Cuplikan Chapter ini
Ketika nama Nana di sebut beberapa orang bersorak kecil Yang lain bertepuk tangan Tapi suara Nana nyaris hilangLulu memeluk lengannya Danu menepuk pelan pundaknya Beberapa teman melambai padanya sambil tersenyum banggaTapi semua itu terasa jauhPada akhirnya dia memang jadi kandidat satu-satunya Tapi yang Nana rasakan bukan kemenangan melainkan kehampaan yang aneh Seolah dia sampai di garis akhir bukan karena dia berlari paling cepat tapi karena orang lain memilih berhentiNana b