Cuplikan Chapter ini
di sela jari jempol dan telunjuknya, membuat garis abstrak sebagai perwujudan benang kusut di kepala. Dari luar, mungkin saja orang berpikir kehidupannya sempurna—juara kelas, pintar, dipuji oleh para guru, memiliki banyak teman. Tidak ada yang tahu, di balik itu, ada beban berat dipikulnya setiap hari.Seperti membawa karung berton-ton di punggung. Antara keinginan, realitas, serta ambisi orang tuanya yang terus memaksa Salma untuk menjadi yang terbaik.Alasan dia masih terus bertahan.