Cuplikan Chapter ini
Desember 2010 Empat orang duduk mengelilingi makam Desa Tumpang Mereka khusyuk mendaraskan doa Bulir-bulir lembut mengalir dari sudut-sudut netra Tak diragukan lagi sosok yang bersemayam di pusara di depan mereka pastilah sosok yang sungguh-sungguh mereka cinta sepenuh jiwa Makam itu sederhana saja Tanpa cungkup beratap joglo Tidak ditinggikan berundak-undak dengan lapisan marmer Tak pula berpagar kukuh yang memisahkannya dari ruang dan orang-orang di sekelilingnya Hanya makam yan