Cuplikan Chapter ini
Aku mencoba untuk menormalkan nafasku, kini aku tengah berbaring di kasur Aldrick, kami baru saja selesai melakukan hal dewasa. Ia bangkit lalu mengecup bibirku dan pergi ke dapur. Aku menutup mata dan menarik nafas panjang. Tiba tiba aku mendengar suara ponsel seseorang, aku melihat ke arah nakas dekat kasur dan ternyata itu ponsel Aldrick, aku mendekatinya dan ternyata ada beberapa pesan dari, Raya? aku mencoba untuk tidak marah dan menangis. Drick, papah sudah menanyakan kapan kamu akan ...