Cuplikan Chapter ini
g belum sempat dipangkas jadi pusat perhatian. Dimulai ketika cowok itu membuka helm di tempat parkir, hingga berjalan menyusuri halaman dan lorong kelas, semua orang menontonnya.Rambut siswa cowok kelas Bahasa sudah terpangkas rapi, kecuali Rigel. Walaupun begitu, dia cuek saja. Bisa dihitung jari mereka yang ngotot menggodanya. Siapa sih, yang berani pada singa?Rigel bahkan tidak repot-repot mencari topi. Dia malah membantu redaktur Intensitas masuk ke kelas-kelas untuk membagikan maj