di balik jendela kaca yang berembun tampak seorang perempuan berkerudung biru muda menatap ke arah luar SartikaIa masih sama seperti dulu lembut tenang dan memiliki senyum yang mampu menenangkan badai di dada Sudah hampir dua tahun mereka tidak bertemu sejak hari pernikahan Pramudia