Cuplikan Chapter ini
TsuhhMeludahkan air liur bercampur darah dengan nafas yang tersengal-sengal dan tubuh sempoyongan seorang pria berambut dan bermata merah yang kemerahannya kini tampak kalah dari merahnya darah yang keluar dari luka aniaya yang tak lain ternyata ialah Derian bergegas memaksakan diri tuk kembali ke rumahYaTanpa mengingat bahwa ia akan segera kembali ke kedai dagang Pak Roran terlebih dahulu tuk mengambil hadiah yang sudah dipesan Derian betul-betul pulang dengan terburu-buruKumoho