Cuplikan Chapter ini
Tawa yang Menyelamatkan LukaMalam itu Eki duduk di atas genteng rumah kontrakannya Di tangannya ada kopi sachet setengah hangat dan rokok kretek yang cuma dihisap dua kali lalu dimatikan Pandangannya jauh ke arah langit gelapIntan gumamnya Kenapa hatiku malah gak tenang tiap deket kamuIa menunduk Tangannya meremas ujung kaos lusuhnya Sekuat tenaga ia coba tersenyum tapi senyum itu terasa pahit Sama seperti ingatan yang perlahan muncul kembaliDua tahun laluEki belum jadi ku