Cuplikan Chapter ini
Sesampainya di kota Bogor, kami singgah di sebuah warung mi ayam yang sering aku bahas bersama Putra. Warung mi ayam itu telah menjadi langgananku sejak aku pertama kali menginjakkan kaki di Bogor. Sampai sekarang, warung itu masih ramai dikunjungi pembeli. Aku dan Putra menikmati mi ayam yang tersaji di hadapan kami dengan lahap. Ternyata kami berdua betul-betul kelaparan setelah menerobos kemacetan ibu kota.Puas menikmati mi ayam, kami melanjutkan perjalanan lagi. Dari warung mi ayam menuju...