Cuplikan Chapter ini
Salma sedang sibuk bersama Laila dan beberapa sukarelawan lain mempersiapkan makan malam di kamp pengungsian Di tengah aroma masakan yang menyebar di udara ia langsung menoleh ketika melihat Aziz berjalan mendekat dengan langkah tergesa Wajah pria itu serius tapi senyum tipis yang ia tunjukkan membuat Salma berharapAda apa Aziz tanyanyaAziz menggeleng senyumnya tipis dan sedikit ragu Aku belum mendengar apa pun Wawan ingin berbicara langsung denganmu jelasnya sambil menyodork