Cuplikan Chapter ini
Satu bulan terakhir ini sebelum acara lamaran dimulai, aku lebih banyak menghabiskan waktu di kamar tidur. Merenungi semua kejadian dan pengalaman yang menimpaku. Tidak jarang aku kemudian menangis ketika mengingatnya. Aku masih belum bisa terima dengan kenyataan yang ada.Berkali-kali aku mencoba menghubungi Putra, namun nomor teleponnya selalu tidak pernah aktif. Aku juga mengiriminya pesan berkali-kali, namun tidak ada satupun pesanku yang terkirim. Sepertinya Putra telah berganti nomor. Di...