Cuplikan Chapter ini
Di dalam pondok di ruangan kamar Arief kamar khususnya Arief duduk membungkuk di hadapan laptopnya Wajahnya serius matanya terpaku pada layar yang memancarkan cahaya biru redup Jemarinya menari cepat di atas keyboard mengetik barisan kode yang tampak rumit bagi mata awam Kilatan huruf dan angka dari layar tercermin di wajahnya menciptakan siluet samar yang berganti-ganti mengikuti ritme kerjanyaUdara dingin menyusup dari celah-celah jendela kayu tetapi Arief tetap fokus Suasana ya