Cuplikan Chapter ini
Salma duduk di depan kamera dengan hati yang berat dikelilingi oleh kesunyian malam yang menyelimuti kamp pengungsian tempat ia dan para sukarelawan bekerja Lampu-lampu redup di belakangnya menyoroti wajahnya yang penuh keteguhan meski lelah dan sedih Dengan napas dalam ia menekan tombol rekam memulai pesan penting yang harus ia sampaikan kepada duniaAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh suaranya terdengar tenang namun tegas bergetar dengan emosi yang ia coba kendalikan Saudarak