Cuplikan Chapter ini
Sayang mau itu. Fonix menolehkan penglihatannya pada penjual permen kapas yang ku tunjuk. Jujur saja, setiap berdua bersama Fonix, sifat manjaku kambuh dengan parah. Fonix membeli dua permen kapas untuk masing masing dari kami. Bergandengan di tengah keramaian. Jadi ini rasanya orang pacaran, Seumur hidup aku baru merasakan-nya. Tangan kekar Fonix bergandengan erat dengan tanganku. Kebetulan di dekat sini ada taman bermain, baru di buka dan lumayan banyak pengunjung di hari cerah ini.Sayang k...