Cuplikan Chapter ini
u yang ditunjukkan Reem, tersembunyi semangat menyala. Diskusi-diskusi penuh gairah, sudut pandang yang sama sekali berbeda, kalimat-kalimat yang sulit dipatahkan kebenarannya menjadi ciri khasnya kemudian. "Hari ini, kita akan berkelana ke mana lagi, Reem?" Kasim tertawa. "Kamu sudah pernah ke Oudaya?""Pasar Oudaya tempat kita bertemu waktu aku sedang melihat-lihat permadani Beni Ourain? Sering! Adikku hobi belanja!" "Oudaya