Cuplikan Chapter ini
raba perut, bagian yang paling menyiksa dari rasa sakit yang akhir-akhir ini kerap menyapa. Di batas kesadaran, ingatan untuk menetapi janji berkelebat.Jari jemarinya mencari sesuatu. "Ka ... sim?""Ssst," Bibi Aisyah berada di sampingnya."... ak ... pon ... Sim?""Ssst, kamu harus tenang, Reem," Bibi Aisyah menepuk lembut punggung tangannya. Perkataan Reem tidak dapat diartikan. Gadis itu jatuh tertidur kembali.Kali