Cuplikan Chapter ini
Pagi yang Sama Hati yang BerbedaPagi itu seperti biasa Ari terbangun sebelum adzan subuh Suasana kosan sederhana di sudut Depok masih sunyi Ia bangkit perlahan merapikan tempat tidur lalu mengambil air wudhu Di atas sajadah kusam yang menjadi saksi doa-doanya selama bertahun-tahun Ari kembali bersujud Namun kali ini doanya lebih tenang lebih jernih dan lebih pasrahSetelah subuh ia menyeduh teh hangat dan membuka jendela kosan Udara pagi menerpa wajahnya membawa aroma tanah ba