Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Belum pernah aku terpukau dengan keelokan seorang perempuan seperti halnya keterpukauanku kepada Mariyah. Rasulullah pun terpukau dengan kecantikan paras dan akhlaknya." -Pujian Sayyidah Aisyah untuk Maria-
Aku Shinouti, seorang pengawal setia istana Megaukes, yang hidupnya tertambat pada cinta yang tak terucap. Maria, wanita Koptik yang lembut, saleh, dan penuh pesona, mengisi setiap sudut pikiranku. Namun, bagiku, mencintainya sama seperti menggenggam bayangan—tak pernah benar-benar bisa kumiliki.
Hanya puisi yang menjadi perantaraku, bahasa jiwa yang kutulis diam-diam di antara hiruk-pikuk istana. Namun, Maria tetap diam, tak sedikit pun menggubris perasaanku. Cintaku tak pernah padam, meski dunia seakan memisahkan kami.
Dari Biara Kanopos, Abba Isaak, seorang rahib bijaksana, meramalkan sebuah rahasia besar tentang kedatangan Nabi Baru yang akan membawa cahaya. Namun, takdir telah menghentikan hidupnya dengan cara yang kejam sebelum rahasia itu terungkap sepenuhnya. Termasuk kode Gematria yang diajarkan Abba Isaak, aku mengungkap siapa sosok Nabi itu.
Hathib, seorang utusan dari Madinah, membawa kabar dan undangan dari negeri Arabia. Namun, kabar yang tak pernah terlintas di benakku. Takdir menggiring kami ke jalan yang berbeda. Maria pergi ke Madinah, meninggalkanku bersama rindu yang tak terobati. Aku mengantarnya, hingga ia bertemu dengan lelaki yang konon kerap hadir dalam mimpinya—Nabi Muhammad. Aku pun yakin bahwa lelaki itu adalah Nabi yang sosoknya kerap dibicarakan Abba Isaak.
Aku kembali ke Mesir. Cinta yang mendalam ini menghancurkanku. Aku sakit, tubuhku kian melemah. Namun keyakinanku kepada Nabi itu semakin tumbuh. Saat kabar kebahagiaan Maria bersama Sang Nabi sampai ke telingaku, aku tahu bahwa harapanku untuk memiliki Maria telah musnah.
Aku merasa ini ambang akhir hayatku. Haruskah aku bersyahadat, berharap suatu hari, di Surga, aku dan Maria bisa bertemu kembali tanpa batas?
Shinouti adalah sebuah gambaran cinta sejati yang tidak berubah sampai akhir hayat, walaupun tanpa harus memiliki. Tingkat keikhlasan yang mencapai puncaknya.