Cuplikan Chapter ini
Pagi itu matahari memeluk hamparan sawah dengan sinar keemasannya Bayu Arief Toni dan Andre berdiri sejajar di di belakang pondok memandang takjub ke arah lahan yang dulu hanya ladang kosongkini telah menjelma menjadi surga kecil yang hidupKincir air berputar perlahan memantulkan cahaya pagi menambah pesona lanskap yang tertata rapi Di belakang mereka sebuah kafe berdiri anggun menempati lahan seluas lima ribu meter persegi Sementara itu saung-saung mini dan gazebo berjajar sep