Cuplikan Chapter ini
Semenjak Putra berpacaran dengan adik kelas, kami mulai jarang berkirim pesan. Aku merasa tidak enak jika harus memulai pembicaraan terlebih dahulu. Aku menunggu Putra mengirimkan pesan kepadaku lebih dahulu, tetapi pesan itu tidak pernah datang. Kini Putra fokus dengan pacarnya dan kegiatannya yang begitu padat di sekolah.Kami hanya saling menyapa jika bertemu di sekolah atau tanpa sengaja naik bus yang sama ketika berangkat atau pulang sekolah. Aku hanya bisa memandangnya dari jauh ketika d...