Cuplikan Chapter ini
Sudah dua hari Tini tidak masuk sekolah Jarwo dan Surti tidak ingin memaksa anak perempuannya itu untuk bersekolah Mereka sudah pasrah Mereka berpikir mungkin lebih baik Tini di rumah saja daripada menuntut ilmu tetapi malah mendapatkan ngilu di kalbu Toh di desa mereka anak tidak bersekolah merupakan hal yang lumrah Masa depan bukanlah hal yang terlintas di benak mereka Tak sempat pikiran itu mampir walau sekilas saja Bagi mereka yang terbiasa berkarib dengan aneka nestapa yang